Chapter 07

246 37 10
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Lo kok ada di sini?" Fenly tersentak ketika seorang gadis bertopi itu berjalan ke arahnya.

"Lah, emangnya kenapa? Ini kan tempat umum, Fen." Nada tersenyum hingga giginya terlihat. Mendekat pada Fenly lalu menyergitkan bahu.

"Aku baru tahu kamu ambil part time di sini. Udah lama?" Menarik kursi, gadis itu terduduk di depan meja kasir.

Fenly mengangguk. "Sebulanan," jawabnya lalu tersenyum.

Nada mengangguk, mulai mengedarkan pandangannya ke seluruh isi minimarket itu.

"Kamu ... sendiri?" Tanyanya lagi. Sepi sekali, hanya Fenly yang terlihat berada di minimarket itu.

Fenly lagi-lagi mengangguk kecil. "Iya, gue doang. Yang lain ada urusan."

"Btw, Nad. Lo ke sini mau beli apa ya?"

Nada mengerjap, menunggu beberapa saat hingga akhirnya mencerna maksud Fenly.

"Ah, itu. Hahaha aku jadi lupa tadi ke sini mau ngapain." Gadis itu terkekeh. "Ada teh celup?"

Fenly beranjak dari kursinya, menuju rak berisi berbagai jenis bubuk teh lalu mengambil salah satunya.

"Itu aja, Nad?"

Nada yang sedari tadi memperhatikan Fenly ketika bekerja, seketika tersentak kaget oleh interupsi Fenly.

"Em, itu deh, kasi roti ini aja." Nada meraih roti yg ada di sampingnya lalu menyodorkannya pada pemuda itu.

"Susu coklat itu juga, Fen." Gadis itu menunjuk ke arah kulkas.

Lalu Fenly dengan sigap mengambil dan menghitung seluruhnya.

"Gausah pake plastik, Fen." Nada menghentikkan kegiatan Fenly yang menarik plastik dan hampir saja memasukkan semuanya ke dalam.

"Terus lo pegang aja gitu?"

Nada mengangguk. "Berapa dulu harganya, biar aku bayar."

Namun, setelah membayar, gadis itu hanya mengambil teh celup lali turun dari kursinya. "Kalo gitu, aku pergi dulu ya, Fen. Hati-hati loh jaga minimarket sendirian, ntar dibegal."

Fenly mengerutkan keningnya, lantas saja menginterupsi langkah Nada yang hampir mencapai pintu keluar.

"Roti sama susu coklatnya?" Fenly mengangkat keduanya, merasa mungkin gadis itu kelupaan saking terlalu banyaknya bicara.

Namun ia salah, gadis itu menggeleng lalu tersenyum manis padanya.
"Itu buat kamu. Semangat ya kerjanya, dah..." melambaikan tangan, gadis itu lalu keluar dan berjalan menuju sebuah mobil yang terparkir di depan minimarket itu.

"Buat gue?" Fenly masih diam sambil menatap kedua benda siap makan di tangannya.

"Gue bahkan lupa bilang makasih." Pemuda itu kembali duduk, lalu membuka bungkus roti dan memakannya dengan lahap.

Tak Seiring (Slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang