Tekan bintang dipojok kiri bawah yaa...
Komen juga!!!
Cuma ngingetin besok udah bulan juli.
Happy Reading ✨
"
mbak nambah 1 lagi ya" Ujar Oliv pada penjual sate membuat Adhi melongo ditempat. Sudah dua kali Oliv nambah dan sekarang nambah lagi.
'Ini perut atau apa?' Batin Adhi menatap perut datar Oliv.
"Udah malem Olivia, Besok lagi ya." Ujar Adhi sambil melihat jam tangan yang menunjukkan pukul 22.15. "Lagian lo gak kenyang apa udah habis dua sekarang mau nambah lagi? Itu perut apa perut?"
"Satu lagi nanti udah kita pulang, Janji deh"
"Huh, Yaudah" Final Adhi.
'Buset, Keras kepala banget ternyata' Batin Adhi.
"Bentar, Bunda telpon" Oliv mengangkat panggilan dari bunda tercintahnya.
"Nyalain speakernya" Oliv hanya menuruti perintah Adhi.
"Assalamu'alaikum, Bunda"
"Waalaikumsalam"
"Kenapa bun?"
"Kamu belum tidur?"
"Belum bun"
"Maaf sayang, Kalo bunda ganggu waktu kamu"
"Aduh, Bunda kayak sama siapa aja sih. Aku masih anak bunda loh, Walau udah nikah" Ucapnya sambil terkekeh. Oliv kembali memakan sate yang tadi tertunda.
Anna terkekeh diseberang sana. "To the point aja ya Oliv, Jadi bunda mau ngingetin kamu aja. Seharusnya kamu yang sudah menjadi istri Adhi menuruti semua perintah dan kemauan Adhi." Tutur Anna diseberang sana yang masih dipantau dan didengar jelas oleh Adhi dan juga Oliv.
Oliv menatap Adhi yang mengernyitkan dahinya. "Perasaan Oliv udah nurutin perintah sama kemauan Adhi deh bun"
"Satu yang kamu lupakan sayang"
"Apa bun emangnya?"
"Kewajiban sebagai istri."
"Tapi bun, Oliv udah turuti deh. Udah ngepel, Nyapu, Cuci baju, Bahkan kemarin Adhi minta di laundry Oliv gak izinin biar Oliv y--"
"Kewajiban Seorang ISTRI SEPENUHNYA?." Kata Anna menekan kata terakhirnya.
Deg
Sate yang tadi ia makan jatuh dilantai.
Oliv melihat Adhi yang menatap lekat dirinya. Oliv menundukkan kepalanya merasa bersalah. "Maaf" Lirih Oliv masih menundukkan kepalanya.
Adhi mengambil ponsel dari genggaman Oliv lalu mematikan panggilan telpon dengan Anna. Adhi mengangkat dagu Oliv menggunakan telunjuknya. "Jangan nunduk"
"Maaf" Ucap Oliv lagi.
"Selagi gue masih bisa nahan diri gue, Gue gak keberatan kalo nunggu lo lulus. Tapi kalo gue emang gak bisa, Gue bakal lakuin saat itu juga. Tapi kalo sekarang gue gak minta hak itu dulu." Kata Adhi yang berbalik dengan kata hatinya. Sungguh miris kau Adhi.
'Pengen sekarang mamiiiiii, Masa iya gue harus egois. GAK BOLEH ANJING.'
"Maaf"
"I'm really sorry" Air mata Oliv yang sudah ditahan dari tadi jatuh.
"Husst" Adhi menutup mulut Oliv dengan jari telunjuknya seakan, Jangan mengucapkan itu. Dan mengusap air mata Oliv yang turun semakin deras.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALAVIA (TERBIT)
RomansaDijodohkan dengan Most Wanted yang notabenenya ketua geng motor disekolah? - Jadilah pembaca yang bijak. Hargai karya penulis dengan Follow semua sosial media, vote, dan komen disetiap chapter. - Alan sang ketua geng motor yang dikenal banyak orang...