Jena's parents - END

7.6K 666 222
                                    

Vote & comment! 🙏

***

Mark hyung

|Apa besok kau punya waktu luang? Aku ingin menemui Jena.

|Katakan pada Jaemin, sekali saja, aku mohon!

|Lusa aku akan kembali ke Seoul.

Jeno menyerahkan ponselnya pada Jaemin yang tengah menggambar sambil duduk bersandar di ranjang. Walau terlihat asal, siapa yang menyangka Jaemin ini tengah membuat rancangan hotel baru keluarga Lee.

Ia mendongak menatap Jeno yang berdiri si samping ranjang dengan tatapan bertanya.

"Ada pesan dari Mark hyung."

"Bacakan saja! Tanganku sibuk, mataku juga." ujar Jaemin cuek lalu tatapannya kembali terarah pada kertas di pangkuannya.

Jeno mendesah tapi kemudian membacakan pesan itu. Istrinya dalam mode menyebalkan, ia tak boleh banyak membantah.

"Bagaimana?"

"Tanyakan pada Jena sekaligus jelaskan padanya bahwa orang itu adalah ayahnya!" Jaemin berucap tetap dengan nada cueknya.

"Kau serius?" Jaemin mengangguk.

Kini Jeno sudah berada di kamar Jena. Entah apa yang tengah putrinya itu kerjakan di meja belajar.

"Aegi!"

Jena menoleh dengan senyuman kecil.

"Kau sibuk?"

"Tidak. Hanya mengerjakan PR untuk dikumpulkan lusa."

Jeno mengangguk mengerti. Ia duduk di tepi ranjang milik Jena. "Aegi, ada yang ingin bertemu denganmu besok."

Jena berbalik menghadap Jeno, kini remaja itu duduk menyamping di kursi kayunya.

"Siapa?"

"Kau masih ingat teman-teman Appa yang kita temui di pesta kemarin?" Jena mengangguk. Sang Appa menghela nafas sebelum melanjutkan, "salah satunya adalah ayah kandungmu. Dia masih hidup tidak seperti apa yang Eommamu katakan." tutur Jeno pada akhirnya.

Jena sempat terlihat menegang kemudian raut cerianya berubah datar.

"Kau mau bertemu denganya, kan? Appa akan menemanimu."

"Eomma tidak ikut?"

"Errr..."

"Aku tahu Eomma pasti membenci pria itu" sambar Jena.

Jeno menghela nafas lagi. "Dulu kejadiannya terlalu rumit. Jadi Appa yang mengambil tanggung jawabnya untuk menjagamu dan Eommamu. Kami akan menjelaskannya lebih rinci setelah kau dewasa nanti."

"Aku mengerti Appa. Aku mau menemui dia asalkan bersama Appa."

Jeno tersenyum kemudian mengusak surai lembut putrinya.

***

Jeno dan Jena memasuki restaurant mewah yang masih berada di kawasan hotel milik Jeno. Mereka menuju meja di dekat jendela yang mengarah ke taman bunga. Di sana sudah ada Mark yang berdiri menyambut.

Tanggung Jawab [Nomin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang