14

679 75 48
                                    

Typo!


Nungguin lama yaaa~ 🤭🤭
Maaf baru sempet update.
Selamat membaca yaa~

















Tepat sekitar pukul 11 malam, Ae terbangun dari tidurnya karena Kla tiba-tiba saja menghubunginya.
Kengkla mengatakan jika Thanit terlihat marah ketika mendengar kabar jika Josh sudah diamankan oleh pihak berwajib.
Sebisa mungkin Kengkla mengulur waktu agar Thanit tidak segera mengirim anak buahnya untuk membebaskan Josh.

Mendengar itu, Ae membangunkan Ice dan bergegas menuju ke mansion utama.
Ae juga menghubungi beberapa anak buahnya untuk berjaga-jaga di luar mansion. Dan untuk orang-orang Ae yang ada di dalam Mansion, Kengkla yang akan memberikan instruksi kepada mereka.

Hari sudah menjelang pagi, akhirnya Thanit memutuskan untuk mendatangi sendiri kantor kepolisian di kota itu untuk bisa membebaskan putranya, besok saat matahari sudah terbit. Tapi siapa sangka jika di pagi buta itu kediamannya telah dikepung, hanya 40% dari anak buah Thanit yang masih setia padanya, dan sisanya semua berpihak pada Ae.

"Kla, kenapa hanya diam? Cepat hubungi Saint." titah Thanit pada Kengkla.

"Untuk apa?! Aku bisa membersihkannya sendiri, jadi tuan bisa duduk manis di tempat tuan." jawab Kengkla, dengan senyuman yang masih tidak dimengerti oleh Thanit.

Pintu utama telah di buka, dari balik pintu itu Thanit bisa melihat Ae berjalan masuk tanpa ada ekspresi apapun di wajahnya. Awalnya semua tidak ada yang berpikir jika Kengkla adalah penghianat yang bersembunyi di balik punggung Thanit. Tapi mereka segera tahu ketika Kengkla sendiri yang melesatkan satu timah panasnya ke lengan Thanit.

"Terkejut?" tanya pria itu tepat di depan wajah pria berambut hampir seluruhnya memutih.

"Jadi selama ini kau- "

"Ya! Aku yang melakukan itu, aku yang mencuri berkas-berkas itu dan aku sendiri yang akan membunuhmu!"

Kengkla mengarahkan moncong pistolnya tepat di kening Thanit.
Tapi beberapa senjata tertuju padanya. Dan Ae? Dia hanya jadi penonton di sana. Pria itu hanya ingin tahu sejauh apa rasa benci Kengkla kepada pria tua yang telah membuangnya dan juga ibunya ke tempat prostitusi.

"Apa kau pikir dengan membawaku dan membuatku menjadi tangan kananmu akan menjadikan kau seperti seorang Ayah yang layak dipuji?! Tidak! Aku bukan orang seperti itu!"

Kengkla bersiap menarik pelatuknya, tapi seseorang lebih dulu melukai tangannya, hingga senjata di tangannya terjatuh.

Saint berdiri dengan kepungan anak buah Ae yang siap menarik pelatuk mereka atas perintah Ae.
Thanit tersenyum puas ketika melihat putra bungsunya berdiri sendiri untuk menyelamatkannya.
Tangan Saint masih terangkat dengan pistol di genggamannya.

Perlahan Ae pun juga mengangkat tangannya mengarahkan senjatanya kepada pria tua yang tampak berbangga diri jika anaknya akan bisa menyelamatkannya.
Mengetahui sasaran Ae, Saint mengarahkan senjatanya pada pria yang kini masih menatapnya datar.
Tangannya yang bergetar, bisa di terlihat oleh Ae.

Tidak seperti dulu, Saint sekarang tampak ragu untuk melepaskan pelurunya pada pria itu.
Sementara yang lain hanya menunggu instruksi Ae, Kengkla kembali meraih pistolnya tapi Thanit mencegahnya dengan menendang kaki Kengkla hingga dia tersungkur.
Dan kini baik Ae dan Kengkla terkepung oleh Saint dan ayahnya.

Thanit tersenyum menang, tapi dia tidak mengarahkan senjata itu pada Kengkla, melainkan pada Ae. Kini posisi Ae berada di tengah-tengah kedua senjata yang mengarah padanya, tidak terlihat sedikit pun rasa takut di matanya.

DoMiNaN't (PSP) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang