Hiks Hiks mamah pano takut
Dalam keadaan tangan serta kaki yang di ikat dengan tali. Seorang anak laki-laki menangis dan badan nya bergetar karena ketakutan. Jangan lupakan banyak sekali luka di tubuhnya
Hiks Hiks Hiks
"DIEM BOCHIL!! Berisik banget sih dari tadi, bosen gw dengernya!!" Teriak seorang laki-laki dewasa berbadan kekar dan bertato, persis seperti preman.
"HEH!! lu jangan teriak dekat kuping gw juga kali. Pengeng nih awas aja kalo kuping gw budeg gw gibeng lu" ucap laki-laki lain yang memiliki badan hampir sama seram nya dengan laki-laki tadi
"Ampun bos...gw gak sengaja" dan ternyata laki-laki itu adalah pemimpin nya
Di ruangan itu ada sekitar 5 orang laki-laki yang sedang menyekap seorang anak kecil.
2 orang laki-laki berjaga di depan pintu, sedangkan 3 lainnya ada di dalam dan sedang merokok sambil mabuk-mabukan."Om hiks pano dimana?, hiks kenapa pano di iket?...pano pengin pulang om hiks hiks" anak kecil itu berbicara sambil sesenggukan.
"Pulang ya?" Pemimpin kelompok itu menjawab sambil pura-pura berpikir
"Nanti lo pulang kok....kalo mereka sudah nyuruh kita lepasin lo" setelah itu terdengar dering ponsel dari saku pemimpin itu.
Taratak dung taratak dung taratak tak tak dung (anggep aja nada dering telpon)
"Halo"
" ... "
"Baik tuan, nanti kami bawa ni bocah ke sono"
" ... "
"Tenang semuanya aman tuan, yang penting bayarannya juga aman"
" ... "
"Okeoke...makasih tuan"
Laki-laki itu mematikan panggilan telepon sambil tersenyum lebar tapi terlihat tambah menyeramkan.
"Gimana bos?" Tanya seorang laki-laki berbadan lebih kecil dari pada 2 teman nya itu dan memiliki kulit hitam legam yang dari tadi hanya diam saja mendengar teman-teman nya ribut.
"Bawa ni bochil ke tempatnya tuan x...Cepat siapkan mobil sekarang" tanpa basa basi mereka semua berjalan dengan menggendong anak laki-laki itu ke mobil hitam yang terparkir de depan sebuah rumah tua yang terlihat seperti rumah angker.
"Om pano mau di bawa kemana...lepasin om...lepasin pano om" berontak pino di gendongan laki-laki yang tadi berjaga di depan kamar
"BRISIK!!!" Bentak laki-laki yang menggendong anak kecil itu.
Hiks hiks hiks
Anak kecil itu hanya bisa menangis dan menangis
Mobil hitam mulai melaju keluar dari kawasan rumah menuju tempat yang menjadi tempat pertemuan mereka dengan orang yang di panggil tuan.
Tiba-tiba di pertengahan jalan terdengar ledakan dari arah belakang mobil.
Duar
"Ada apa ini" tanya si pemimpin
"Maaf bos... kayaknya ban mobil kita meledak kena paku bos" laki-laki yang bertugas sebagai supir menjawab pertanyaan dari bosnya
"SIAL...lo jaga ni bocah gw sama yang lain keluar buat ganti ban mobil yang pecah". Perintah pemimpin kelompok itu
"BAIK BOS" setelah itu mereka semua keluar menyisakan 1 orang laki-laki yang berbadan agak kurus dan si anak kecil yang menjadi sandranya.
"Om pano kebelit pipis" ucap anak kecil itu memecahkan keheningan yang sebelumnya terjadi di dalam mobil.
"Udah lo tahan aja" jawab laki-laki itu malas
"Tapi om pano udah gak tahan...nanti kalo pano pipis di sini gimana?"
"Ck nyusahin bgt sih lo bochil" kerna takut anak itu beneran pipis di mobil dan nanti dia yang di marahin bosnya. Laki-laki itu menyuruhnya keluar dan pipis di bawah pohon.
"Cepetan pipis gw tungguin"
"Om nya jangan liat ya...pano malu om"
"Apaan sih...udah cepetan sana"
"Tapi om beneran jangan liat dong ntar pipisnya gak kekuar kalo di liatin"
"Ck" malas berdebat lagi akhirnya laki-laki itu berbalik membelakangi anak itu.
Setelah itu si anak yang melihat situasinya aman untuk kabur, sehingga dia buru-buru berlari sejauh mungkin dari mobil yang membawanya
"Udah belum lama amat sih" karena merasa si anak kecil itu terlalu lama. Dia pun berbaik menghadap tempat anak itu tadi berdiri namun sekarang kosong.
Dengan panik dia berteriak
"Bos...anak nya kabur Bos"
Merasa mendengar teriakan dari salah satu anak buahnya. Mereka semua berlari mengampiri temannya yang tadi berteriak
"KENAPA BISA KABUR HAH!!" Marah si bos
"Maap bos" dia hanya bisa menunduk takut
"CEPAT CARI ANAK ITU SAMPE KETEMU!!"perintahnya mutlak
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH
Teen Fictionpertemuan singkat yang berkesan di masa lalu dan penyesalan di masa depan