✎. halaman ketiga

2.9K 737 167
                                    

✎. 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐭

•••

Wakasa bosan setengah mati di dalam kamarnya. Ia mencoba untuk tidur, namun matanya enggan menutup.

Jadilah ia mendudukkan diri, mengambil ponsel dan menelpon seseorang.

"Waka, ngapain nelpon?"

Pria itu memeluk guling di sebelahnya.

"Gabut."

"Kita serumah, ngapain nelpon segala sih? Sini ke bawah."

Wakasa diam, ia tidak menyahut dan mengguling-gulingkan tubuhnya di atas kasur.

"Malas. Kamu lagi ngapain (Name)?"

"Nyetrika."

"..."

Pria itu menatap sayu ke sekeliling kamar. Tidak ada yang menarik perhatiannya. Palingan foto pernikahan mereka saat di kolong jembatan.

"Aku ganggu?"

"Banget."

Panah imajiner menusuk hatinya. Dirinya mengelus dada bersabar. Punya istri kok kelewat jujur.

Saat hendak turun dari ranjang, Wakasa mencium bau-bau aneh. Pria itu kemudian berjalan ke arah pintu, lalu menuruni tangga. Ia mengarah ke dapur.

Benar saja, sumber baunya dari sana.

Wakasa terdiam saat tempe gorengnya berubah menjadi hitam.

Ia menempelkan ponsel ke telinga.

"(Name), kamu lagi masak?"

"Seingatku enggak—eh, bentar. Aku lupa. Kenapa?"

"Kompornya lupa kamu matiin."

"IH KOK BARU BILANG?!"

Wanita yang tengah menyetrika di seberang telepon segera mencabut kabel, dan berlari ke arah dapur.

Di sana, ia melihat pria dengan surai garis-garis yang tergerai sedang terdiam menatap kompor di hadapannya. Bau gosong menyeruak, dan uap panas terlihat.

Sementara pria itu hanya terdiam dengan wajah polos.

(Name) segera mematikan kompor dan menoleh ke arah Wakasa.

"Kamu ngapain diem aja?!"

Wakasa memiringkan kepala.

"Nunggu kamu datang."

(Name) mengelus dadanya sejenak.

"Kenapa gak kamu matiin kompornya, suamiku?"

Wakasa dengan mata sipit menatapnya.

"Gak tau caranya."

"Kan tinggal—"

(Name) tersenyum menahan amarah dan segera berjalan menjauh dengan perempatan umajiner di keningnya. Angkat tangan saja deh.

"Inilah konsekuensi nikah sama orang yang taunya baku hantam doang."

"(Name), kedengeran."

"Bodo amat. Sana pergi."

"Tapi ini kan rumahku juga—"

"SUSAH BANGET TINGGAL PERGI?!"

"Halo Akashi? Jemput aku."

•••

14 Juli 2021

𝐌𝐄𝐑𝐊𝐔𝐑𝐈𝐔𝐒! imaushiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang