13

602 92 21
                                    

Typo!!




















Dor!

Dor!

Dor!

Satu tembakan melesat ke arah Ae, tepat di dadanya, dan 2 tembakan mengenai lengan serta punggung Zee. Beruntungnya Ae sudah memakai rompi anti peluru sebelum dia sampai di gudang itu. Melihat Ae yang masih berdiri di tempatnya, Zee menggeram kesal. Karena usahanya sia-sia, dia lupa jika Ae selalu lebih pintar darinya.

Kini Zee terhuyung karena darah terus keluar dari luka tembakan yang diterimanya, orang-orang Ae juga bergerak cepat, seolah bisa membaca pikirannya.

Ae memicingkan bibirnya, lalu mengibaskan tangannya pada bekas tembakan Zee. Josh melihat Ae yang seolah tersenyum meremehkannya, kembali mengangkat senjatanya pada Ae. Menarik pelatuknya, Josh sudah siap untuk melesatkan pelurunya, tapi seseorang mencegahnya dengan menembak tangan Josh.

Dor!

"Akh!!" Teriak Josh, memegang pergelangan tangannya, senjatanya jatuh ke lantai. Dia melihat siapa yang menembaknya, dan cukup terkejut saat melihat orang yang berdiri di belakang Ae.

"Nong?!" Josh meringis menahan rasa sakit di tangannya.

"Sudah ku ingatkan untuk tidak melawannya, tapi sepertinya phi terlalu membela jalang sialan itu!"

"Apa maksudmu?! Kau membelanya daripada phimu sendiri?!"

"Hh!! Sejak kapan kau mengakui aku sebagai adikmu?!"

Ae dan Ice hanya melihat perdebatan antar dua saudara itu, Ae tidak menyangka jika Saint akan membuntutinya hingga ke tempat ini.

Bukan rahasia lagi jika Saint dan Josh sering bersitegang, Josh terlihat membenci Saint sejak ibunya meninggal dan ayahnya menikah dengan ibu Saint. Dan kematian ibu Saint juga disebabkan oleh Josh, tapi Josh selalu bisa menyembunyikan rasa bencinya terhadap Saint, dan berpura-pura menyayangi Saint seperti adiknya sendiri.

"Kau bilang aku hanya parasit yang bergantung pada pho! Tapi apa buktinya sekarang?! Kau sendiri yang menghianati pho dengan mengatakan jika gudang ini terbakar?!"

Mendengar ucapan Saint, Josh terdiam. Dia melihat ke arah Zee yang sudah memucat, rasa khawatir mulai mendatanginya.

Saint melihat itu tertawa hambar, bahkan orang lain lebih penting bagi Josh daripada dirinya yang masih mempunyai ikatan darah dengan Josh. Dia menghampiri keduanya lalu mengarahkan pistolnya pada kepala Josh.

"Aku tahu kau yang telah membunuh Mae, dan sekarang aku akan membalasnya, dengan ... " Saint mengarahkan sasarannya pada Zee.

Josh terbelalak, belum sempat dia menepis tangan Saint, Zee sudah terkapar di lantai gudang yang kotor itu.

"Aku tidak akan menghabisimu phi~ aku hanya ingin tahu seperti apa kau hancur, sama seperti kau menghancurkan hidupku!" Saint melangkah pergi, dia bahkan tidak menatap Ae sama sekali saat berjalan melewatinya.

Diam-diam Saint mendengarkan obrolan Ae pagi itu sebelum Ae pergi meninggalkannya, dia tahu Ae sedang bicara dengan Ice di telepon. Dan mendengarkan semua obrolan mereka, dari rencana pengepungan Josh dan senjata yang akan digunakan untuk menyerang ayahnya nanti.

Flashback



"Bawa adikku ke tempat yang sudah direncanakan, pastikan tidak ada yang membuntutimu."

"Oke, cepatlah keluar. Sebelum dia bangun dan mengacaukan semua rencana kita."

Ae melirik Saint yang tampak sedang memejamkan matanya, dia tersenyum simpul lalu kembali menatap ke arah langit.

DoMiNaN't (PSP) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang