Agen Rahasia (1)

111

Yun Jian secara otomatis dikategorikan sebagai siswa dari kelas yang memiliki hasil akademis yang sangat baik dengan latar belakang keluarga yang buruk. Kata-kata Chen Xinyi tidak dimaksudkan untuk merendahkan. Sebaliknya, dia hanya berpikir untuk membantunya, dengan asumsi bahwa Yun Jian benar-benar miskin. Hanya saja dia Kurang baik dalam mengutarakan kata-katanya, jadi itu menjadi Terdengar seperti merendahkan.

Yun Jian mengerutkan bibirnya saat dia menulis jawabannya pada bola kertas yang telah dilemparkan Chen Xinyi. “Aku akan pergi.”

Setelah itu, dia meremas kertas itu lagi untuk melemparkannya kembali ke Chen Xinyi, hanya untuk mendengar Lu Rongrong yang duduk tidak terlalu jauh mengungkapkan tindakan mereka kepada Nona Yu.

“Nona, saya melihat Chen Xinyi diam-diam melemparkan catatan ke Yun Jian sekarang. Kami berada di kelas sekarang. Bahkan jika semua orang bersemangat tentang Fall outing itu, kita tidak bisa melupakan peraturan kelas. Kita tidak seharusnya memberikan catatan selama kelas! ”

Jelas, Lu Rongrong telah menangkap Chen Xinyi yang memberikan catatan kepada Yun Jian sekarang.

Dia juga terkejut melihat Yun Jian menangkap bola kertas dengan matanya tertuju pada buku teks, tapi dia tidak akan pernah berpikir dua kali tentang hal itu saat dia mengejek dalam hati. Apa yang membuatmu terkejut? Itu hanya kebetulan, meskipun Zhang Shaofeng telah memanggil Yun Jian “tuan” nya dan memintanya untuk mengajarinya keterampilan seni bela diri dan yang lainnya.

Meskipun demikian, hanya trik Yun Jian yang membuatnya terlihat keren di mata Lu Rongrong dan yang lainnya.

Siapa yang coba dia bodohi!

Sementara Nona Yu adalah seorang guru baru yang baru lulus dari perguruan tinggi, pantangannya adalah para siswanya melakukan bisnis rahasia selama pelajaran.

Oleh karena itu, ketika Lu Rongrong melaporkan gadis-gadis itu, dia segera berjalan menuju Yun Jian.

“Kami sedang di tengah pelajaran sekarang tapi kalian para gadis? Apakah kalian masih ingin pergi ke acara musim gugur minggu depan? ” Nona Yu berdiri di antara meja Yun Jian dan Chen Xinyi dan bertanya dengan keras.

Dia adalah seorang guru yang berprinsip, tidak pernah meremehkan atau menjilat siswa tertentu berdasarkan latar belakang keluarga mereka. Karena etika, hukuman yang berat bagi siswa yang melakukan kesalahan begitu Nona Yun menyadarinya.

Pelanggaran harus dihukum – Nona Yu selalu tegas pada prinsip ini.

“Nona, aku melihat Chen Xinyi melempar catatan itu ke Yun Jian dengan mataku sendiri! Itu harus disembunyikan di meja! ” Lu Rongrong menambahkan dengan angkuh.

Dia tidak menyukai Yun Jian untuk waktu yang lama, namun akhir-akhir ini, tidak ada kesempatan untuk menyerang Yun Jian karena Zhang Shaofeng dan Chen Xinyi biasanya melindungi dirinya.

Hah, kesempatannya ada di sini hari ini!

Beraninya Chen Xinyi dan Yun Jian memberikan catatan tepat di depan wali kelas? Mereka memintanya!

Heh heh, Lu Rongrong langsung menjadi informan Nona Yu.

Tertangkap basah, Chen Xinyi mengertakkan gigi pada Lu Rongrong sambil mengkhawatirkan omelan yang akan datang dari gurunya. Lagipula, dia biasanya seorang goody-two-shoes yang jarang dikritik. Menundukkan kepalanya, dia tidak berani menatap Nona Yu.

Lu Rongrong yang melihat ini merasa lebih senang, saat dia melihat ke arah Yun Jian sebagai provokasi.

Yun Jian menggaruk kepalanya dan menatap Nona Yu dengan mengangkat bahu, tanpa sedikit pun rasa bersalah di matanya. Kami tidak memberikan catatan apa pun.

Dia kemudian melirik Lu Rongrong dan berkedip. “Penglihatanmu tidak bisa seburuk wanita tua dan salah mengira itu, bukan?”

Dia dengan licik mengatakan bahwa dia seperti wanita tua! Darah Lu Rongrong mendidih. Dia dengan cepat berlari ke meja Yun Jian dan mengobrak-abrik buku teks di atas meja tepat di depan Nona Yu.

“Nona, disini! Aku baru saja melihatnya, Yun Jian menyembunyikan catatan itu di buku teks di mejanya! ” Lu Rongrong menuduh sambil membalik-balik tumpukan buku teks di meja Yun Jian.

Ketika dia membaca buku terakhir, catatan yang disebut bahkan tidak muncul.

Lu Rongrong tercengang.

Ketika seluruh kelas melihatnya, tatapan mereka sekarang menjadi skeptis.

Nona Yu juga tidak terlihat senang karenanya.