{Tersedia di Gramedia}
Calista Shaqueena, gadis yang begitu kuat dan berani. Mempunyai paras cantik tapi selalu menampilkan mimik muka sadis ketika melihat orang yang dibenci. Tujuannya kembali ke tempat lahirnya hanya untuk membalaskan dendam.
Al...
- Half devil, half goddess! - ~Calista🔥 ^_^ Vote dan spam komentar di setiap paragraf biar cepet update ❤️
Thank u❤️ 🏴🔪
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
"Kalo lo nggak suka interaksi gue sama Andrew, congkel aja dua mata lo. Gampang kan?"
Terdengar sangat sadis. Andrew menanggapinya dengan senyuman miring seperti sangat bangga akan perkataan adiknya. Matanya kemudian membidik Al kembali. Wajah Al tampak biasa saja, sudah terlalu sering mendengar perkataan Calista yang sadis.
"Mau gue bantu nyongkel?" tawarnya dengan wajah tanpa dosa.
"Nggak perlu. Tangan lo kotor." Al menjawab dengan sinis.
Andrew terkekeh dengan intonasi datar. "Wow, benar juga. Tangan ini biasanya kotor karena cairan merah kental." Perkataan Andrew membuat semuanya langsung merinding. Mereka cukup dewasa untuk mengartikan maksud dari 'Cairan Merah' itu.
"Gue mau pulang," pamit Andrew lalu kembali mengecup dahi Calista tanpa mengalihkan pandangannya dari arah Al. Senyuman kemenangan ia tampilkan untuk membuat emosi ketua geng itu.
Tatapannya beralih ke Shena mengurungkan niatnya untuk pulang sebelum menakuti cewek ular ini. "Hey, bitch!"
Sangga mengepalkan kedua tangannya emosi. Bahkan jika ia harus dibunuh hari ini demi membela pacarnya, Sangga rela.
"Jaga omongan lo!" sentak Sangga sudah emosi.
"Mau gue kasih tau sesuatu nggak tentang cewek lo?" kata Andrew ambigu. Kemudian ia mendekatkan mulutnya ke telinga Sangga lalu membisikinya dengan suara rendah, "Satu tai lalat di dada, dan dua tai lalat di pangkal paha."
Setelah itu Andrew tersenyum sinis kemudian berjalan pergi. Sangga menghela napasnya buru-buru. Haruskah ia percaya dengan perkataan Andrew?
Lain dengan Al yang langsung menyeret Calista untuk ikut dengannya. Calista memberontak cukup kuat hingga pegangan itu terlepas.
"Lo mau tato alami lagi dari gue?" tanya Calista kesal. Terakhir kali ia menciptakan tulisan LOSER di lengan Al pakai kuku tajamnya karena lancang menyeretnya.
Al mengangguk tanpa beban lalu menyodorkan lengan kirinya, karena lengan kanan masih diplester. "Kali ini ukir nama Calista."