8

8 0 0
                                    

HOLAAAAAAA!!!!
OY NUNGGUIN YAH????

AKU MAU NGUCAPIN MAKASIH KARENA UDAH BACA CERITA AKU SAMPAI BAB INI 🤗
MAAF BANGET KARENA AKU LAMA UPDATENYA 😭🙏

JUJUR KALO ADA SALAH DALAM  PENULISAN APALAGI TATANAN BAHASANYA YANG KALIAN GA MENGERTI MAAFIN AKU YAH 😭🙏

AKU AKAN BERUSAHA SEBISAKU😉
TERIMA KASIH YANG UDAH VOTE 😘

OKE KEBANYAKAN BASA BASI KAYAKNYA 😅

HAPPY READING AND EJOY IT ✨












Semilir angin berhembus lembut membelai daun pohon yang rimbun. Juga membelai rambut tipis yang menutupi sebagian wajah seorang gadis yang duduk bersandar nyaman diatas sebuah pohon mangga di belakang sekolah. Matanya terpejam dengan nafas yang teratur, dengan headset di sebelah telinganya.

Tenang, sunyi, nyaman ditambah angin sepoi sepoi dan lagu ber ritme pelan membuat kantuk yang sendari tadi ia tahan ter realisasi kan. Gadis itu adalah danisha, saat ini istirahat sedang berlangsung. Saat bel berbunyi ia langsung kemari tanpa menghiraukan teman temannya, untuk saat ini tidur adalah prioritasnya.

Bahkan setiap pesan yang muncul di layar gawainya tak ia hiraukan. Beberapa kali gawainya bergetar pelan disertai bunyi notifikasi yang langsung terdengar di telinganya karena memakai headset, tapi hal itu tak mengusik tidur siangnya.

Hingga beberapa orang pemuda datang dan berdiri berhadapan di bawah pohon yang ditempatinya tidur. Tapi tak ada satu pun dari mereka yang menyadari keberadaan gadis itu.

Mereka adalah Kartal dan yang ada di depannya adalah aither. Sesuai dengan kesepakatan kemarin mereka bertemu sekarang. Mereka datang dengan anggota inti masing masing. Suasana tegang menyelimuti kedua kubu tersebut.

Di sisi kartal Devrian berdiri paling depan memandang adik kelasnya dengan tatapan datar dan salah satu tangan di masukkan ke saku celana. Disebelah nya ada Bastian yang pastinya dengan wajah dingin andalannya. Dibelakang nya sudah pasti ada Bima yang sudah sembuh dari sakitnya lalu Sabiru dan Ehsan dengan wajah tengil nya.

Sementara yang menjadi objek devrian berdiri dihadapan mereka dengan tenang. Tak ada tatapan permusuhan yang tersirat dari tatapan anggota inti AITHER.

"So, can you explain?" Ucap Devrian tenang.

"Sorry, gue tau ini wilayah kalian. Tapi kita disini murni untuk belajar. Kalian bisa pegang omongan gue." Melihat kakak kelasnya yang tenang, Nakula juga ikut tenang untuk merespon.

"Lo leadernya?" Tanya Devrian karena hanya Nakula yang berbicara seolah mewakili semuanya.

"Iya."

"Lo bisa buktiin omongan, Lo?"

"Bisa."

"Gue ga larang Lo belajar disini. Gue cuma pengen lu ga bikin rusuh apalagi pake bawa nama LINGSA dalam urusan Lo."

"Gue ngerti."

"Gue pegang omongan Lo."

Devrian maju dan memberikan tos ala cowok pada Nakula dan teman temannya diikuti oleh anggotanya yang lain.

"Good luck!" Ucap Devrian, tangannya bergerak memberi tepukan di bahu Nakula.

"Thank's"

Nggggggggrrrkkkkkkkk!

Tiba tiba telinga mereka mendengar suara dengkuran dan itu membuat mereka semua terkejut.

"Suara siapa tuh?" Bima yang di balas gelengan dari semuanya.

DANISHA  (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang