1. Shalia Maezurra Keshwari

69 32 11
                                    

"Maa!! Dasi aku kemana sih?!" teriak seorang gadis dari lantai atas.

Hari senin, hari dimana semua orang mulai beraktivitas setelah hari libur kemarin. Termasuk gadis yang sedang berteriak itu.

Bisa dilihat bahwa makhluk bumi yang satu ini sedang terburu-buru untuk masuk sekolah. Ini semua berawal dari tadi malam, gadis yang terlalu rajin itu menghabiskan malamnya dengan begadang demi menghafalkan materi untuk ulangan. Alhasil ia bangun kesiangan untuk hari ini. Banyak materi yang harus ia pahami dan hafalkan sampai tidak tahu waktu untuk istirahat.

Dan sepertinya ia mulai stress pada pagi ini...

"Issshhhh!! Dimana sih dasinya. Awas aja kalo ketemu, gue cekik tuh dasi," ucap Shalia kesal seraya mengacak-acakan isi lemarinya.

Seorang wanita paruh baya yang telah berdiri di ambang pintu hanya menggeleng kepalanya pelan. Yang pada akhirnya, beliau juga ikut membantu mencari dasi yang hilang entah kemana milik putrinya.

"Ini apa?" tanya Ida sambil memegang sesuatu di tangannya.

Gadis yang sibuk dengan isi lemarinya itu lantas beralih pandang ke arah mamanya."Lho, ketemu dimana ma?" tanya gadis itu penasaran.

"Udah, sekarang kamu sarapan dibawah tuh. Papa sama Tania udah nunggu di bawah," ujar Ida kepada anaknya.

Dapat dilihat dengan jelas dibaju seragam milik gadis tersebut terdapat nama tag yang bertuliskan "Shalia Maezurra K".

Shalia hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanda mengerti sembari mengenakan dasinya. Ia berjalan turun melalui beberapa anak tangga dan melangkah menuju meja makan. Di tangannya juga terdapat tas sekolah berwarna biru, warna kesukaannya.

Di meja makan telah ada dua orang yang memakan sarapan mereka masing-masing, siapa lagi kalau bukan papa dan adiknya itu.

Ia tampak mengamati beberapa makanan yang ada di meja makan. Tampak beberapa kali, ia mengerucutkan bibirnya yang mungil.

"Ma, ngga ada roti selai strobery? Sama susu coklat juga?" tanya Shalia hati-hati kepada mamanya.

"Ngga ada, nanti mama mau beli."

Shalia tampak pasrah dan memilih memakan menu sarapan yang telah ada saja. Di meja makan tersebut tersaji sepiring nasi goreng dengan telor ceplok setengah matang serta susu vanila. Hampir setiap harinya, ia memakan sarapan seperti ini. Bukannya tak bersyukur, akan tetapi ia merasa sedih karena ini semua menu kesukaan adiknya, selalu saja seperti itu.

Hening untuk beberapa saat, sampai Yoga memecahkan keheningan.

"Gimana?" tanya Yoga pada putri sulung nya itu.

"Gimana apanya, pa?"

Yoga melirik anaknya sekilas.
"Belajar nya buat ulangan hari ini?" ucap Yoga sembari memainkan sendok dan garpu yang ada digenggamannya.

"Yaaa... biasa aja, pa," kata Shalia seraya meminum susu vanilanya yang menurutnya kurang enak dibandingkan dengan susu coklat favoritnya.

Jujur, dia ingin protes kepada mamanya karena hampir setiap hari menu sarapan pagi selalu favorit adiknya. Nasi goreng dan segelas susu vanila. Ia selalu bertanya-tanya, apakah mamanya sengaja melakukan ini? Hanya karena Shalia lebih tua jadi ia harus mengalah dengan adiknya?

SHALIA MAEZZURA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang