2;1|𝐬𝐮𝐫𝐯𝐢𝐯𝐢𝐧𝐠

131 21 9
                                    

Hai readers semuanya, sebelum mulai mohon dibaca dulu ya. Author mau buat announcement.

Jadi mulai tanggal 15 Juli, author udah mulai sekolah, dan ini baru selesai MPLS [Masa pengenalan lingkungan sekolah]

Selain itu, udh pasti author juga ada tugas-tugas sekolah, jadi mohon maaf jika agak slow updatenya karena selain urusan Sekolah, author sendiri harus memikirkan alurnya agar tetap menarik untuk dibaca, dan juga supaya kalian tidak bosan tentunya!✨

Lᴇᴛ's ᴍᴇᴇᴛ ɪɴ ᴛʜᴇ ɴᴇxᴛ ʟɪғᴇ
-

Happy Reading!🙏🏻✨

•••
"Jiro-sa-mmhh!"

"Yaomomo! Bukankah sudah kukatakan untuk tidak berteriak? Astaga, bagaimana kalau Denki marah?" tegur Jiro dengan panik.

"Ah, maaf maaf. Aku hanya tidak menyangka kalau kau benar-benar berada di dalam ruangan-mu sendiri," tuturnya.

"Hahhh."

Setelah berdiskusi bersama Kaminari, Jiro memutuskan untuk memberitahu Yaoyorozu tentang dimana ia dan Kaminari berada, asalkan Yaoyorozu tidak membeberkannya kepada yang lain.

Yaoyorozu mengedarkan pandangannya ke ruangan Jiro. "Lalu dimana Kaminari-san?"

"Ah? Ia sedang ... mencari makan malam? Entahlah, bisa dibilang seperti itu. Kau sendiri sudah makan?" ucap Jiro kembali bertanya.

Dengan cepat ia mengangguk. "Tentu saja sudah. Lagipula kau tidak seharusnya mengkhawatirkan diriku, lebih baik khawatirkan saja dirimu sendiri dan Kaminari-san." cerca-nya.

"Memangnya Denki selemah itu untuk ku khawatirkan?" Jiro membatin dengan tangan yang dilipat seolah-olah sedang berpikir.

Pada dasarnya Jiro tidak perlu mengkhawatirkan Kaminari. Kenapa? Karena ia memiliki Quirk yang hebat-walau Jiro belum tau kalau Quirk milik Kaminari itu diperkuat secara paksa oleh Pria tua botak brengsek bernama Kyudai Garaki, atau bisa dikenal sebagai Daruma Ujiko.

"Jiro-san? Mengapa kau diam saja?"

"Ha? Eh? Ah maaf, pikiranku tidak berada disini ... sekilas," jawabnya yang membuat Yaoyorozu mengangguk paham dan terdiam memainkan ponselnya.

Jiro juga mulai memainkan ponselnya karena mereka tidak memiliki topik yang ingin dibahas, lagipula Yaoyorozu sendiri terlihat tidak masalah jika mereka saling 'Diam'.

Jiro itu realistis, kalau tidak ada topik yang ingin dibahas ya ia lebih memilih untuk diam. Daripada ia mengajak berbicara tapi terlihat dibuat-buat dan berakhir canggung dengan lawan bicaranya.

Terserah orang-orang mau memandangnya sebagai orang yang sombong atau apa, karena Jiro tidak terlalu memikirkan hal itu.

Anggap saja angin lewat.

Jiro mengotak atik ponselnya, membuka sosial media serta melihat-lihat berita dan artikel-artikel yang beredar.

Sesuai dugaannya, semuanya memberitakan tentang Kaminari Kaminari dan Kaminari Denki seorang.

Sedikit menyebalkan karena para warganet memberikan komentar-komentar buruk pada Kaminari dan mencaci-nya yang tidak-tidak.

Ia bisa melihat 100 ribu orang lebih yang berkomentar dari sekian banyak artikel yang beredar.

Lᴇᴛ's ᴍᴇᴇᴛ ɪɴ ᴛʜᴇ ɴᴇxᴛ Lɪғᴇ - [KamiJiro] ʙᴏᴋᴜ ɴᴏ ʜᴇʀᴏ ᴀᴄᴀᴅᴇᴍɪᴀ-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang