Minggu pagi Hyunsuk dimulai dengan siraman air dingin di wajahnya. Hyunsuk sedang membasuh wajahnya ketika ia dikejutkan dengan kehadiran dua temannya. Lain, ini bukan Junkyu dan Mashiho tapi Jaehyuk dan Asahi. Dua orang itu temannya yang sama-sama malaikat pencabut nyawa tiba-tiba memanggil namanya saat ia sesang cuci muka.
Hyunsuk kaget sampai bahkan suara teriakannya saja tidak bisa keluar.
"Dasar. Kamu nih udah jadi manusia ternyata. Mana korbannya? Dia dicariin sama Bu Bos lho ga dateng-dateng nyebrang sungai," ujar Jaehyuk langsung pada intinya. Tanpa basa-basi.
Sepertinya akhir-akhir ini Hyunsuk sedang dikelilingi oleh orang-orang to the point yang tidak suka basa-basi ya. Kasihan jantungnya sering mendadak mau keluar dari rongga dadanya. Perasaannya juga mau tidak mau harus menerima perkataan tajam menusuk.
Ngomong-ngomong soal nyebrang sungai itu salah satu proses reinkarnasi. Hyunsuk juga kurang paham prosesnya. Hanya saja diperjalanan menyebrang sungai kau akan kehilangan ingatanmu satu persatu sampai semuanya nanti lenyap dan kau siap untuk terlahir kembali. Jadi manusia baru. Begitulah siklus hidup, membosankan ya?
"Kenapa korbannya belum juga dianterin?" tanya Jaehyuk lagi. Asahi seperti biasa hanya berdiri di sebelah Jaehyuk memperhatikan.
"Eumm... Ah... Itu... Kalian kenapa bisa nemuin aku?"
"Bisa karena disuruh Bu Bos." Kali ini Asahi yang menjawab.
Bu Bos ya... Bu Bos tuh orangnya menyeramkan sih. Mirip dengan nenek-nenek galak yang ada di drama-drama. Padahal sebenarnya dia sayang dengan anak-anaknya (kita, malaikat pencabut nyawa yang ada sekarang) Hanya cara sayangnya saja yang sedikit berbeda.
"Kata Bu Bos udah telat seminggu kamu belom dateng ke dia. Terus seminggu juga korban kamu belom dianter. Dia... Uhm... Khawatir katanya."
Hyunsuk tertawa kecil dalam hatinya. Jadi gini rasanya ada yang khawatirin. Gini rasanya jadi kesayangannya Bu Bos ehehehe.
"Korbannya dulu pacar kamu ya," kata Asahi santai. Hyunsuk melihat Asahi mengerling sekilas pada Jaehyuk. Jaehyuk, dia tersenyum tipis. Kode-kode apa nih? Hyunsuk terlalu fokus mengerjakan tugas-tugasnya sampai ketinggalan berita.
"Bukan kok," elak Hyunsuk.
"Ya terserah mau dia dulunya pacarmu atau bukan cepat bawa dia menyebrangi sungai."
"Kamu juga anak kesayangannya Bu Bos inget tuh. Dia ga mau kamu kenapa-napa."
"Alasan aslinya bukan itu sih," sanggah Asahi. "Nanti kamu jadi debu kalo udah lewat 15 hari. Jiwanya hilang gitu aja. Sedangkan pacarmu itu bakal jadi makhluk menyedihkan yang hidup abadi. Jadi abadi tuh ga enak, Suk."
"Ditinggalin berkali-kali, patah hati berkali-kali. Akhirnya hanya bisa hidup menyendiri."
"Kita baik lho mau ngasih tau soal ini. Biasanya senior-senior yang lain ga mau kasih tau biar saingannya berkurang dengan sendirinya."
Ah, Hyunsuk menggaruk-garuk tengkuknya yang tak gatal. Malaikat pencabut nyawa itu semuanya hanya fokus dengan tugasnya. Semuanya mau cepat menyelesaikan tugas demi bisa lebih cepat bereinkarnasi. Hyunsuk juga sebenarnya kurang paham dengan sistem kerja malaikat pencabut nyawa. Yang ia tahu hanya apabila ia mengerjakan tugasnya dengan cepat dan baik, ia akan dibebastugaskan dan bisa cepat menyebrangi sungai. Tapi jumlah nyawa yang harus dikumpulkan tiap orang itu berbeda dan rahasia bahkan bagi dirinya sendiri. Jadi Hyunsuk sendiri juga tidak tahu.
Nah, menurut desas-desus yang beredar apabila ada malaikat pencabut nyawa yang hilang, kecelakaan atau apalah, itu akan mengurangi sainganmu. Bonusnya malaikat pemcabut nyawa yang lain bisa lebih cepat bereinkarnasi. Makannya kadang ada yang saling bunuh. Tapi Hyunsuk gak pernah mau ikutan. Dia juga ga punya teman gara-gara itu. Trust Issue.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Kill and To Love || sukhoon/hoonsuk ✔
FanficHyunsuk adalah seorang malaikat pencabut nyawa, tugasnya yaitu mencabut nyawa manusia dan mengantarnya ke kematian. Suatu hari ia mendapat tugas mencabut nyawa Jihoon, orang spesial di masa lalunya. ⚠️ warning: bxb sukhoon/hoonsuk PG-15 dark, dark...