Flashback04(tentang panpan)

5 4 0
                                    

"Kita turun dulu....sekalian mbak mau naruh baskom nya di dapur" ucap dian yang hanya di angguki yanto

Dan merka pun turun kedapur setelah dian memeriksa kembali kamar ghea. Rupanya ghea sudah terlelap di tempat tidur dengan vano di samping nya.

Setelah menaruh baskomnya kedapur dian langsung berjalan menuju ruang tamu yang sudah di tempati yanto.

"Jadi apa yang mau di omongin?" Tanpa basa basi dian langsung bertanya.

"Gini loh mbak...tadi pas aku lagi meriksa panpan kok banyak banget luka nya...aku takutnya panpan itu korban penculikan...terus aku juga kepikiran buat laporin panpan ke polisi...gimana setuju nggak mbak?" Jelas yanto mengutarakan semua unek-uneknya.

"Kalo menurut mbak sih...jangan dulu lahk to nunggu mas afi pulang dulu" ucap dian. afikar biasa di panggil afi oleh keluarganya. Afikar adalah ayah kandung ghea sekaligus suaminya dian. Saat ini afi sedang mengurusi restoran nya yang ada di luar kota.

"Emang bang afi pulangnya kapan mbak?"

"Katanya sih besok siang udah sampe rumah"

"Oh kalo gitu besok aku kesini lagi buat meriksa panpan sekalian lanjutin obrolan tadi sama bang afi juga" yanto berucap sambil berdiri dari sofa. Dian pun ikut berdiri dan mengantar yanto keluar.

"Hati-hati di jalan to jangan ngebut" nasihat seorang kakak kepada adiknya

"Oke mbak" yanto pun menghidupkan mesin mobilnya dan mengendarainya keluar dari komplek rumah ghea.


<><><><><><><><><><><><><><><><>

Di pagi hari nya
 
Dian sudah selesai memasak sarapannya. Setelah itu dia pergi ke atas untuk membangunkan ghea sekaligus memeriksa keadaan vano.

Saat sudah sampai di atas, dian langsung masuk ke dalam dan melihat putrinya sedang tidur dengan memeluk vano layaknya sebuah guling.

'ya ampun ghea kamu itu malu-maluin banget sih...untung aja kamu masih kecil jadi masih bunda maklumin deh' batin dian dengan tangan mengusap dadanya

"Sayang...ghea bangun yuk udah pagi". Ucap dian

"Emmm" hanya di jawab gumaman tidak jelas dari ghea.

"Ghea bangun dulu dong"tidak menyerah dian terus membangunkan putrinya. Kali ini dian mencobanya dengan mengguncang pelan tubuh kecil ghea.

Dan kali ini usahanya tidak berhasil, dengan perlahan kedua mata indah ghea terbuka.

"Huomm...iya bunda ini ghea udah bangun kok" sambil menahan kantuk ghea bangun dari tidur nyenyaknya.

"Nah gitu dong sekarang ghea mandi terus habis itu sarapan ya" ucap dian, ghea yang masih mengantuk hanya menuruti ucapan bunda nya itu dan segera turun dari tempat tidurnya lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Dian geleng-geleng kepala melihat tingkah menggemaskan putrinya. Lalu pandangannya beralih ke tubuh penuh luka  vano.

"Kasian banget sih kamu nak...cepat sadar ya panpan...tante usahain bakal cari orang tua kamu secepatnya agar kamu bisa cepat bertemu mereka...pasti kamu udah kangen banget kan." Dian merasa iba dengan kondisi vano saat ini.

Di siang harinya, ghea sedang menunggu kedatangan ayahnya di depan pintu. Dia sudah sangat rindu dengannya.

"Bund...ayah pulangnya masih lama yah" tanya ghea sambil melihat bunda nya yang sedang menyiram bunga di taman depan rumah.

"Sebentar lagi kok sayang...udah kamu tunggu di dalem aja...nanti kalo ayah udah pulang pasti kedengeran suara mobilnya."

"Gak mau...pokoknya ghea mau nunggu di sini aja." Ujarnya ngotot

"Terus nanti panpan sendirian dong di dalam." Bujuk dian

"Owh iya ghea lupa...panpan kan sendilian di dalam" dengan tergesa-gesa ghea masuk ke dalam rumah dan berlarian menaiki tangga.

Setelah sampai di dalam kamarnya. Ghea segera mendekati vano yang masih terbaring lemah di tempat tidurnya. Dengan perlahan ghea naik ke atas tempat tidur dan terus menperhatikan setiap inci tubuh vano.

"Panpan...kamu kok nggak bangun-bangun sih...ghea kan mau ajak panpan main...masa panpan tidur mulu sih...emang gak bosen yah." Ghea terus berceloteh di depan vano yang masih menutup matanya.

Tiba-tiba tubuh kecil vano kejang-kejang, ghea yang merasa takut sekaligus panik langsung berteriak memanggil bundanya.

"BUNDA!!...BUNDAA!!...SINII INI PANPANNYA KENAPA...BUNDAAA" Teriaknya kencang.

HIRAETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang