8.rindu

51 3 0
                                    

hai makasi udah baca dan jangan lupa vote ya

happy reading

Seorang pria sedang duduk dibalkon memainkan gitarnya setelah dirasa bosan ia duduk disofa menatap langit yang sudah gelap dihiasi dengan bulan dan bintang

Ia merindukan seseorang Ira, Ira putri kecilnya sahabat kecilnya semua orang bilang gadis itu sudah meninggal dunia tetapi ia menentang pernyataan itu ia yakin ira tidak mungkin meninggalkannya secepat ini ia akan mencari ira secepatnya

"dimana sih lu ir gue yakin lu masih hidup,lu masih ada kan didunia ini kan"ucap pria itu sendu masih menatap langit ia kesal dengan dirinya sendiri seharusnya saat itu ia tidak ikut pindah rumah dan menjauhi ira
ira gadis yang selalu menghiburnya saat ia sedih ia merindukan teman kecilnya itu

Cahaya alberta zahira yang dulu sering dipanggil dengan ira tetapi sekarang ia akan marah jika dipanggil dengan nama ira karena itu akan mengingatkan teman kecilnya enda &iki semua orang selalu mengira gadis itu sudah meninggal karena kecelakaan tetapi nyatanya gadis itu masih hidup

Pria itu tidak mengingat sama sekali nama lengkap ira ia hanya tahu nama panggilannya saja dan itu adalah penyebab susahnya untuk menemukan ira sahabat kecilnya
Pria itu yakin ira masih ada di dunia ini tetapi jika ira sudah tidak ada di dunia ini ia meminta kepada Tuhan agar ia dimudahkan untuk melihat rumah terakhir Ira
*****
Hari ini Cahaya sangat malas untuk melakukan sesuatu alhasil ia hanya rebahan dikamarnya tidak lupa juga memainkan game yang berada di ponselnya

Saat Cahaya sedang asik bermain game ia terganggu dengan suara ketukan pintu akhirnya Cahaya menutup hpnya dan berjalan untuk membuja pintu karena ia yakin pasti ini adalah mamahnya

Saat Cahaya membuka pintu ia dikejutkan dengan kehadiran Jeff didepan kamarnya tidak lama lagi ia memeluk kakaknya itu walaupun kakaknya sangat menyebalkan tetapi Cahaya sangat sayang dengannya

"Gila ya lu,lama banget pulangnya"ucap Cahaya masih keadaan memeluk Jeff
Jeff membalas pelukan adeknya ia juga sangat merindukan Cahaya adek satu satunya

"Ada yang harus gue kelarin di sana"ucap Jeff mengurai pelukannya

"Perusahaan?"tebak Cahaya kembali dengan wajah datarnya

"hm"

"Emang kuliah lu udah selesai?"tanya Cahaya ia tidak terlalu tau dengan urusan kuliahnya Jeff

"Belum"ucap Jeff lalu masuk ke Kamar Cahaya yang disusul dengan Cahaya dibelakangnya ia merebahkan tubuhnya dikasur

"Gue mau pergi"ucap Cahaya mengambil jaket kulit miliknya yang tergeletak disamping kasur

"Kemana"ucap Jeff yang masih asik merebahkan tubuhnya

"Markas"balas Cahaya singkat lalu meninggalkan kamarnya
*****
Cahaya mengendarai motornya dengan tenang menguasai jalanan yang mulai sepi hanya ada remang remang lampu yang menyala ia sangat menyukai suasana itu karena bisa membuat hatinya sedikit lebih lega tetapi saat dijalanan ia dikejutkan dengan anak kecil yang ingin menyabrang untung saja cahaya melihatnya ia langsung memakirkan motornya dipinggir jalan menyusul anak kecil itu yang hendak menyeberang

"Kamu mau kemana"tanya Cahaya dengan halus ia khawatir dengan keadaan anak kecil ini

"K-kakak siapa"tanya balik anak kecil itu ia sedikit takut dengan orang didepannya itu karena penampilan Cahaya menurutnya menyeramkan seperti monster

"Tenang aja kakak ga bahaya kok ayok nyebrang"ucap Cahaya ia tahu anak kecil yang bersamanya itu sedang ketakutan ditambah lagi penampilannya yang seperti penculik serba hitam ia mengajak anak kecil itu untuk duduk terlebih dahulu di kursi pinggir jalan
Cahaya mengambil aqua yang sempat ia bawa dari rumah dan memberikannya kepada anak kecil itu
"Nama kamu siapa"tanya Cahaya dengan memperhatikan anak kecil itu yang sedang meminum Aqua yang tadi ia berikan

"Nama aku neora"ia sedikit lebih tenang walaupun masih ada sedikit ketakutan

"Kenapa tadi lari lari,coba cerita dulu"ucap Cahaya melihat neora yang sudah tenang

"Temen aku jahat kak dia pergi ninggalin Neora sendiri padahal kemarin dia janji mau masuk SMP bareng tapi dia udah pergi pindah ke luar negeri"ucap Neora mengingat kejadian tadi saat ia diberitahu oleh orang tuanya jika temannya itu sudah pindah di luar negeri
Cahaya hanya tersenyum mendengarkan cerita neora gadis yang berumur sekitar 12 tahunan ia jadi teringat dengan enda &iki 2 pangeran kecilnya yang tiba tiba hilang entah kemana Cahaya juga tidak mengetahui keberadaan mereka berdua yang Cahaya ingat adalah mereka berdua sudah ingkar janji kepadanya

"dia yang berjanji tidak akan meninggalkan nyatanya dia yang pergi meninggalkan"ucap Cahaya sendu jika ditanya apa Cahaya merindukan mereka berdua jelas Cahaya merindukan mereka berdua,ia menatap datar jalanan lalu melihat kembali Neora

"Udah ya gausah sedih mungkin temen kamu ada sesuatu yang mengharuskan dia buat ke luar negeri"Cahaya mengelus lembut rambut Neora layaknya seperti seorang adik dan kakak yang sedang akur

"Makasi ya kak oh iya nama kakak siapa"ucap Neora ia lupa menanyakan nama orang yang berada didepannya

"Cahaya"

"Makasi kak cahaya udah jadi penerang Neora waktu sedih"Neora senang bertemu Cahaya ia kira cahaya menyeramkan tetapi dugaannya salah

Cahaya hanya tersenyum manis
"Ayok gue anter pulang"Cahaya mengajak Neora untuk duduk di atas motornya dan menuju ke rumah Neora

Setelah 10 menit berlalu Cahaya memakirkan motornya didepan rumah Neora rumah yang bisa dibilang cukup megah dan besar,Neora turu dari motor milik Cahaya
"Makasi kak udah dianter sampe rumah"ucap Neora sopan

Cahaya hanya mengangguk anggukkan kepalanya ia kembali menghidupkan kembali motornya tetapi Neora menahannya merasa ditahan cahaya mematikan kunci motornya dan membuka helmnya mungkin Neora membutuhkannya
"Kenapa"tanya cahaya to the point

"Neo boleh minta nomor hp kak Cahaya?"tanya Neora sedikit ragu
Cahaya terkekeh mendengar ucapan Neora ia kira ada apa ternyata hanya meminta nomor handphone Cahaya segera mengambil handphonenya dan memberi nomornya kepada Neora

"Makasi ya kak"ucap Neora, Cahaya hanya mengacungkan jempolnya dan meninggalkan area rumah Neora dengan kecepatan tinggi karena sudah pasti Cahaya telat ke markas untuk menemui Ael

Ia harus segera menemui Ael karena Cahaya sudah menyusun rencananya dengan rapi tinggal meminta saran dari Ael dan langsung melakukan pembalasan

Shit!

Cahaya teringat lagi dengan sahabat kecilnya ia dibuat penasaran oleh keadaan Minggu depan Cahaya akan pergi ke Jakarta untuk mencari tahu lebih dalam tentang keberadaan sahabat mereka karena Cahaya dulu tinggal di Jakarta ia pasti akan menemukan sahabat kecilnya itu

terimakasih Enda&Iki jangan lupain Ira, Ira sayang kalian!

Maaf jika ada kesalahan ya
Jangan lupa tinggalin saran
TYSM!!!

CAHAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang