6. Sakit

74 2 0
                                    

"Oh dia sudah kembali.." ucap seseorang yang sedang duduk bersilai di ruang latihan dance dengan beberapa makanan dan 2 botol minuman dihadapannya. Ia menyadari ada seseorang yang membuka pintu. Dengan sigap ia berdiri dan..

"Kau sudah kembaa-" ucapnya terpotong dikala pintu itu sudah terbuka. Kini menampakan seorang lelaki tampan sedang berdiri disana. Dengan nafasnya yang sedikit tersenggal, terlihat begitu berat ia menelan saliva, keringat sedikit bermunculan di pelipis, dan mengalir sedikit di leher jenjangnya. tapi tak mengurangi sedikitpun pesonanya. Ia mendekat dengan setengah berlari.

"Kau.."

.
.
.
.
.
.
.
.



__________

WE MEET AGAIN

Semilir angin menyurai perlahan rambut perempuan yang sedang berdiri di koridor lantai 5 dekat kantin agensi. la begitu menikmati sapaan alam dengan sesekali memejamkan matanya sejenak. Sepertinya pepohonan di bawah sana sedang berusaha merayu, melambaikan rantingnya dan disambut senyuman dari perempuan itu. Ia seperti melepas penaknya dengan mencoba bersahabat dengan suasana saat ini. Tepat diseberang jalan terdapat cafe yang begitu ramai pelanggan. Disisi kiri banyak pejalan kaki yang memenuhi trotoar jalan itu. Hanya sedikit pengendara mobil dan motor, jalan ini lebih dominan dengan pesepeda jika menjelang sore. Damai sekali disaat matahari mulai mengurangi panasnya, dan terganti oleh awan awan putih yang bergerak perlahan mengikuti angin dan memenuhi langit seraya ingin menyejukkan mereka yang sedang terbebani. Termasuk perempun ini yang sedari tadi hanya terdiam tanpa ada pergerakan. Hanya mimik muka dan kepala yang mengikuti penglihatannya menyusuri tempat ini. terkadang ia sedikit mengerutkan dahinya seperti ada yang mengganggu pikirannya. Tapi kembali lagi, ia mengambil nafas panjang dan membuangnya perlahan, diakhiri pergerakan itu dengan senyuman menenangkan. Hingga seorang pelayan menghampirinya dengan beberapa tentengan pesanan ditangannya.

"Nona Rei.. ini pesanan anda" memberikan yang ia bawa itu setelah sampai dihadapan Rei.

"Oh iya..terimakasih" tersenyum ramah disaat menerima pesanannya, dan beranjak pergi dari kantin untuk kembali menuju ruang latihan dance.

Setelah ia sampai di lantai 7, iang langsung melangkahkan kakinya dengan sedikit berlari

seperti ada seseorang yang menunggunya.

"Aku hampir lupa jika mereka juga comeback bulan depan. Kuharap kalian belum pulang."

Monolognya dengan tetap terus berjalan.

Sekarang Rei sudah sampai di Dance Room yang tidak jauh dengan Dance Room TX. la membuka pintunya perlahan tanpa mengetuk. Didalam sana ada salah satu staff yang mengetahui

langsung menghampirinya.

"Permisi... maaf Pak Jeon, saya hanya ingin mengantarkan makanan ringan untuk kalian."

"wahh Rei, kenapa repot2, kau ini.."

"Ah tidak pak, ini hanya sedikit..."

"terimakasih ya Rei. Kau ingin menyapa mereka ?"

"tidak pak, aku langsung pamit saja, soalnya temanku sedang menungguku di ruang latihan ujung sana. Dan ridak usah mengatakan kalau aku yang memberinya. "

"oh,kau sedang berlatih !!??.. kau ini sedang sibuk masih sempat2nya memikirkan perut 13 pria ini. Sebenarnya kau ini perempuan yang perhatian, tapi karena cuek mu itu jadi kau jomblo terus. Kurangi sedikit ya.. "Ocehan Pak Jeon yang membuat Rei terkekeh.

"hehe iya.. Dan santai saja pak, aku sedang tidak latihan, hanya menemani temanku saja. Masalah pacar, gampang lah nanti. "

"Oke baiklah, sekali lagi terimakasih ya.."

WE MEET AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang