• kak Geonu

346 79 7
                                    

Kalau di pikir-pikir, kak Geonu sekarang jarang kelihatan ya

Jungwon melamun selama pelajaran berlansung, mengingat ucapan Ryn untuk berhati-hati pada Sunghoon

"Kak Sunghoon bulol banget" gumam Jungwon.

"JUNGWONNIE MY BABI MUACH MWAH KITA UDAH MAU KELAS SELANJUTNYA!!" Pekik Haruto di depan pintu sambil menahan Doyoung yang menutup wajahnya malu

"Siapa lu, ga kenal" balas Jungwon berlalu meninggalkan keduanya

"Jungwon bawa gua juga dong!!" Teriak Doyoung

"Jadi ini katanya orang yang bersama Sunoo" ujar Lee Min-ki

Ia berjalan mendekat, memerhatikan badan Geonu yang terikat tak berdaya. Sebenarnya kalau itu adalah rantai biasa, dengan mudah Geonu melepaskannya, namun ia berakhir sial karna anak keluarga Lee mengenalnya

Aku butuh kelinci lain

"Hm, kau terlihat makin lemah. Heeseung beri dia makan" ucap sang ayah lalu kemudian pergi dari sana

Heeseung mendekat, menepuk pipi Geonu pelan. Menghela nafas, sepertinya orang di depannya pingsan

Sunghoon yang dibelakang hanya menatap datar, kemudian pergi meninggalakan keduanya. Tidak ada hal yang harus ia urus disini

"Ah iya, aku butuh darah" ucap Sunghoon sebelum menutup pintu

Bam! Pintu ditutup kasar, Heeseung yang berada di dalam hanya menghela nafas.

Sunghoon menyugar rambutnya, mengingat pembicaraan dengan suruhannya tadi, ia akan pulang larut malam ini

"Tuan" panggil seseorang

Kayden, atau biasanya Sunghoon panggil Kay tersenyum ke arahnya. "Mari" ujarnya

Sunghoon hanya mengikuti dari belakang, menatap punggung lebar Kay diam. Bagaimana pun ini demi mencari Sunoo

"Suho" panggil Lee Min-ki memijat pelipisnya

Seseorang muncul dari balik bayangan, tersenyum tak kalah ramah dari Kayden. Melangkah dengan percaya diri ke hadapan Lee Min-ki

"Aku sudah menemukannya... akan tetapi kau kenal orang ini" jelasnya sambil membuat secangkir teh panas

Lee Min-ki mengernyit. "Siapa?" Tanyanya

"Hm, Nishimura Riki" jawab Suho sambil menyesap teh panasnya

Lee Min-ki terdiam untuk beberapa saat. "Itu bukan namanya"

"Yah setelah kau angkat menjadi anak mu, tentu saja berubah menjadi marga mu. Tapi dari data yang aku kumpulkan, dia satu-satunya penerus klan Nishimura lho"

"Aku tidak peduli, orang tuanya yang menjual anaknya sendiri" selanya sambil menghempaskan punggung ke kursi

Suho tersenyum. "Jadi apa jawaban mu?"

"Lakukan sesuka mu"

"Woah apa ini, bukannya bocah berusia 15 tahun? Kau benar-benar akan membuatnya trauma"

"Sudah ku katakan, lakukan sesuka mu. Itu tergantung hati nurani milik mu, dan aku sudah memberikan jawaban atas pertanyaan tadi" potong Lee Min-ki.

"Bangun, mereka udah pergi" bisik Heeseung

Tak lama setelahnya, Geonu bangun. Menatap wajah Heeseung kosong, ah ini pasti jam makan batinnya

Pandangannya agak kabur, namun ia masih merasakan panas badan seseorang

"Jungwon..."

"Belum tau" jawab Heeseung

"..." lengang antara keduanya

Geonu mengambil nafas. "Sampai kapan?"

Heeseung menggeleng, tak tau. Ia tak bisa secara bebas mengatakannya pada Jungwon. Yang pasti akan membunuh seluruh keluarganya

Geonu tak melanjutkan obrolannya, memilih untuk diam sambil mengunyah suapan Heeseung. Setidaknya seseorang menjanjikan kebebasan untuknya nanti.

"Sunghoon bilang dia butuh da—"
"Tau" potong Geonu

Heeseung dengan hati-hati mengambil darah Geonu, memasukkannya dalam botol kecil. Ia menatap rantai besi yang sudah diberi mantra oleh sang ayah, melilit pergelangan kaki mau tangan Geonu

"Maaf" gumam Heeseung sebelum meninggalkan Geonu yang memunggunginya.

Angin mendesau pelan, menyapu wajah kebingungan Jungwon sore ini. Pasalnya pemuda itu sudah bersusah payah naik ke bukit tempat biasa Geonu berada, namun hasilnya zonk. Tidak ada siapa-siapa disini

Fuu... sia-sia sudah

Jungwon menghembuskan poninya kecewa, namun setidaknya pemandangan sore ini membuat rileks.

"Kau harus pulang"

"Astaga! Kau mengagetkan ku saja Ryn!" Teriak Jungwon kaget

"Sudah sore dan sebentar lagi akan turun hujan" terang Ryn, namun rubah itu malah duduk di sampingnya

"Dasar aneh" desis Jungwon

Keduanya menikmati keheningan itu, terasa sangat nyaman. Begitulah yang terjadi sebelum Jungwon dengan panik berlari turun karna hujan

Mau double up nggak?

LacunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang