Bab 21

42.6K 1.4K 107
                                    


Hari hari terus berlalu begitu cepat. Tidak terasa satu minggu telah berlalu begitu saja. Eugene tetap saja melakukan penyelidikan tentang keberadaan Ella. Tidak sia sia dia selama ini mencari Ella sampai akhirnya dia dapat menemukan dimana keberadaan Ella ternyata....Ella dibawa kabur oleh Reyga.

*Flasback on

Di rumah sakit tepatnya diruang Ella dirawat hanya ada Ella dan Reyga saja.

"Abang... " seru Ella

"Hm? "

"Ella gak mau lagi disini bang, Ella takut kalo ketemu sama dia lagi, bawa Ella kemana saja bang asalkan tidak ketemu sama dia lagi, atau tidak bantu Ella buat pulang ke Indonesia bang" pinta Ella

Reyga nampak berfikir.

"Plis bang. " Ella memelas.

"Baiklah, malam ini aku bawa kamu ke mansion ku"

"Benarkah? "

"Hm"

"Makasih." Ella tersenyum.

Malam harinya Reyga akan membawa Ella kabur dari rumah sakit dan membawanya ke mansion Reyga.

"Eoh abang kenapa pake sarung tangan? dingin ya bang" tanya Ella polos.

"Astaga Ella, ini pakailah. " Ella memakai sarung tangan sesuai intruksi Reyga.

"Bang... ini infus nya gak bisa dicopot sihh? "

"Dicopot? "

"Di tarik di bukaaa"

"Tidak"

"Aish.. ini juga perban nya menjengjelkan, dibuka aja ya bang... "

"Tidak Ella,luka mu belum sembuh total dan belum kering, jika dibuka luka mu bisa infeksi. Dan infus itu cairan penambah darah, lihatlah tubuhmu kurus sekali, jangan cerewet" jelas Reyga.

"Kenapa pakai kursi roda, Ella bisa jalan kok"

"Badanmu masih lemas"

"Aku bisa jalan kok abang. " Ella berusaha berdiri namun terjatuh.

"Sudah ku bilang"

"Hehe maaf bang"

"Urus semua cctv rumah sakit ini dengan mulus, jangan sampai ada kejanggalan, kemudian periksa kembali ruangan ini. Saya yakin Eugene meletakkan kamera tersembunyi" perintah Reyga.

"Baik tuan"

"Emang ada ya bang? "

"Hm"

"Emang dibolehin pihak rumah sakit gitu? "

"47% saham rumah sakit ini milik Eugene"

"Wow, lalu 53% lagi milik siapa? "

"Jangan cerewet Ella" ucap Reyga yang mulai kesal

"Kan cuman nanya doang"

Mereka melakukan perjalanan ke mansion Reyga yang membutuh kan waktu selama 35 menit. Sesampainya disana Reyga menggendong Ella dan meletakkan di kursi roda. Ella melihat kedepan terdapat rumah yang sudah tua dan hampir roboh, suasana sangat sepi dan gelap, menyeramkan. Banyak pepohonan tinggi dan rerumputan disekitar sana. Ella ketakutan dan memeluk Reyga.

"Abang gak ada niat kan mau buang atau mutilasi Ella? " Ella mendongak menatap wajah datar Reyga.

"Aku memang ingin membuang mu Ella, hahah" tawa Reyga garing

Mafia Kejam & Gadis DesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang