Agen Rahasia (1)

194

Di saat kritis seperti ini, tidak ada yang berani melawan teroris bersenjatakan golok. Semua orang hanya berpikir untuk Menyelamatkan diri mereka sendiri untuk menghindari serangan itu, tetapi tidak ada yang pernah mempertimbangkan fakta bahwa para Teroris bukanlah  orang yang profesional. Bahkan jika mereka dilatih, mereka hanya ada empat orang!

Mereka yang bertubrukan satu sama lain terburu-buru untuk melarikan diri di mal setidaknya lebih dari ribuan jika tidak puluhan ribu!

Di antara ribuan orang, ada banyak pria kuat tetapi tidak ada yang berani melangkah maju untuk melawan teroris yang membantai orang yang tidak bersalah. Manusia menunjukkan sifat paling naluriah mereka pada saat-saat paling berbahaya. Orang yang berdiri dan menyelamatkan orang banyak, pada akhirnya, adalah seorang gadis remaja yang bahkan tidak terlihat seperti dia telah mencapai usia delapan belas tahun!

Sementara kerumunan orang menarik napas lega, mereka tidak bisa menahan diri untuk tidak menatap Yun Jian dengan bingung.

“Xiao Jian … Kamu …” Qin Yirou tercengang oleh Yun Jian yang membunuh orang-orang itu sekarang.

Putrinya, putrinya yang biasanya jinak dan bijaksana, telah membunuh seseorang! Xiao Jian-nya membunuh seseorang!

Itu melanggar hukum!

“Ibu.” Yun Jian mengambil satu langkah lebih dekat ke Qin Yirou dan memegang tangannya yang gemetar setelah itu. “Bu, jika aku tidak membunuh mereka sekarang, kamilah yang akan mati.”

Qin Yirou gemetar ketika dia melihat Yun Jian. Dia membuka bibirnya, dipenuhi dengan pertanyaan tentang tindakan Yun Jian sebelumnya, tetapi pada akhirnya, dia tidak bisa bertanya apa-apa. Yun Jian benar. Secara hukum, dia membunuh pihak lain karena nyawanya terancam, tindakan itu akan dianggap sebagai pembelaan diri dan dia tidak akan dihukum.

“Xiao Jian, lenganmu masih berdarah! Ibu akan membawamu ke rumah sakit! Kami akan membalutnya di rumah sakit! ”

Tiba-tiba merasakan setetes kelembaban di punggung tangannya, Qin Yirou menunduk hanya untuk melihat darah mengalir lebih deras dari lengan Yun Jian. Dia panik, melupakan semua tindakan Jun Yian sebelumnya, saat dia menarik putrinya keluar.

“Bu, tunggu.” Ada kilatan tajam di mata Yun Jian sebelum dia menepuk tangan Qin Yirou untuk menghiburnya. Qin Yirou sangat terkejut. Dia belum pernah menemukan apa yang terjadi sekarang sepanjang hidupnya.

Yun Jian merobek ujung bajunya, dengan mudah merobek kain panjang sebagai perban. Menggigit pengganti sementara, dia membungkusnya di sekitar lukanya dan membalutnya dengan aman dengan rasa nyaman dan familiar di bawah pengawasan semua orang. Meskipun tulangnya mengintip melalui daging lukanya, itu bukanlah luka yang dalam bagi Yun Jian. Dia Membalutnya tanpa mengedipkan mata.

Kerumunan itu takjub.

Luka Itu adalah celah yang dalam dan dia hanyalah seorang gadis muda. Bahkan jika itu adalah orang dewasa, siapa yang bisa membalut diri mereka dengan baik seperti dia? Kecepatan membalutnya tampak seperti dia adalah seorang paramedis berpengalaman, tapi dia masih sangat muda!

Sementara massa asyik dengan pikiran itu, Yun Jian sudah selesai membungkus lukanya dan bergerak menuju tangga ke lantai pertama. Orang-orang yang mencari perlindungan di sana kurang lebih takut ketika mereka melihat Yun Jian yang baru saja membunuh para penjahat. Itu menyebabkan mereka menjejalkan diri ke samping begitu Yun Jian berjalan, secara otomatis memberi jalan bagi gadis itu.

Ini berlanjut sampai Yun Jian datang ke sudut dan menarik seorang wanita berpakaian mewah dari sana.

“Kamu … Apa – apa yang kamu lakukan …” Wanita itu memandang Yun Jian dengan takut. Mengingat bagaimana gadis itu terlihat ketika dia membunuh para teroris barusan, wanita itu bergetar di dalam.

Wanita ini adalah pelaku yang mendorong Qin Yirou menjadi perisai manusianya saat dia melarikan diri, menyebabkan Yun Jian dibelah.

“Saya tidak berencana melakukan apa pun.” Yun Jian menatap wanita itu sambil tersenyum.

Seringai meresahkan tetap ada saat dia mendaratkan tamparan keras di wajah wanita itu di detik berikutnya, membuat pukulan bergema keras di mal yang tadinya sunyi.

“Plak!!!”

“Ah!” Wanita itu berteriak melengking.

Jelas sekali bahwa wanita yang mengenakan mantel bermerek mewah dan dompet Chanel itu berasal dari latar belakang kaya. Terlepas dari itu, dia melihat bintang-bintang dari tamparan Yun Jian.

Wanita itu terbatuk setelah tamparan itu, merasa ada sesuatu yang jatuh dari gusi. Menutup mulutnya, dia mencoba merobek apapun yang ada di mulutnya keluar.

Itu adalah gigi. Gigi wanita itu lepas dari tamparan Yun Jian!

Kerumunan yang menyaksikan tidak berani bersuara meskipun telah melihat apa yang telah dilakukan Yun Jian. Gadis muda itu baru saja membunuh para teroris! Dia membunuh seseorang! Siapa yang cukup berani untuk campur tangan dengan rentetan seperti itu …

“Saya – gigi saya!” Ketika wanita itu melihat bahwa itu adalah gigi putih utuh yang ada di telapak tangannya, dia merasa pusing, hampir pingsan saat dia menjerit.

Dia memelototi Yun Jian dan segera mencibir, “Siapa kamu! Apakah kamu tahu siapa saya? Beraninya kau memukulku! “

Wanita itu takut pada Yun Jian karena apa yang dia lakukan sekarang tapi mereka adalah teroris. Jika Yun Jian tidak membunuh mereka, mereka akan membunuh lebih banyak warga sipil yang tidak bersalah. Dia tidak percaya bahwa Yun Jian akan berani membunuhnya.

Apakah dia!

Mengabaikan cemoohan wanita itu, Yun Jian merengut pada wanita itu, “Tamparan ini untuk ibuku.”

Berdiri di tempatnya, Yun Jian melemparkan tamparan panas ke wajah wanita itu. Kekuatan yang terkandung dalam pukulannya menyebabkan wanita, yang tidak bereaksi cukup cepat, untuk meludahkan beberapa gigi lagi dari mulutnya.

Karena pelatihan militer, Yun Jian telah meningkat pesat sehingga tingkat kekuatannya jauh melebihi masa lalunya.

Pukulan kuat itu mengancam akan menampar semua gigi wanita itu.

Itu adalah wanita yang menuai apa yang dia tabur untuk Yun Jian. Dia seharusnya tidak mendorong ibunya keluar untuk melindungi dirinya sendiri!

Yun Jian tidak mempermasalahkan lukanya tetapi jika sesuatu terjadi pada Qin Yirou atau jika sudah terlambat untuk menyelamatkannya … dia tidak bisa membayangkan penderitaan yang menyayat hati.

“Tamparan ini adalah peringatan saya untuk Anda. jika saya melihatmu lagi lain kali anda mati! ” Yun Jian meludah dengan nada mengancam.

Wanita itu gemetar seperti daun. Dominasi sebelumnya hilang saat dia diintimidasi untuk diam. Dia memiliki firasat bahwa gadis itu benar-benar akan membunuhnya jika dia berbicara sepatah kata pun di depannya – seperti bagaimana dia telah membunuh para penjahat itu!