Hari Pertama

4.6K 199 9
                                    

"Adek belum bangun bun, udah jam 6 lebih lho nanti terlambat sekolah dia" ucap sang ayah, Agung Djuanda

"Oh iya inikan hari pertama adek sekolah. Bunda bangunin dulu ya" sang ibu,Yuna Adithama beranjak untuk ke kamar sang anak.

.

.

.

.

"Sayang bangun yuk udah pagi nanti terlambat ke sekolah lho", namun anak gadis nya tak kunjung bangun.

"Nana sayang bangun yuk udah pagi", ucapnya sekali lagi.

Jika orang lain membangunkan dengan cara berteriak tapi tidak dengan ibu yang satu ini dia membangunkan dengan sangat halus tangannya mengelus rambut sang putri.

"Sayang bangun yuk" ucapnya sekali lagi.

"enghhhh...iya bunda nana udah bangun" ya gadis itu adalah nathania atau yang sering dipanggil nana.

"Cepat bersiap terus ke bawah ya, ayah sama kakak udah nunggu".

"iya bunda nanti nana langsung turun".

Nana akhirnya bersiap. Setelah selesai ia langsung turun.

"Selamat pagi ayah, bunda, kakak".

"Pagi juga adek".

"Nanti kamu sekolah diantar kakak ya dek".

"Okei ayah".

"Sekarang sarapan dulu".

Mereka sarapan dengan khidmat walaupun kadang diselingi dengan rengekan si bungsu yang diganggu kakaknya.

"Bun,yah kita berangkat ya"ucap jeffrey sambil mengecup pipi sang bunda dan ayah bergantian diikuti Nana.

"Hati hati ya, kak jeje jangan ngebut bawa mobilnya".

"iya bunda jeje nggak ngebut ko tenang aja".

"Yaudah kita berangkat dulu", ucap nana sambil salim ke ayah dan bunda diikuti jeffrey dibelakangnya.

"Assalamualaikum".

"Waalaikumsalam".

Mereka berangkat sambil diiringi candaan dan obrolan ringan.
.

.

.

.

"Selamat pagi papa mama".

"Pagi juga jen, abang mana kok belum turun?", tanya sang mama Jessica Maharani.

"Masih pake sepatu di kamar ma", jawab jeno.

"Selamat pagi ma, pa. Pagi jen".

"Pagi juga bang".

"Kita sarapan dulu".

"Oke".

Mereka sarapan dengan tenang diselingi dengan obrolan kecil.

"Kakak nanti pulang jam berapa?".

"Kaya biasa ko ma sekolah belum terlalu sibuk kok paling juga nanti pulangnya agak awal soalnya kan masih pembelajaran baru".

"Kalo kamu gimana jen? Langsung pulang atau mau pacaran dulu?", goda sang papa Dimas Prawira.

"Nggak tau nanti kayaknya langsung pulang deh".

Dimas hanya mengangguk sebagai jawabannya.

"Abang belum ada pacar?".

"Belum ada yang cocok pa".

Mereka mengangguk dan kembali melanjutkan sarapannya.

"Mark berangkat ke sekolah dulu ya ma pa" ucapnya sambil mencium tangan mama dan papanya bergatian diikuti jeno di belakangnya.

My HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang