My Wife Is a Doctor

09. Rencana Makan Malam

Haii gaessss👋🏻👋🏻

Apa kabar kalian???

Ketemu lagi nih sama author😆

Gimana nih, udah gak sabar kan buat baca part ini😆

Ya udah nih author langsung kasih part nya semoga suka yaaa.

Happy reading gaesss 🥰

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

"Makan malam?" Tanya Valliya.

"I-iyah. Kenapa? Ngga mau ya?"

"E-eh bukan gitu." Ucap Valliya gugup.

"Terus?" Tanya Anrez dengan alis terangkat satu.

"Ngga enak aja. Takutnya ngrepotin, lagian saya ikhlas kok bantuin kakak"

"Ngga ngrepotin sama sekali. Kan emang saya yang ngajak kamu."

"Mmm gimana ya"

"Plisss. Mau yaa"

"Emm ya udah boleh deh" final nya.

"Oke. Nanti saya jemput ya."

"Eh ngga usah. Saya bisa pergi sendiri kok."

"Nggak nggak. Pokoknya nanti saya jemput aja. Masa iya saya biarin cewek cantik kaya kamu pergi sendirian."

Ucapan Anrez barusan kembali membuat pipi Valliya merona. Namun secepat mungkin ia memalingkan wajahnya agar tidak dilihat oleh Anrez.

"Emm iya udah nanti saya sharelock aja alamat rumah saya."

Saat Anrez akan membuka suaranya tiba-tiba ada seseorang yang memanggil Valliya.

"Valliya." Ucap orang tersebut.

"Eh Bunda. Udah selesai?" Tanya Valliya.

"Udah. Kamu sendiri?"

"Udah kok Bun."

Anrez yang melihat mereka berbicara pun hanya diam menyimak.

"Oh iya. Kenalin Bun ini kak Anrez." Ucap Valliya mengenalkan Anrez kepada sang bunda nya.

"Haii Tante saya Anrez." ucap Anrez memperkenalkan diri dengan senyum manis nya.

"O-oh haii juga. Saya Ayunda, bundanya Valliya."

Ayunda dibuat terkejut karena ketampanan yang dimiliki oleh Anrez.

"Kamu temannya Valliya?" Tanya Ayunda.

"Iya tan"

"Kam..." Ucapan Ayunda tertunda kala mendengar suara deringan ponsel, yang ternyata itu milik Anrez.

"Maaf Tante Saya izin angkat telfon dulu sebentar." Ucap Anrez.