BAGIAN 3(II)

96 87 43
                                    

"Athena Davies, perkenalkan Elisa" gumamnya dan gadis itu mengencangkan rahangnya
Pandangannya mendarat di wajahku "aku ingin mengangkut kargo" aku terdiam sejenak
"Diriku dan seorang pemuda lain—” gadis itu mengangkat tangannya yang besar dan kapalan, memotong ucapanku

"Apa kau bilang ,Kargo?"ucapnya lagi, matanya penuh arti. Jantungku berdebar kencang di dadaku ,gadis bernama Elisa itu mungkin bersedia menolongku "Dan kemana tujuannya?" tanyanya lagi
Aku memeras otak, berusaha memikirkan sebuah tempat yang aman. Peta tua di ruangan kelasku dulu terus berenang di depan mataku, menebalkan garis-garis pesisir dan sungai-sungai, menandai kota-kota dan desa-desa dan semua yang ada di antaranya. Dari teluk Harbor di barat hingga Mesopotamia, tundra di utara hingga limbah radiasi dari bentangan reruntuhan dan erosi,semuanya daratan yang berbahaya bagi kami.

"Di suatu tempat yang aman dari kaum atas dan para petugas, itu saja"

Elisa mengerjapkan matanya kepadaku, rautnya tak berubah "Keselamatan ada harganya, Nak"

"Semuanya ada harganya, Nak" balasku, menyamai nada bicaranya "tidak ada yang menyadari itu selain diriku"
Keheningan panjang merentang ke seisi kereta, aku bisa merasakan waktu malam semakin habis, merebut menit-menit yang berharga bagi William. Elisa pasti merasakan kegelisahan dan ketidaksabaranku, tapi tidak terburu-buru untuk bicara.
Setelah waktu yang rasanya seperti keabadian, akhirnya mulutnya terbuka

"Barisan Fatui mengabulkan, Athena Davies"
Dibutuhkan seluruh kendali diri yang kumiliki untuk mencegahku melompat kegirangan. Namun, sesuatu menarikku mencegah senyuman menyapu di wajahku.

"Pembayaran diharapkan secara penuh, senilai seribu crown" Elisa melanjutkan

"APA?!" perkataannya itu membuatku tercekik. Bahkan Aurgust pun tampak terkejut, alis putihnya yang lebat menghilang ke balik garis rambutnya
"A-apa ka-kau bilang, seribu?" aku berhasil memuntahkan kata itu. Tidak ada seorang pun yang pernah memegang uang sebanyak itu, tidak di Desa Anogia. Uang dengan jumlah itu bisa memberi makan keluargaku selama setahun. Bertahun-tahun.

Namun, Elisa belum selesai. Aku merasa dia menikmati hal ini  "Jumlah itu bisa dibayarkan dalam uang kertas, koin tetrarch,atau barter dengan nilai yang sama. Untuk satu barang, tentu saja"
Harganya begitu selangit, kebebasan kami bernilai selangit
"Kargomu akan dipindahkan lusa, kau harus membayar pada saat itu"
Aku nyaris tidak bisa bernapas,  kurang dari dua hari untuk memgumpulkan jumlah yang lebih banyak dari total yang pernah kucuri sepanjang sepanjang hidupku. Itu sesuatu yang sangat mustahil.

Dia bahkan tidak memberiku kesempatan untuk mengajukan protes.
"Apa kau menerima syaratnya?"tanyanya
"Aku butuh lebih banyak waktu" jawabku
Dia menggeleng dan memajukan badannya "Apa kau menerima persyaratannya?"

Ini mustahil, ini konyol. Tapi ini adalah peluang terbaik bagi kami
"Hah...aku menerima persyaratannya"

Momen berikutnya berlalu dengan samar saat aku menyeret kaki pulang menembus lumpur berbayang. Pikiranku terus berpacu, berusaha mencari sebuah jalan untuk mencopet apapun yang mendekati nilai dari harga yang ditawarkan oleh Elisa. Tidak ada barang senilai itu di Anogia,itu sudah pasti.
William masih menanti di kegelapan, terlihat seperti bocah tersesat ,kurasa memang begitulah dirinya
"Kabar buruk?" Ujarnya, berusaha menjaga suara datarnya tapi tetap saja bergetar.
"Jaringan bawah tanah bisa mengeluarkan kita dari sini" Demi kepentingannya, aku menenangkan diri selagi menjelaskan. Seribu crown sama saja senilai dengan singgasana Raja, tapi aku membuatnya terdengar sepele "Kalau ada yang bisa melakukannya tentu itu adalah kita, kita pasti bisa"

"Athena" suaranya dingin,lebih dingin dari hawa musim dingin,tapi tatapannya yang hampa lebih buruk "Sudah berakhir, kita sudah kalah"
"Dengarkan aku, kalau saja kita—
William memegang kedua pundakku, menahanku sejangkauan lengan dalam cengkramannya yang kuat. Tidak sakit,tetapi mengagetkanku "Jangan lakukan ini kepadaku, Athena— jangan berpura-pura ada jalan keluar dari sini, jangan memberiku harapan"

THE QUEEN OF SWORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang