Agen Rahasia (1)

151

Insiden Yun Jian memukuli Lu Rongrong di depan umum mengambil perhatian Topik disekolah, Yun Jian, saat ini sudah berada di kelas dengan berperilaku sebagaimana mestinya. Dia menghabiskan hari-hari berikutnya dengan damai.

Satu-satunya perbedaan adalah Ling Yichen, sekarang mirip dengan Zhang Shaofeng, yaitu mengikuti Yun Jian seperti bayangan setiap kali kelas dibubarkan memintanya untuk menjadi gurunya.

Setiap kali Zhang Shaofeng melihat Ling Yichen yang Menampilkan karakter playboynya untuk Menarik perhatian Yun Jian, dia akan menunjuk ke arah Yun Jian dan dengan agresif menyatakan haknya, “Ini adalah guruku! Ling Yichen, jangan pernah berpikir untuk meminta guruku menjadikanmu sebagai muridnya! ”

Setelah itu, Zhang Shaofeng akan menemui Yun Jian dengan senyum lebar dan mulai mengobrol dengan santai. Chen Xinyi juga kembali ke dirinya yang dulu ceria, setelah pulih dari keterkejutan dan teror tempo hari.

Sekitar waktu ini, Yun Jian menerima kabar dari Zhang Zhifan bahwa renovasi toko telah dimulai dan sepertiga areanya telah selesai. Dia yakin pengerjaannya akan selesai dalam dua bulan kedepan.

Yun Jian tersenyum mendengar pembaruan itu. Setelah renovasi selesai, dia dapat memulai operasi perusahaan. Dia yakin bisa menjadikan New Cruise Automobile bisnis yang makmur dalam waktu satu tahun!

Snake lizard telah memberi tahu Yun Jian bahwa dia tidak dapat segera kembali ke Kota Longmen. Namun, dia sudah meminta seseorang untuk mengirimkan mobil kesayangan Yun Jian, Ferrari LaFerrari edisi terbatas yang bertenaga, ke Kota Longmen. Sudut bibir Yun Jian melengkung lebih tinggi ketika dia menerima kabar kedua.

Yun Jian bukan hanya seorang agen rahasia. Dia juga seorang penggemar mobil mewah, bersemangat dengan mobil sport dan supercar di seluruh dunia. Di masa lalunya, dia mengumpulkan banyak mobil mewah edisi terbatas tetapi di antara semuanya, dia paling menyukai LaFerrari.

Snake.Lizard selalu sangat teliti, terbukti saat dia ingat untuk mengirim mobil favoritnya kepada Yun Jian kali ini. Ini menyenangkan Yun jian.

…

Kedamaian tidak berlangsung lama setelah Qin Yirou menerima berita pada akhir pekan bahwa ibunya, nenek Yun Jian, jatuh sakit dan meminta Qin Yirou kembali.

Qin Yirou telah meninggalkan Keluarga Yun tetapi itu tidak berarti bahwa dia dapat meninggalkan ibunya sendiri dan benar-benar menjadi putri yang tidak berbakti yang bahkan tidak akan kembali ke rumahnya sendiri.

Oleh karena itu, Qin Yirou naik transportasi umum dengan sisa gaji seratus yuan China, setelah dikurangi biaya yang diperlukan, untuk kembali ke Kota Xinjiang.

Dalam ingatan Yun Jian, orang-orang dari keluarga Qin Yirou bukanlah orang yang baik hati. Selain itu, Yun Gang mungkin sudah kembali ke Kota Xinjiang.

Takut Yun Gang akan mencari masalah dengan Qin Yirou dan Qin Yirou tidak mendapat dukungan apapun, Yun Jian bersikeras untuk kembali dengan wanita itu. Qin Yirou tahu apa yang dipikirkan putrinya. Dia juga tidak berencana untuk mengecewakan perhatiannya, jadi dia Pergi dengan yun jian.

Keluarga kandung Qin Yirou juga berada di Kota Xinjiang tetapi kotanya sangat besar, rumah kelahirannya dan rumah Yun Gang agak jauh.

Itu adalah rumah bata tiga lantai dengan tiga kamar suite. Untuk dapat membangun rumah seperti ini selama era ini, keluarganya dianggap telah melakukan salah satu yang baik, jika bukan yang terbaik di kota. Sejujurnya, keluarga nenek Yun Jian tidak miskin.

Itu karena kakak perempuan tertua Qin Yirou, Qin Junlan, baik-baik saja dan sering membantu keluarga adik laki-lakinya yang tinggal bersama kakek nenek Yun Jian.

Ibu Qin Yirou memiliki lima anak. Satu meninggal lebih awal, jadi yang tertua saat ini adalah Qin Junlan, lalu putranya, Qin Laiqian, diikuti oleh Ibunya sendiri. Sedangkan untuk putri bungsunya, bibi bungsu Yun Jian, Qin Fangfang, dia hanya akan kembali untuk kunjungan selama Tahun Baru Imlek.

Qin Yirou mengetuk dan membuka pintu rumah, tertegun ketika dia melihat semua orang duduk di dalam. Keterkejutannya karena orang yang duduk di kursi utama, ibunya yang dikatakan sedang sakit dan ingin dia kembali berkunjung.

Yun Jian menyipitkan matanya, melihat dua orang yang berdiri bermusuhan di samping neneknya. – Qin Junlan dan Zhang Tiejun.

Zhang Tiejun merengut.

Yun Jian kemudian tersadar.

Dia bertanya-tanya mengapa neneknya, yang tidak pernah menyukai ibunya, tiba-tiba meneleponnya kembali untuk mengunjunginya.

“Bu, kamu baik-baik saja?” Qin Yirou keluar dari keterkejutan nya dan menarik Yun Jian masuk, menanyakan pertanyaan paling penting karena dia mengkhawatirkan ibunya.

Wanita tua yang duduk itu mengerutkan kening dalam-dalam dan tiba-tiba menampar meja, berbicara dengan Qin Yirou dengan keras, “Apakah aku terlihat baik-baik saja? Bagaimana Aku baik-baik saja? Katakan padaku, apa yang Yun Jian lakukan! ”