Haii readers👋🏻👋🏻🤗
Sebelumnya author minta maaf ya kalo author jarang up.
Dikarenakan author sibuk banyak tugas makanya sering telat untuk up, ma'lumin yah🙏🏻😁
Kalau kalian lupa sama part sebelumnya kalian bisa baca ulang part sebelumnya dulu yh😊
Oke ngga usah lama-lama deh author curhatnya. Langsung aja nih baca cerita kelanjutan nya. Okee👌🏻😉
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-
Setelah sampai di restoran tersebut Anrez langsung turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Valliya.
"Thank you kak." Ucap Valliya.
Dan hanya dibalas senyuman manis oleh Anrez.
Saat memasuki restoran tersebut Valliya dibuat bingung karena semua pelayan yang bekerja di sana menundukkan kepalanya saat berpapasan dengannya. Ralat lebih tepatnya ketika berpapasan dengan Anrez.
"Kak." Panggil Valliya.
"Ya. Kenapa hm?"
"Kenapa semua pelayan disini menundukkan kepalanya saat berpapasan dengan kakak?" Tanya Valliya penasaran.
"Memangnya kenapa?"
"Nggak papa."
Tak lama kemudian seorang pelayan wanita menghampiri mereka.
"Mari Tuan saya antar kan ke meja yang sudah di siapkan." Ujar pelayan itu dengan sopan.
Setelah sampai di meja yang sudah disiapkan pelayan itu pun pergi untuk mengambilkan menu makanan yang telah disiapkan.
Sambil menunggu makanan Anrez dan Valliya berbincang-bincang hangat untuk mengurangi rasa canggung nya.
"Saya boleh tanya sesuatu?" Ucap Anrez.
"Boleh kak. Mau tanya apa?"
"Kamu...punya pacar?"
"Nggak. Emang kenapa kak?"
"Ngga papa saya cuma tanya aja. Takutnya kalo kamu punya pacar, pacar kamu marah karena saya ajak kamu makan malam."
"Owhh, saya nggak punya pacar kok. Kakak sendiri ada pacar??" Tanya Valliya.
"Nggak ada. Sama kok kaya kamu." Jawab Anrez dengan senyum manis nya.
Setelah beberapa saat mereka berbincang akhirnya makanan mereka pun datang.
"Silahkan Dinikmati." Ujar pelayan tersebut ramah Dan hanya dibalas senyuman oleh Valliya.
Saat sedang makan, tiba-tiba dada Valliya terasa sesak dan nafasnya pun mulai tidak beraturan. Anrez yang menyadari kalau Valliya sedang tidak baik-baik saja pun langsung mendekatinya.
"Kamu kenapa??" Tanya Anrez khawatir.
"S-sa-saya..." Belum selesai Valliya berbicara tiba-tiba tubuhnya sudah ambruk kedalam pelukan Anrez.
Anrez dengan sigap menggendong Valliya memasuki mobil dan membawanya ke rumah sakit.
Setelah sampai rumah sakit Valliya langsung dibawa kedalam UGD dan ditangani oleh dokter kepercayaan keluarga Adijaya.
Selang beberapa saat dokter yang menangani Valliya pun keluar.
"Gimana keadaannya?" Tanya Anrez dengan raut wajah khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife Is a Doctor
Novela Juvenil[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA KARENA SEBAGIAN CHAPTER DIPRIVATE.] Anrez Putra Adijaya Seorang CEO muda yang banyak digemari di kalangan remaja, usianya yang menginjak 25 tahun ini sudah memegang jabatan seorang direktur utama sekaligus CEO di p...