Pagi ini mark bangun lebih pagi karena ia takut terlambat menjemput nana untuk berangkat sekolah. Hal ini membuat sang mama menjadi bingung ada apa dengan sulungnya ini? Tumben sekali?
"Pagi ma".
"Pagi kak, tumben banget kamu udah siap biasanya masih mandi kalo jam segini".
"Mark mau jemput temen mark ma jadi harus lebih pagi biar ngga telat nyampe sekolahnya", ucap Mark dengan senyum manisnya. Sang mama di buat bingung kenapa anaknya ini senyum senyum sendiri?.
"Siapa?".
"Temen ma".
"Cewe atau cowo?"
"Cewe ma".
"Yakin nih cuma temen ngga lebih?", ucap sang mama sambil senyum menggoda
"Yakin ma cuma temen, ngga tau kalo besok", 4 kata terakhir Mark ucapkan dalam hati.
"Yaudah kamu sarapan dulu aja takutnya kamu telat jemput temen kamu".
"Oke ma".
Mark menikmati sarapan dengan tenang.
"Pagi ma, bang".
"Pagi juga pa".
"Abang tumben jam segini udah mau berangkat biasanya masih siap siap di kamar".
"Mau jemput temen itu pa", jawab sang mama dengan senyum menggoda.
"Temennya cowok apa cewek ini bang?".
"Cewek pa", sang mama yang menjawab dan lagi lagi senyum yang menggoda.
"Yakin nih cuma temen nggak lebih?" tanya sang papa.
"Beneran pa. Mark udah selesai sarapan. Mark berangkat dulu ya. Assalamualaikum" ucapnya sambil mencium tangan orang tuannya bergantian.
"Waalaikumsalam".
Mark pun mulai menjalankan motornya menuju ke rumah Nana.
.
.
.
.
.
.
.
"Pagi Ayah bunda kakak", ucap Nana sambil menuruni tangga.
"Pagi juga adek".
"Kak hari ini nana berangkat sama temen nana ya", ucapnya sambil duduk disebelah jeffrey.
"Mau berangkat sama siapa?".
"Sama temen", jawabnya dengan polos.
"Iya temen tapi siapa kan temen kamu ngga cuma satu adekku sayangggg...", ucap jeffrey gemas.
"Ohhh berangkat sama kak mark".
"Oh sama gebetan yaudah ngga papa nanti kakak juga mau jemput kak Tya", ucapnya sambil senyum menggoda.
"Kakak kenapa si senyum senyum gitu ke nana?" ucapnya mendengus kesal.
"Ciee...nana dianter sama gebetannya nih...cie..".
"Ah...mulai lagi nih. Ayah marahin kakak" adunya pada sang ayah dan jangan lupakan bibir yang mengerucut lucu dan pipi yang memerah malu.
Sang kepala keluarga hanya terkekeh dan menggelengkan kepala.
"Udah udah ayo sarapan dulu nanti kalian telat loh".
Akhirnya mereka sarapan dengan sedikit diiringi obrolan dan candaan serta rengekan si bungsu yang terus digoda oleh sang kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Home
Short StoryMy first story. Nggak pinter bikin deskripsi kalo kepo langsung aja baca Tetap vote walau cerita udah end GS! kalo suka jangan lupa vote, comment dan follow