Happy reading ❤️
"Jangan khawatir, dendam itu tetap akan terbalas."
~Shaqueena~Vote dan spam komentar di setiap paragraf biar cepet update ❤️ tepat waktu ye kan ini.
Oh, iya. Udah follow akun ini belum? Biar ga ketinggalan notifikasi?
Follow ig aing, bakal spoiler di sana @starsshine1603
Tiktok juga. Yang pegang kadang admin kadang aku.
@dragonlions36Thank u❤️
Bucin maung reot komen sini🐆
Bucin maung bocil komen cini🐅
Say hai ke Al Cakrawala!
****
Detik itu juga Mark melepaskan pelurunya ke arah Andrew. Secepat kilat Andrew langsung menghindar. Peluru itu menembus tembok dan menyebabkannya retak. Andrew merogoh sakunya mengambil pistol juga. Senyuman miring tercetak. Ayah dan anak itu saling menondongkan pistol.
Defan bertepuk tangan senang akan pertikaian ini. "Gue dukung maung reot."
Calista melirik sepupunya sinis. Defan gila! Padahal kalau terjadi pertumpahan darah, Defan akan langsung gemetaran karena trauma melihat darah.
"Meleset, Dad," remeh Andrew lalu sebelah tangannya menyugar rambutnya ke belakang. Situasi ini sudah biasa ia hadapi.
"Pa! Kak!" lerai Calista tak tahan. Omelan itu tak dipedulikan keduanya.
"Sengaja Daddy bikin meleset. Takut kamu nangis," remeh Mark balik masih tetap menodongkan pistol.
"Maung reot maung bocil stop!" seru Calista kelewat kesal. Menatap kakak dan ayahnya tajam secara bergantian.
Andrew dan Mark langsung menjatuhkan pistolnya karena kaget mendengar panggilan itu. Keduanya kompak menatap Calista tak percaya.
"Calista!" geram keduanya.
"Apa ha?!" balas Calista tak takut. "Defan masih ada trauma kalo ngeliat darah mengalir banyak!"
Defan cengengesan. Bahagia karena Calista seperhatian itu kepadanya. Andrew dan Mark berdecih sinis lalu memalingkan wajahnya. Mereka tahu memang Defan punya trauma melihat darah mengalir banyak. Trauma itu ada karena dulunya Defan melihat mayat mengenaskan berlumuran darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAVENDER
Teen Fiction{Tersedia di Gramedia} Calista Shaqueena, gadis yang begitu kuat dan berani. Mempunyai paras cantik tapi selalu menampilkan mimik muka sadis ketika melihat orang yang dibenci. Tujuannya kembali ke tempat lahirnya hanya untuk membalaskan dendam. Al...