𖣴⵿⃜⃟𝗖𝗵𝗮𝗽𝘁𝗲𝗿 𝘀𝗶𝘅

108 22 2
                                    

SOLIVAGANT
06: Gangguan sekitar

𑁍 𑁍 𑁍

Author POV
   Ditempat lain, Narong dan Adams sudah berjalan cukup jauh dari pos kedua. Mereka tidak menemukan makanan dan memutuskan untuk kembali saja, namun.. hujan turun begitu deras sehingga mereka tidak punya pilihan lain selain mencari tempat teduh.

Mereka menelusuri pandang rumput, merasa tidak yakin jika berada didalam hutan adalah keputusan yang bagus. Hanya saja, berdiri ditengah lapangan terbuka ketika hujan deras sangat beresiko.

Petir menghiasi langit, setiap kilatannya menimbulkan suara guntur yang menggema. Tentu, mereka berdua harus mencari tempat teduh sebelum tersambar.

Adams berhenti ketika dia melihat sebuah kabin tua didepannya. Dia memanggil Narong, menunjuk kabin tua itu sambil mengajaknya untuk berteduh disana.

:©️Pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

:©️Pinterest

Narong melihat kearah yang ditunjuknya dan mengangguk setuju jika mereka harus berteduh disana sampai hujan reda.

Mereka melewati mobil bekas yang terparkir tidak jauh dari kabin, tidak ada siapa-siapa didalamnya. Mereka menghiraukannya lalu berlari masuk kedalam kabin.

Tumpukkan sekam padi terlihat disudut ruangan, karena hujan sebagian dari sekam padinya ada yang basah. Langkah mereka berhenti setelah melihat sebuah labu didalam sekam padi itu, masih segar dan cukup besar dari ukuran labu biasanya.

Adams mendekati labu itu, mengangkatnya sambil memperlihatkannya ke Narong. Dia sadar, labu itu berat dan semakin berat tiap kali dia mengangkatnya. Merasa tidak beres, dia menjatuhkan labu itu dan membiarkannya bergelinding.

Narong sempat protes, mengingat labu itu mungkin saja pecah jika terjatuh. Namun, labu itu masih utuh dan terus bergelinding seolah dirinya tahu kemana ia harus pergi.

Suara guntur membuat mereka kaget, perasaan tidak enak semakin menghantui dan mereka tidak ingin berlama-lama disini.

Adams mengajak Narong untuk meninggalkan tempat ini sebelum terjadi sesuatu dan Narong setuju, dia merasa itu adalah keputusan yang bagus.

Ketika mereka ingin keluar, satu persatu labu menggelinding kearah mereka. Kelihatan seperti labu-labu itu ingin mengepung mereka, agar tidak bisa keluar dari sini.

Mereka terperanjat, hampir terduduk diatas tanah kalau tidak bisa menjaga keseimbangan tubuh. Tanpa pikir panjang, mereka berdua lari dan menendang labu-labu yang ada didepannya.

Sebagian dari labu-labu itu terpelanting dan bergelinding keluar kabin, disaat itulah sesuatu mulai menunjukkan taringnya.

Labu-labu itu mengeluarkan kayu dari bawahnya, mulai membentuk merupai badan berkayu dengan jari panjang runcing, tinggi mereka tidak normal dan rata-rata memiliki badan bungkuk.

◦ ۪۪̥፧𝗦𝗼𝗹𝗶𝘃𝗮𝗴𝗮𝗻𝘁₍ꦼ🦕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang