• tamu

362 72 0
                                    

Jake bangun dari tidurnya, menatap sekitar bingung, dimana semua orang batinnya. Namun tak berangsur lama, Jay membuka pintu rumah dengan baju penuh darah

"Dari mana?" Tanya Jake

"Biasa" jawab Jay meninggalkan Jake di ruang tamu

Jake menghela nafas, ia kembali naik ke kamarnya, membersihkan buku-buku yang berserakan entah karena apa. Akan tetapi sebuah buku menarik perhatian Jake

"Perjanjian dewi bulan dan manusia?" Gumam Jake

Ia dengan acak membuka halamannya, membaca sekilas karna penasaran

'Dewi itu berkata, berikan aku imbalan yang setimpal dengan permohonan mu. Dengan berani manusia itu membalas, "Aku akan mengorbankan diri ku." Dewi bulan terkejut, lalu bertanya. "Apa yang ia perbuat sampai kau ingin mengobankan diri mu, manusia?"'

Jake mengangguk setuju, dari beberapa halaman yang ia baca, tidak seharusnya manusia ini mengorbakan dirinya. Kemudian tangannya membalik halaman berikutnya

'Orang itu menjawab dengan wajah sedih, "Dia membunuh dan mengambil kekuatan teman ku" keluhnya'

Jake mengeryit, mengambil kekuatan? Rasanya kalimat itu terdengar familiar, tapi kata membunuh di kata sebelumnya membuat Jake berfikir keras

Kenapa harus sampai dibunuh?

"Jungwon pulang!"

"Kamu ada hanahaki kan?." Pertanyaan itu berputar di kepala Ni-ki selama jalan pulang

Flashback.

"Om tau dari mana?" Tanya Ni-ki

Suho menyeringai. "Hm, bener ya?"

"Aku tanya, tau dari mana?!" Bentak Ni-ki

"Hoho, tenang dulu. Kamu dari klan Nishimura, klan yang memiliki cerita menarik, hm menurut mu karena apa ya?"

Ni-ki bergeming, Suho melanjutkan omongannya

"Bagaimana reaksi orang-orang saat tau kalau penerus klan mereka memiliki sebatang krisan di dalam tubuhnya?

Hm menarik bukan? Sejak kecil ia sudah memuntahkan kelopak bunga. Namun bodohnya mereka, mereka mengira bahwa penyakitmu menular.

Ia dicap sebagai 'pembawa sial' oleh keluarga sendiri, tak ada dari mereka yang mencoba menyembuhkan kutukannya dan berakhir dijual"

"Anjing" umpat Ni-ki berlari keluar dari ruang guru.

Namun satu hal yang tidak mereka sadari, ada seseorang yang menguping.

Flashback end.

Bagaimana orang tadi mengetahui rahasiannya dengan mudah, padahal keluarganya saja tidak ada yang tau

"Ni-ki kenapa melamun?" Tanya Wonyoung, ah kebetulan meraka satu arah

"Hm? Ngak papa" jawab Ni-ki.

"Makasih udah nganterin, mau masuk dulu?" Tawar Wonyoung

Ni-ki menggeleng. "Lansung pulang aja, bentar lagi hujan"

"Yaudah, makasih nik!!" Pekik Wonyoung melambaikan tanganya ke arah mobil Ni-ki yang sudah melaju pergi

"Bajingan satu ini!" Pekik Cora kesal, semenjak tamu tak di undang ini datang stok cemilannya berkurang drastis

"Apasih, aku kan hanya minta sedikit" balas si tamu enteng

"Musang jelek ini kenapa kau biarkan masuk!" Desis Cora pada Kuro

"Hey siapa yang kau panggil musang jelek huh! Lihat sana pipi mu"

"Haha maaf ya Cora, aku terpaksa membawa dia kesini"

"NANDE?!"(kenapa?!)

Sunoo tersenyum bingung, "Karna aku ada keperluan dengannya, jadi begitu..."

Cora mengeluh dalam hati. "Hanya kali ini saja" ucapnya sebelum menghilang begitu saja.

"Jadi kenapa kau mendatangi ku?" Tanya Sunoo

Musang itu menghela nafas, "Setidaknya biarkan aku menghabiskan ini" ia memberi jeda, "Aku kesini di utus oleh seseorang"

"Siapa?"

"Maaf aku tidak bisa mengatakannya, namun tuan ku menyuruhmu untuk bersiap-siap, gerhana bulan akan terjadi dua bulan lagi"

"Urusan ku sudah selesai disini, terima kasih juga karna kau telah menyelamatkanku tadi. Kalau begitu sampai jumpa." Musang putih itu menghilang bagai angin

Namun Sunoo masih bisa melihat cakar hitam besar milik musang itu, "Kamaitachi ya"

Ada yg ngeh nggak soal buku yang dibaca Jake?

A/N :
Kamaitachi adalah sejenis yōkai dalam mitologi Jepang, biasanya di daerah Kōshin'etsu. Ada beberapa pandangan mengenai bagaimana wujud dan tingkah lakunya, tetapi yang umum menyatakan bahwa Kamaitachi adalah sekumpulan musang yang bercakar tajam, bergerak bagai hembusan angin, dan melukai kulit kaki manusia.

LacunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang