"Ini hanya tentang siapa yang saling memahami."
--• Taehyung Kim •--(◕ᴥ◕)
Taehyung tersenyum tak kala melihat layar ponselnya menampilkan wajah menawan seorang perempuan yang kini sedang menampilkan tarian grupnya dengan senyum kecil. Ah, dia sangat cantik, benar-benar cantik.
"Kau masih saja melihat fancam itu, apa tidak bosan?"
Jin datang sambil merapikan bajunya. Ia melirik pria bermarga Kim itu kini tengah tersenyum lebar, dengan mata yang berbinar-binar terpesona.
"Hyung, ketika kau sedang jatuh cinta, semua akan terasa indah. Wae? Karena kau sedang berbunga-bunga. Ribuan kali aku menonton ini, pasti tak akan bosan. Wae? Karena bidadari ku begitu cantik, dan salah satu bunga terindah."
Taehyung menjawab, tanpa mengalihkan pandangannya dari layar kecil ponselnya. Masih dengan senyum yang lebar, sampai-sampai mulut itu bisa saja kemasukan lalat satu kota. Benar-benar lebar.
Jin bergidik ngeri mendengar jawaban melantur dari Taehyung. "Dasar budak cinta," gerutunya lalu melangkah pergi dari ruangan ini. Ia kemari hanya ingin mencari ponselnya.
Taehyung akhirnya mematikan handphonenya, setelah fancam yang di tontonannya selesai. Ia menggerakkan kakinya, mengayunkannya berulang kali dengan senyumnya yang belum luntur.
"Taehyung! Kata Dahyun, Tzuyu menunggu pesan mu!"
Suara cetar membahana itu datang dari arah pintu, disana ada pria berbadan mungil sedang berkacak pinggang. Bukan mungil, hanya terlihat seperti itu saja.
"Mwo? Apa yang barusan kau bilang?" Taehyung bertanya dengan wajah blank-nya, ia meminta Jimin untuk mengulang perkataannya barusan.
"Ck," decak Jimin, lalu mendekati sahabatnya. "Kau kan sudah ku bilangi, jangan lupa mengabari pacarmu. Kasihan dia, setiap hari harus menunggumu untuk mengiriminya pesan. Dia pasti takut mengganggu mu jika duluan mengirim pesan--"
-- lagipula kau kan sedang senggang, kenapa tidak meneleponnya? Kau harus bisa menggunakan waktu luang mu untuk berhubungan yang baik dengan gadis mu." Seperti biasa, Park Jimin selalu memberikan nasihat tentang kehidupan percintaannya.
Taehyung memamerkan senyum kotaknya. "Tak apa, kita sudah sepakat untuk tidak terlalu sering mengirim kabar. Dia pasti mengerti," walaupun berkata seperti itu, Taehyung tetap membuka ponselnya kembali, ingin mengirimi pacarnya sebuah kabar.
Jimin berdecak lagi. "Kau ini, kapan bisa mengerti seorang perempuan sih?" Katanya dengan kesal. "Jangan menjadi egois. Perempuan itu selalu ingin di kabari, selalu ingin di perhatikan, di beri kasih sayang. Kau memberi kabar selalu saja malas-malasan, bagaimana perasaan Tzuyu setiap menghadapi sikap mu ini?"
Taehyung terkekeh renyah. "Baiklah, baikah. Ini sedang ku kabari."
Jimin berdecak lagi, saat melihat Taehyung memamerkan layar ponselnya. "Awas saja, jika anak Twice mengadu padaku lagi. Tzuyu itu beberapa tahun lebih muda darimu, pasti di pikirannya bagaimana terus terhubung dengan mu, karena dia tidak bisa sedewasa kita. Lagipula dia maknae kesayangan, jangan coba-coba kau sakiti. Bisa hancur lebur kau di aniaya para member TWICE."
Taehyung mengangguk-angguk tak ingin membantah. "Baiklah, jangan mengomel lagi. Kau pergilah, aku ingin bertelepon ria dengan pacarku."
Jimin menatap temannya sinis, lalu pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Taehyung.
Tzuyu-ahhhhhhTaehyung.
Kau sedang apa?Taehyung.
Aku habis berlatih, dan kini sedang istirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret love song
RomanceWattpad by: zexmyonzen ⛓️: taetzu area. 🦥: slow update guys. (◕ᴥ◕) Aku ingin memeluk erat dirimu, di manapun itu. Aku ingin mencium mu, bahkan di tengah jalanan sekalipun. Aku ingin selalu bersamamu, tanpa harus mencemaskan apapun. Tapi, ada tembok...