Part ini ada beberapa kekerasan. Mohon bijak dalam membaca.
Part ini Khusus Ghita
.
.
."Assalamu'alaikum mah, Ghita pulang".
Plakkkk!!!
Sebuah tamparan Berhasil mengenai pipi kiri Ghita hingga pipinya memerah. Tunggu dulu? Knpa mamahnya tiba-tiba menampar nya? Apakah...
" Anak Bodohh!! Menjawab sepuluh pertanyaan saja kamu tidak mampu!" Bentak sang mamah
Benar dugaannya.
"Maaf mahh, tadi Ghita cuman salah 1 ko, satunya lagi kurang lengkap jawabnya" Jawab Ghita dengan perasaan yang takut. Takut kalau mamahnya menjenggutnya untuk kesekian kalinya.
"Menjawab kamu yah!!!! Salah tetaplah salah. Dasar anak gak berguna. Knpa kamu tidak pernah seperti kaka kamu! Dasar bodoh!" Nita benar benar marah, andai saja dia tau kejadian yang sebenarnya. Pasti ia akan malu knpa dirinya sendiri.
"MAMAH KNPA SELALU BANDINGIN AKU SAMA KAKA! MAMAH KNPA GA PERNAH LIAT PERJUANGAN AKU BUAT DAPETIN NILAI ITU KAYA GIMANA! MAMAH KNPA NGGA PERNAH SUPPORT AKU KAYA KA REG-.. "
Plakkk...
Tamparan ke duakembali Ghita dapati di pipi kanannya.
Perih..
Sakit..
Sedih..
Semua bercampur menjadi satu, bukan hanya diterima oleh fisik. Melaikan juga batin."BERANI MELAWAN KAMU YAH. SAYA TIDAK PERNAH MENGAJARI KAMU MENJADI ANAK DURHAKA!" Bentak Nita kembali.
"Jangankan buat jadi anak durhaka. Jadi anak baik aja mamah ngga pernah ngajarin aku". Balas Ghita dengan senyum getirnya. Ia sudah pasrah akan diperlakukan seperti apa saja oleh orang tuanya.
"Menyesal saya melahirkan kamu!".
Ucap Nita lalu meninggalkan Ghita yang sedang menangis tanpa suara." Aku ngga pernah minta mamah lahirin aku mah.. Aku ga pernah minta hadir kedunia ini.. Hikss.. Sakit mah..".
Ucapnya sambil menangis." Dion.. Hikss..Kamu dimana.. Aku butuh kamu.. Hikss" Lirihnya.
Disaat ia sedang mengalami hal buruk, pasti ia akan berlari dan menumpahkan ceritanya kepada Dion- Sahabat sekaligus cinta pertamanya.
Hanya kepada Dion, Ghita bisa merasakan Ketenangan. Hanya kepada Dion, Ghita bersandar.
Dan hanya kepada Dion, hatinya mencinta.Tapi entah kemana laki-laki itu pergi, bahkan ia tak pamit sama sekali kepada Ghita.
"Hikss.. Dion.."
Kemudian Ghita menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya.........
Disisi lain"Gimna boss rencana lu?" Tanya seseorang.
"Tenang aja, buat kali ini biar gua yang turun tangan, lo semua cukup diam!"
"Baik bos" Patuh sang bodyguard._____________________
Ghita memasuki kamarnya dengan langkah gontai untuk salin, lalu menaruh tasnya dengan asal.
Kemudian ia mengambil sebuah bingkai yang berada di atas meja belajarnya. Lalu ia duduk dan menatap Foto berisikan sepasang sahabat perempuan dan laki-laki.
Tawa keduanya seakan sangatlah tulus seolah tanpa beban sama sekali.Setetes air mata jatuh di hadapan Foto laki-lakinya.
"Dion.. Hikss.. Kamu kemana.. ". Lihirnya.
Foto itu merupakan foto terakhir yang Ghita dapat 3 tahun lalu, sebelum akhirnya Dion dan keluarganya pergi Entah kemana. Bahkan ghita selaku orang paling dekatnya pun tak tahu, sama halnya dengan Teman-temannya yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHITA (On Going)
RandomHampir semua orang didekatnya menjauhinya, hampir semua orang didekatnya memiliki dendam padanya. Keluarganya, bahkan orang yang ia sayangi sekalipun. Dion, Sahabat kecilnya meninggalkannya dengan segudang tanya. Kakaknya Membencinya karena kesala...