Vote & comment! 🙏
•
•
•
•
•
***
Hari ini Jaemin diperbolehkan pulang dari rumah sakit oleh Tiffany setelah 9 hari tinggal di ruang rawat. Ya, oleh Tiffany. Karna sebenarnya dokter sudah memperbolehkan Jaemin pulang sejak empat hari lalu. Tapi karna menurut Tiffany keadaan psikisnya belum terlalu baik maka wanita itu rela membayar lebih untuk Jaemin tinggal lebih lama.
"Ini bukan jalan menuju tempat tinggalku!" Jaemin keheranan saat mobil Jeno melintasi kawasan yang asing baginya.
"Ini jalan menuju rumahku. "
"Kenapa ke rumahmu?"
Jeno menoleh sejenak seraya tersenyum lembut. Jaemin juga tengah menatapnya. "Karna mulai sekarang kau akan tinggal di rumahku."
"Kenapa?" Jeno bisa melihat dari ujung matanya Jaemin yang tengah menatapnya dengan raut kebingungan. Ia tertawa, Jaemin ternyata semenggemaskan itu.
"Kenapa tertawa?"
"Kau lucu"
Jaemin merengut. "Kau bahkan belum menjawab pertanyaanku, dan malah tertawa tak jelas."
Satu lagi fakta yang baru Jeno ketahui, ternyata Jaemin lumayan cerewet.
"Kau harus tinggal bersama kami agar lebih memudahkanku dalam menjagamu dan aegi."
Jaemin diam menunduk karna merasa terharu. Ia tidak menyangka Jeno rela melakukan banyak hal untuk ia dan janin dalam kandungannya.
"Jaemin!"
Yang dipanggil mendongak. Jeno sedikit terkejut melihat mata Jaemin yang berkaca-kaca.
"Apa kau keberatan? Maafkan aku karna tidak mendiskusikannya dulu denganmu."
Jaemin menggeleng. "Tidak! Bukan begitu. Aku hanya terharu karna ternyata masih ada yang mau menerimaku dan aegi. Aku hanya masih tidak menyangka. Terima kasih." ujarnya penuh ketulusan.
Jeno tersenyum kemudian mengulurkan sebelah tangannya untuk mengelus pucuk kepala Jaemin.
"Itu sudah kewajibanku."
***
Jeno merenggangkan tubuhnya. Ia baru saja selesai mengerjakan beberapa tugas yang diberikan Donghae. Jam menunjukan pukul sebelas lewat ketika Jeno keluar dari ruang kerja pribadi yang berada di mansion Lee. Pemuda itu mengarahkan langkahnya ke kamar Jaemin untuk memastikan apa Jaemin sudah tidur atau belum. Ketika membuka pintunya perlahan, hal yang Jeno dapati benar-benar membuatnya gemas. Jaemin tengah menutup buka selimut dari wajahnya.
Tok... Tok...
Kriet...
Pemuda Na mengangkat sedikit kepalanya untuk melihat siapa yang mengetuk dan membuka pintu. Setelah tahu Jenolah yang masuk ke kamarnya ia bangkit duduk dengan wajah menekuk.
"Jenooo.... Minta obat tidur...." rengek Jaemin yang membuat Jeno semakin gemas. Pemuda Lee berjalan menghampiri ranjang kemudian duduk di samping Jaemin.
"Memangnya kenapa?" ia mengelus kepala belakang Jaemin dengan lembut.
"Aku tidak bisa tidur."
"Tapi kau tidak boleh minum obat sembarangan, itu bahaya untuk aegi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanggung Jawab [Nomin] ✔
FanfictionBook-03 (completed) - Jaemin tidak tahu siapa ayah dari janin yang dikandungnya. - ##### Walaupun udah tamat, jangan lupa kasih bintang sama komen ya! Makasih sebelumnya! ⚠⚠⚠ BXB AREA, MPREG Homopobic dimohon menjauh sejauh jauhnya! Jangan salah la...