My Home

Cinta luar biasa

Happy reading~

"Masuk mark jangan diem di pintu terus" Mark melihat siapa yang menegurnya ternyata Jeffrey.

"Ah...iya", Mark tetap masuk dengan wajah yang masih terkejut.

"Mark?", panggil bunda

"Kenapa bunda?".

"Harusnya bunda yang tanya sama kamu. Kamu kenapa bengong?".

"Enggak kok bunda, Mark ngga papa"

"Bunda, ayah, sama kak Jeje keluar dulu ya"

"Ah iya bunda" bunda Yuna, ayah dan Jeffrey pergi untuk memberi privasi pad Mark.

"Kak".

"Iya kenapa?" Mark mendekat ke arah nana yang sudah sadar. Mark terkejut tadi saat baru datang karena melihat pemandangan dimana Nana sedang tersenyum dalam pelukan bunda Yuna.

"Kakak kenapa bengong?", ucapnya dengan lirih.

"Kakak nggak suka ya kalo Nana bangun?", sambungnya

Mark mendudukkan dirinya di kursi yang disediakan di samping ranjang Nana. Menggenggam erat tangannya lalu mengecupnya lama.

"Kakak senengg banget Nana udah bangun. Kakak bersyukur Nana udah bangun. Kakak kangen liat Nana ketawa lagi, kakak ngga suka liat Nana ada disini. Kakak pengin Nana cepet sembuh", ucap Mark dengan nada lirih.

Nana tersenyum mendengar ucapan Mark

"Makasih udah mau nyelamatin Nana makasih juga kakak mau nungguin sama jagain Nana"

"Jangan ucapin makasih sama kakak. Kakak yang seharusnya bilang makasih sama kamu. Makasih karena kamu bisa bertahan sampe sekarang. Makasih karena kamu mau bangun dari tidur panjang kamu. Makasih"

Nana tersenyum tipis, senyuman itu adalah senyuman yang sangat Mark rindukan senyuman yang membuat Mark menjadi lebih semangat menjalani hidup senyuman yang membuat Mark menjadi sangat bahagia. Senyuman yang masih terlihat indah walau bibirnya terlihat pucat.

"Kak Mark".

"Kenapa sayang".

"Sini lebih deket ke Nana ada yang mau Nana bisikin", Mark mendekatkan dirinya ke arah Nana.

"Apa?"

"Happy birthday sayangnya Nana"

Mark tersenyum mendengar kalimat yang diucapkan Nana. Dia pikir hari ulang tahunnya tanpa gadis didekatnya ini namun ternyata salah, gadis ini ikut mengucapkan selamat pada dirinya.

"Makasih sayangnya kakak".

"Kakak mau hadiah apa dari Nana".

"Emang kalo kakak minta bakal dikasih?".

"Iya dong kan Nana nawarin sama kakak, gimana sih" Mark terkekeh dan mengelus rambut Nana dengan lembut.

"Kakak minta Nana selalu sehat, selalu bahagia, selalu ada disisi kakak, selalu bisa jadi tempat kakak mencurahkan semua keluh kesah kakak. Begitupun sebaliknya semoga kakak bisa jadi sandaran Nana selalu jadi tempat Nana mencurahkan semua keluh kesah Nana sama kakak. Dan yang paling penting jangan pernah ada niatan untuk ninggalin kakak, ingetin kakak kalo kakak ngelakuin salah baik sengaja ataupun enggak. Selalu jadi rumah kakak pulang, mau sejauh apapun kakak pergi. Nana bisa lakuin itu buat kakak?"

Dengan mata berkaca kaca Nana mengangguk dengan mantap.

"Nana bakal usahain buat terbuka sama kakak. Maafin Nana ya kalo selama ini Nana suka marah marah sama kakak, Nana kekanak kanakkan" Mark tersenyum mendengar ucapan Nana.