28- The Real Pertaruhan Harga Diri

164K 15.1K 1K
                                    

Klik bintang dipojok kiri bawah dulu yee..

Akhir-akhir ini lagi males nulis, Jadi masih belum ada stok chapter selanjutnya hehe...Ntah mengapa seperti itu. Doain aja yang terbaik💗

Happy Reading ✨

"Lo kalo mau makan beli aja."

"Lo gak masak?"

"Perut gue sakit"

"Hmmm"

Olivia menaiki tangga menuju kamarnya, Karena badannya lemas sekali. Adhi menatap punggung Olivia yang mulai menjauh dari pandangannya itu.

~~~

"Adhiiiii"

Adhi yang bermain game online terlonjak kaget karena Olivia berteriak dari kamar mandinya. Adhi berjalan kearah kamar mandi lalu mengetuk pintunya.

Tok tok tok

Olivia membukakan pintunya. "Tolong beliin pembalut."

Adhi menatap kaget Olivia. "Kemarin habis?"

"Hilang disekolahan."

"Pembalut seberharga itu sampe ada yang nyuri?"

"Pake banget."

"Beliin cepetan!?"

'Masa gue yang harus beli?

'The real pertaruhan harga diri'

"Adhi"

"H-ha?"

"Beliin yaa" Ucap Olivia memasang puppy eyes-nya membuat Adhi gemas.

'Lucuu anjing'

"Ya?"

"Iya" Lalu sedetik kemudian Adhi mencubit gemas pipi gembul gadisnya.

"Suka banget ya cubit-cubit. Lo kira gak sakit!?" Gerutu Olivia menepis tangan Adhi dari pipinya, Lalu mengusap-usap pelan pipinya sehabis dicubit Adhi.

'Salah sendiri gemesin.' Batin Adhi.

"Mereknya yang kaya kemarin."

'Shit, Gue gak buka keresek kemarin lagi, Mana gue tau mereknya apaan?.'

"Hm"

"Sama Kiranti ya!"

"Kianti apaan?"

"Kiranti bukan kianti. Pokoknya suruh kasirnya aja yang ngambilin."

"Hm"

Adhi memakai jaket, Masker dan tak lupa mengambil kunci mobil miliknya yang sempat Devan berikan padanya kemarin. Hadiah pernikahan, Kata Devan.

"Pake mobil?"

"Hm"

~~~

ALAVIA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang