.Akhir.

48 10 2
                                    

Mau ditamatin aja, hehe.

----

Setelah Hyunjin menjelaskan maksud dari kata 'sepupuan' kepada Yeji. Keduanya memilih untuk pulang kerumah masing-masing, merahasiakan terlebih dahulu. Membiarkan semuanya berlanjut. Begitu juga dengan hubungan mereka. Dan sebisa mungkin akan menghindari pertemuan dengan keluarga Hyunjin ataupun sebaliknya. Namun bagaimanapun juga menghindar bukanlah keputusan bijak.

Yeji terus termenung memikirkan apa yang terjadi jika papanya tau hal ini. Ia takut hubungannya dan Hyunjin sirna. Tapi, ini adalah hubungan terlarang.

Keadaan seperti tidak terjadi apa-apa, teman-teman Yeji maupun Hyunjin tidak mengetahui hal ini. Mereka enggan untuk membahas hubungan mereka berdua. Cukup saja mereka tahu bahwa Hyunjin dan Yeji masih dalam hubungan yang sama, yaitu sepasang kekasih. Menyembunyikan hal besar ini dari semua orang tentu tidaklah mudah.

Hingga akhirnya mereka lulus dari pendidikan SMA dan menunggu hari upacara kelulusan. Ini adalah hal sulit, dimana semua orang tua berkumpul menyaksikan kelulusan sang anak. Hyunjin dan Yeji merasa was-was mereka takut kedua keluarga mereka bertemu. Apalagi Yeji yang juga dekat dengan keluarga Hyunjin meskipun sudah tidak pernah lagi berkunjung kerumah mereka. Dan Hyunjin yang memiliki hubungan canggung dengan ayahnya mengingat mereka pernah saling baku hantam.

"Yeji, keluarga ku udah nyampe,". Ujar Hyunjin. Penampilannya memakai baju toga wisuda benar-benar cocok mencerminkan siswa pandai dan teladan.

"Papaku masih dijalan,". Begitu juga dengan Yeji, sungguh cocok menggunakan baju toga. Meskipun ia sangat nakal dan sering bolos tidak dapat dipungkiri bahwa dia bisa lulus dengan nilai rata-rata.

"Lalu kita bagaimana Yeji? Kalo ini terungkap-" ucapan Hyunjin terpotong oleh Yeji yang meletakan jari telunjuknya di bibir Hyunjin.

Yeji terenyum dan menggeleng,
"Mau terungkap atau nggak, kita tetap gak bisa lakuin apa-apa Hyunjin. Kita percaya aja pada hubungan kita,". Yeji tersenyum meyakinkan Hyunjin.

Hyunjin menggenggam tangan mungil Yeji dan tersenyum mengangguk.
"Iya, aku percaya,".

Mereka bertatapan tidak begitu lama karena percakapan dua pasangan mengintrupsi keduanya. Itu adalah Lino dan Lia yang berdebat tentang gerakan berfoto. Dua sejoli itu, benar-benar terlihat bahagia dihari kelulusan ini.

"Lope mah alay sayang..". Rengek Lino pada Lia yang sudah mengambil gaya hati.

"Lino cepetan! Lu bawel banget sih pegel nih gue!". Protes Chae yang menjadi fotografer dadakan untuk pasangan sejoli ini.

Dengan berdecak Lino memasang gaya hati pada tanganya dengan wajah yang badmood. Sedangkan teman-teman nya menertawakan dia yang benar-benar bucin pada Lia.

"Abang!" Panggilan akrab dari suara familiar membuat Hyunjin dan Yeji serta teman-teman menoleh pada sosok itu.

"Hyunsoo?". Hyunjin mendekati Hyunsoo yang memakai baju keluarga dengan sebuket bunga ditanganya.

"Awas!". Bentak Hyunsoo dan menghampiri Yeji lalu menyerahkan sebuket bunga tersebut.

"Lho buat kakak?", Yeji menerima bunga tersebut.

Hyunsoo tersenyum dan mengangguk,
"Iya, bunga cantik kayak Kak Yeji. Aku kangen kakak lho...", Hyunsoo berkata begitu sembari merentangkan tangannya.

Dan Yeji memeluk Hyunsoo,
"Kakak sibuk akhir-akhir ini, maaf ya,". Ucap Yeji masih memeluk Hyunsoo.

"Orang tua kakak kapan datang?" Tanya Hyunsoo setelah melepas pelukannya.

Hwang Yejin 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang