*13*

508 100 4
                                    

"LEPAS! LEPAS!",teriak Sakura, sang mantan Putri Mahkota sekaligus Mantan Putri dari Kekaisaran Namikaze.

"DIMANA AYAHANDA? KALAU AYAHANDA SAMPAI TAHU PERBUATAN KALIAN, JANGAN ANGGAP KALIAN AKAN HIDUP DENGAN TENANG!!!",ancam Sakura meledak-ledak.

"..."

Yang Mulia Naruto terlihat menginjakkan kaki ke depan Istana Kekaisaran.

"SAUDARI! SAUDARI! AKHIRNYA KAU TIBA, CEPAT BANTU AKU MELEPASKAN IKATAN INI"

"Kau terlihat menderita", komentar Yang Mulia pemimpin pemberontakkan.

"Saudari?",gumam Sakura terlihat memelankan suaranya tanpa melepaskan pandangannya dari sang saudari yang semakin berjalan mendekat tanpa ada satu pun yang berniat menghalangi.

"..."

Saudari yang Sakura maksud terlihat menatap datar ke arahnya.

"Saudari, dimana Ayahanda dan Ibunda?"

"..."

"Kau tak bersalah.."

"Benar, Saudari! Aku tidak pernah melakukan kesalahan, mengapa mereka melakukan hal keji ini padaku?"

"..."

Sementara Naruto masih diam, Sakura terlihat masih berceloteh membela diri.

"Lihatlah wajah-wajah tidak berguna mereka, saudari! Lihatlah keadaanku yang kotor karena diseret-seret secara kasar! MEREKA SAMA SEKALI TIDAK MENGHORMATIKU!"

"Saudari, tolong aku!",ucap Sakura memelas dengan ekspresi sedih.

"...Ibunda",gumam satu-satunya Putri Kekaisaran saat ini.

"Benar, Ibunda!"balas Sakura terlihat menatap saudarinya penuh harap.

"...?!"

Lain dengan apa yang Sakura harapkan, sang pemimpin pemberontakkan malah mengeluarkan pedang kebanggannya.

Lalu ketika tersadar, pedang tajam berkilat itu nampak menempel di leher Sakura.

"Aku akan menyelamatkanmu",ucap sang pemimpin pemberontakkan secara datar.

"Saudari? A-apa ini?",tanya Sakura kebingungan dengan ekspresi menderita.

"..."

"Saudariku, Sakura. Bagimu, Kekaisaran ini apa?"

"...a-apa?"

"...",sang pemimpin pemberontakkan hanya diam di tempatnya.

"Kekaisaran ini tempat para bangsawan berpijak dan berkuasa",balas Sakura merasa tidak tenang.

"Rakyat itu apa?",tanya sang pemimpin pemberontakkan lagi.

"Rakyat? Saudariku, mengapa kau menyebut-nyebut makhluk kotor itu di depan kita para bangsawan yang paling berkuasa di Kekaisaran berkelas ini?"

"..."

Sang pemimpin pemberontakkan menatap Sakura dari datar menjadi tatapan dingin.

"..Bangsawan itu apa?",tanya sang pemimpin pemberontakkan lagi meski ada jeda beberapa detik berdiam mendengar jawaban dari seseorang yang pernah ia anggap sebagai saudari.

"Bangsawan.. mereka yang paling berkuasa dan di atas segalanya, mereka adalah pemenang!"

"..."

"Yang Mulia, hamba melapor menyampaikan informasi",lapor Alize datang setelah mendapatkan beberapa kabar dari salah satu penjaga di sebelah.

Yang dimaksud pun menoleh menunggu jawaban, terlihat pula Sakura semakin menatap tidak senang ke arah tamu tak disambut yang tiba-tiba datang.

"BERANINYA KAU BERTINGKAH KURANG AJAR! YANG MULIA? AKULAH YANG MULIA PUTRI MAHKOTA YANG HARUS KAU SAPA LEBIH DULU!",teriak Sakura memberontak ingin melepaskan diri dari cegatan para penjaga.

Alize yang dimaksud pun memejamkan matanya karena terlalu kesal pada Sakura yang sama sekali tidak mengakui kondisinya sendiri.

"Yang Mulia, kapankah engkau akan meresmikan gadis budak ini?",tanya Alize menatap sang mantan Putri dengan tidak senang kemudian.

"KAU! KURANG AJAR! SAMPAH! KAU HARUS DIHUKUM MATI! HUKUMAN PENGGAL UNTUK J*L*NG SEPERTIMU!"

Kali ini sang pemimpin pemberontakkan memajukan pedang yang sudah sejak tadi masih ada pada leher Sakura, menggoresnya hingga berdarah kemudian ia pun bertanya,"ada apa?"

Alize pun semakin memberi hormat layaknya jenderal dan semakin menunduk dengan ekspresi tersenyum.

"Yang Mulia",sebut Alize sembari mencium punggung tangan pimpinannya.

"Ada seorang perempuan j*l*ng sok berkuasa yang mencoba memberontak dan berhasil sehingga dengan terpaksa para prajurit harus melumpuhkan kedua kakinya. Apa perintahmu Yang Mulia?",tanya Alize kemudian sembari menjauhkan bibirnya dari tangan pemimpin yang ia layani.

"..."

Sang pemimpin yang dimaksud hanya melirik Sakura tanpa merasa menyesal.

"Buat dia tenang",balas sang pemimpin akhirnya memberikan titah.

Syarat update: 25 vote






























Sabtu, 10 Juli 2021
20:37

Putri Mahkota {Update sebulan sekali}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang