Malam sudah hampir sangat larut sekarang, hanya ada beberapa orang pejalan kaki yang sedang melintasi jalanan. Termasuk Elif.
Dikarenakan, latihan menembaknya yang selesai saat jam sore di tambah dengan urusan bersama Alex yang cukup lama, membuatnya pulang larut malam.
Elif pulang tanpa di antar oleh Alex, karena ia tidak mau terlalu merepotkan seseorang yang baru-baru ini ia kenal.
Elif terus melangkahkan kakinya menyelusuri jalanan malam ini, angin malam yag dingin tidak menghambat perjalanan Elif.
"𝘚𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘰𝘴?" tanya seorang pria pada orang yang sedang berbicara padanya di telpon.
"𝘉𝘢𝘪𝘬." sambungnya.
"Ayo jalan!" titah Pria itu pada teman nya yang menjadi pengemudi mobil yag mereka kendarai.
Kini keadaan jalanan begitu sangat sepi. Tetapi, Elif tak menanggapi hal tersebut, ia terus saja berjalan pulang dengan santainya.
Tiba-tiba, sebuah mobil berwarna hitam berhenti menghalangi jalan Elif, beberapa orang keluar dari mobil tersebut, dan menghampiri Elif yang keihatan bingung melihat tiga orang mengenakan topeng di hadapannya.
"Siapa kalian?" tanya Elif.
Tidak ada jawaban dari mereka, hanya saja salah satu dari ketiga pria itu memberi kode pada teman-teman nya untuk mulai menyerang Elif. Mereka paham akan kode itu, dan bergegas menghampiri Elif.
"Jelasin dulu! maksud kalian ini apa sih? Terus kalian ini siapa?" tanya Elif sembari melihat beberapa orang itu mulai mendekatinya.
Dua pria mengarahkan sebuah pukulan pada Elif, dan untunggnya ia bisa menahanan kedua tangan pria yang ingin memukulnya itu.
"Kenapa ini? Kenapa kalian menyerangku? Cepat jelaskan!"
Seolah tuli, kedua pria itu kemudian mendorong Elif, otomatis Elif yang di dorong pun hampir terjatuh, untung nya ia bisa menyeimbangkan tubuhnya agar tidak terjatuh.
Kedua pria itu kembali menyerang Elif. Namun, yang di serang pun tidak tinggal diam. Elif berusaha melawan kedua priia itu degan segal tenaga yang ia punya.
Bugh...
Bugh...
Bugh...
Suara itu terus terdengar di setiap hantaman dan pukulan yang Elif dapatkan.
Keadaan Elif kali ini benar-benar sangat menyedihkan, wajah yang sudah babak belur, dan sebuah bogeman kuat yang menerjang perutnya membuat darah keluar dari mulut nya.
"Uhuk... Uhuk... " Elif terbatuk-batuk akibat pukulan yang ia dapatkan di bagian perutnya, rasa sakit yang begitu ganas menyerbu tubuh nya... Membuat sang empu jatuh tak berdaya.
Elif menyentuh bagian dari tubuh nya yang terasa sangat sakit, terutama di bagian perutnya.
Salah seorang pria yang dari awal tidak menyerang Elif, kini berjalan mendekatinya mengeluarkan sebuah pisau kecil dari dalam saku celananya.
Elif yang sedari tadi berusaha untuk berdiri dan kembali melawan pun sudah tak mampu lagi. Ia hanya bisa memundurkan tubuh nya dalam posisi tak berdaya di jalanan sepi itu sembari melihat pria yang membawa pisau kecil itu mendekati dirinya.
Dan saat ini sang pria tersebut sudah berhadap-hadapan dengan Elif. Ia membuka sebagian topengnya dan tersenyum melihat Elif yang sedang sekarat.
"Bagaimana rasanya? Sakit bukan? Nikmati saja ya, hahaha." Pria itu tertawa dan kembali menutup sebagian topeng yang ia buka tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUEL TIME
ActionJika bertanya tentang kehidupan. Maka, jawabannya adalah sulit di jelaskan. Di setiap sebuah rencana, tidak selalu berjalan dengan mulus. Waktu ini berjalan di iringi dengan menit dan detik tanpa henti. Buat alur perjalanan mu sendiri sampai ke t...