GALANG-03

5K 352 4
                                    

Vote+komen


Sekarang hari minggu, biasanya orang-orang memanfaatkan hari minggu untuk berlibur bersama keluarga tapi, tidak dengan galang. Saat ini galang bahkan belum bangun dari tidurnya, padahal jam sudah menunjukkan pukul 09.05 Pagi.

"Eughh" galang membuka kelopak matanya dan mengerjap pelan untuk mengumpulkan nyawa yang belum terkumpul.

"Yaelah masih jam 09.05 pagi, nanggung banget anjir kenapa gak bangun siang aja gitu. Nih perut laper banget lagi mana gak ada makanan" gerutu galang sambil berjalan kekamar mandi untuk cuci muka dan menggosok gigi. Jika kalian bertanya kenapa galang tidak mandi? Jawabannya sudah pasti 'malas.'

10 menit berlalu galang keluar dari kamar mandi. Entah lupa atau sengaja galang belum mengganti baju tidurnya yang bermotif wine the pooh itu, galang menyemprotkan parfum dengan bau vanilla kebadannya. Dengan mata yang masih mengantuk galang menjalankan motornya. Oh iya motor Galang sudah diambil dibengkel waktu kemarin pulang sekolah.

Galang berhenti direstoran mewah milik temannya itu. Dia ingin menumpang makan pada Rian.

Galang emang begitu guys, maklumin aja hh.

Dengan tampang percaya diri galang berjalan masuk ke salah satu Caffe milik salah satu sahabatnya. entah hanya perasaannya saja atau memang karena dia tampan, orang-orang disini melihat kearah dirinya. Tapi karena tingkat kepercayaan galang yang sangat tinggi, galang mengira mereka melihat kearahnya karena dia itu tampan. Padahal nyata-nya tidak. Mereka melihat kearah galang karena galang terlihat menggemaskan dengan masih memakai baju tidur bermotif wine the pooh dan jangan lupa sendal dengan motif berbulu berwarna biru.

"Kenapa lo pada liat-liat? Gue tau gue ganteng tapi gak usah segitunya juga kalii!" Ucap galang, matanya memplototi satu persatu pengunjung Caffe tersebut.

"Dih kayak gak pernah liat orang ganteng aja!" Gerutunya

Mata galang melihat kearah satu orang laki-laki yang sebaya dengannya, tanpa malu galang berteriak,

"Riann, woy gue disini!" Entah lah dimana urat malu galang, dia berteriak memanggil temannya lalu berlari tanpa melihat didepannya ada seorang pria paruh baya yang juga berjalan bearah lawan dengannya.

Bruk

Galang menabrak sesuatu yang keras seperti tembok tapi mana mungkin ditengah-tengah sini ada tembok.

"Heh om kalo jalan hati-hati dong!" Ucap galang

Sedangkan pria yang galang tabrak tadi hanya mengangkat alis bingung "bukankah kamu yang menabrak saya, kenapa kamu malah menyalahkan saya?" Tanya pria itu

Kini mereka berdua menjadi pusat perhatian pengunjung restoran. Banyak yang menghentikan acara makannya demi menonton apa yang akan dilakukan seorang CEO yang terkenal dengan kekejamannya kepada bocah kecil itu.

"Y-ya emang sih, tapi tetap aja ini semua gara-gara om! Om tuh udah tua, harusnya om tuh ngalah sama anak kecil!" Kesal, galang sangat kesal karena om-om dihadapannya ini tidak mau mengalah.

Pria yang dipanggil om oleh galang itu menatap dengan intens kearah galang.

"Menggemaskan" batinnya ketika melihat tampilan galang yang sangat lucu dimatanya.

"Udah ah sana, gue mau pergi!" Galang pergi meninggalkan pria yang sedang melamun. Entahlah galang agak sedikit ngeri ketika melihat dibelakang om-om itu banyak orang berbaju hitam dengan kepala yang botak mengkilap.

Setelah menjauh dari om-om gila itu, kini galang sedang makan dengan santai diruangan Rian.

"Eh cil" Galang tidak menjawab karena dia sedang fokus memakan.

"Woy lo denger ga sih, bocil!" Panggil Rian dengan sedikit berteriak.

"Gue denger! Gak usah teriak juga kali"

"Lo kenal dengan pria tadi?" Tanya rian

"Gak" jawab galang singkat

"Terus kenapa lo berdebat sama pria tadi? Dia itu bahaya loh, Gal"

"Eleh bahaya-bahaya ndasmu!" Galang kesal dengan Rian daritadi ngoceh terus. Apa rian tidak lihat dirinya sedang makan, kalau dia tersedak terus mati bagaimana? Bisa-bisa orang tertampan didunia ini akan punah.

"Eeeghh" galang bersendawa cukup keras membuat Rian mendengus jijik.

"Jorok banget sih!"

"Huhuu perut gue kenyang banget" galang mengusap perut nya yang kini agak buncit.

"Oh iya ini gratis kan?" Tanya galang tak tau malu.

"Gak ada gratis-gratis, pokonya sekarang bayar!"

"Elehh, pelit banget sih! Nih ambil aja kembaliannya" ucap galang lalu segera ngacir keluar dengan tertawa puas.

"Busett ini mah kurang woyy!!" Teriak Rian tak terima, pasalnya Galang tuh sudah makan banyak tapi dia hanya bayar 10.000 mana cukup!

"Emang gila tuh anak" lanjutnya


*****








Next?




Tbc...

Hehe sorry bahasanya campur aduk..

Galang Althario(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang