Permintaan pertama arfan

50 8 2
                                    

"UANG KASSSS, UANG KASSS, UANG KASSS" teriak iffah menagih uang kas

"Bayar bayar bayar"

Suasana kelas 11 ipa 2 hari ini terlihat seperti pasar, di tambah iffah yg teriak teriak menagih uang kas. Membuat syira yg sedang membaca novel jadi terganggu

"Ema...Jumlah uang kas ada berapa?" tanya raka yg duduk di belakang bersama arfan dan mika

"Banyak, bayar lu ka"

"Bisa buat kita jalan jalan ke jogja ga?"

"Pergi haji juga bisa" balas arfan

"Seminggu goceng aja belagu lu fan mau pergi haji, mending bayarnya rutin, nunggak mulu, kaya doang uang kas nunggak"

"Duit arfan kan abis buat bayarin makan pacar pacar nya" syira ikut nimbrung

"Udh g punya pacar gua ra, kan gua bilang kemaren gua putus"

"Siapa lagi yg jadi pacar lu fan?, perasaan baru 3 hari yg lalu lu putus sama siapa itu namanya gita yaa, trus udh putus lagi aja, sama siapa?" Mika melempar arfan dengan kulit kuaci yg dia makan

Arfan langsung melotot ke arah mika yg tengah tertawa
"Tikus g ada jatah traktiran buat lu ya" ancam arfan

"Nah kan ketauan, syiraa arfan nih pacaran mulu" iffah ikut mengompori

"G ra, sumpah ini yg terakhir" arfan menunjukkan 2 jarinya

Syira hanya menatap arfan dengan wajah datar

"Hayo dhh, syira marah, ibu negara marahhhh, sukurin lu fan" hilmi meledek

"G lah, syira g bisa marah sama gua, siapa yg ngajarin dia basket kalau dia marah sama gua" ucapan arfan santai duduk di bangku samping syira

"Ra..." arfan menarik sedikit novel yg sedang syira baca

Syira kembali menarik novelnya tdk menanggapi arfan

"Syira" arfan kembali menarik dan lagi lagi syira kembali menarik novelnya kembali

"Syiraa" kali ini arfan mengambil novel syira, membuat syira menarik nafasnya dalam dalam
"Sabar ra, makhluk astral emang suka kaya gini"

Tringggggg

"Nah bel, ayo ke lapangan latihan basket, biar nilai lu bagus" arfan menarik belakang kerudung syira

"Arfannn jangan kebiasaan narik kerudung, susah tau benerin nya"

Arfan tidak membalas ucapan syira kini mereka sudah berada di lapangan. Arfan kembali mengajari syira dengan sabar, berkali kali syira mengeluh karena tidak bisa berkali kali juga arfan kembali menyemangati syira.

"Semangat dong syira" teriak mika dari kursi pinggir lapangan

"Arfan udh ah cape" syira kembali mengatur nafasnya yg tidak beraturan

"Yaudah istirahat dulu, tapi nanti lanjut lagi ya, 2 hari lagi lu udh praktek"

"Iyaa bapa" syira kembali duduk di dekat fifi

"Minum dulu ra" fifi memberikan botol minumnya

"Makasih fi"

****************************

Ada sepasang mata yang dari tadi memerhatikan syira bermain basket

"Arfan itu deket banget y sama syira no?" Tanya yogi yg terus memerhatikan syira bermain basket

"Seperti yg lu liat, kenapa lu suka sama syira?" Fano mengikuti arah pandang yogi

"G tau kenapa syira punya daya tarik sendiri buat gua"

Pilihan Hati SyiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang