07. Keluarga

16 7 0
                                    

Happy reading gaesss🤗

Jangan lupa vote & komen di setiap paragraf nya yah. Biar author semangat buat lanjutin ceritanya dan bisa up setiap hari 🥰

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Setelah memarkirkan mobilnya di dalam garasi Valliya langsung masuk kedalam rumahnya bersama Syilla.

"Assalamualaikum" ucap Valliya dan Syilla serempak.

"Waalaikumsalam" jawab Ayunda (bunda mereka)

"Abanggggg siniin gak hp nya!!" Teriakan melengking itu berasal dari Dhira yang berada di taman belakang.

"Gak. Balikin dulu stik PS gue!" Ujap Vino (adik pertama valliya).

Alvino Gavirell Pratama. Adik pertama Valliya, Dia menduduki bangku kelas 12 di sekolah Adijaya High'school . Dia memiliki sifat yang dingin, tetapi dia akan berubah menjadi sedikit lebih hangat jika bersama Valliya. Karena menurutnya diantara keluarga nya hanya Valliya lah orang yang sangat mengerti tentang dirinya dan selalu ada untuknya. Maka dari itu dia berjanji pada dirinya untuk senantiasa menjaga dan melindungi Valliya semampu dia. Walaupun dia hanya bersikap hangat dengan Valliya tetapi dia juga sangat menyayangi keluarganya apalagi sama adik manjanya itu, Dhira.

"Kak. Liat tuh bang vino, masa dia ambil hp Dhira" adu Dhira pada Valliya sambil menunjuk Vino yang sedang berjalan ke arahnya.

"Vin, balikin hp nya." ucap Valliya.

"Gk. Blikin dlu stik PS gue" jawab Vino.

"Ih aku pinjem dulu bentar" jawab Dhira.

"Y udh sini balikin!" Ucap Vino kesal.

"Ya nanti"

"Kpn?!"

"Pokoknya nanti pasti aku balikin. Tapi Gak sekarang."

Valliya, Syilla, dan Ayunda pun hanya menggelengkan kepalanya melihat pertengkaran Dhira dan Vino yang setiap hari mereka lakukan.

"Udah-udah kalian tuh kenapa sih setiap hari ada aja masalah yang diributin. Mending sekarang kalian masuk kamar masing-masing. Sakit telinga bunda dengerin kalian ribut terus!" Ucap Ayunda tegas.

Semua orang yang ada di ruang tengah pun langsung pergi ke kamarnya masing-masing karena mereka tau kalo bundanya ini sudah berbicara dengan nada tegasnya tidak akan bisa di bantah sama sekali.

Setelah memasuki kamarnya Valliya langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Setelah mandi Valliya pun membaringkan tubuhnya di atas kasur Queen size nya. Valliya menatap langit-langit kamarnya sambil memikirkan perkataan Syilla tadi.

"Gue masih gak nyangka kenapa Lo tega ngelakuin itu ke gue" gumamnya.

Tanpa Valliya sadari setetes air mata mengalir di pipinya dan buru-buru ia menghapus nya.

Tak lama kemudian terdengar bunyi notifikasi dari ponselnya, kemudian dia mengambil ponselnya dan melihat notifikasi yang masuk.

08xxxxxxxxxx
Haii

"Siapa?" Tanya Valliya bingung karena tidak ada nama nya / nomor tidak dikenal.

Kemudian Valliya membalasnya.

Siapa?

Tak lama kemudian si pengirim pesan pun membalasnya.

My Wife Is a DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang