Kado dari Hendery

1K 92 2
                                    


Tiup lilinnya~~~~

Tiup lilinnya~~~

Tiup lilinnya sekarang juga~~~~

Sekarang juga~~~~

Sekarang juga~~~~~

"Make a wish dulu, Kak!" ingat sang Papa. Mark hanya mengangguk. Ia segera mengepalkan kedua tangannya di depan dada, kepalanya menunduk khidmat, jangan lupakan mata yang terpejam. Hati kecilnya berkata

"Ya Tuhan, makasih banyak udah ngasih kami semua berkah. Terimakasih buat usia baru ini..... Semoga Papa, Bubu, Mark sama Adek bisa bahagia terus. Begitu juga buat keluarga Daddy John, Mae Ten, sama Dery. Aamiin"

Setelahnya mata itu terbuka, memandang lilin penuh minat. Tangan kanannya menarik Dery.

"Dery, temani Mark tiup lilin ya!! Kata Adek, sementara Mark niupnya sama Dery dulu!" ujarnya polos. Dery yang sebenarnya tidak paham apa maksud Mark hanya menganggukan kepala. Merekapun meniup lilin yang berbentuk angka tiga itu dengan semangat.

Pesta ulang tahun Mark kali ini memang tidak semeriah tahun lalau. Bahkan pesta kali ini hanya dihadiri kedua orang tuanya dan keluarga Dery. Alasannya klasik, Mark tidak mau Bubu sibuk dan kelelahan.

Setelah lilin di tiup, saatnya pemotongan kue. Kue potongan pertama Mark berikan untuk Adek. Tangan mungil itu yang menyuapi Bubu sesendok kue coklat dengan potongan cherry.

"Bubu..... ini makan yaa, ini bukan buat Bubu! Ini buat Adek!" ujar Mark galak.

" Iya Mark iyaaa....." ujar Bubu sedikit kesal. Setelah Bubu, tangan mungilnya menarik Mae Ten.

"Mae..... suapan kedua buat, Mae!" setelah Mae Ten, tangan itu bergantian menyuapi Papa Jae, Daddy John, dan terakhir..... siapa?

"Dery makan sendiri ajah deh. Tangan Mark capek!" ujarnya jenaka. Mark melihat dengan jelas muka Dery yang memerah menahan kesal dan matanya yang makin lama makin melebar. Semua ikut tertawa melihat ekspresi Dery yang kesal.

Amarah Dery mereda karena Bubu yang membawakannya ice cream vanilla kesukaannya. Kini mereka semua sedang menikimati makanan yang sudah tersaji apik di meja makan.

"Tae, ini udah hamper 3 bulan ya?" tanyanya sambil meraba halus perut Bubu yang mulai membuncit.

"Iya, Ten. 10 minggu kata dokter." Dan percakapan merekapun berlanjut. Di sisi lain, para pencari nafkah sedang membicarakan saham yang akhir-akhir ini sedikit meresahkan. Tersisa dua bocil yang diam dengan segelas ice cream vanilla. Mereka tidak menghiraukan apa yang orang dewasa itu bicarakan. Tiba- tiba Mark teringat sesuatu......

"Heh Dery! Mark kan ulang tahun. Kamu gak ngasih kado, gitu?" Tanya Mark polos.

"Oh iya! Dery lupa! Dery gak tau Mark suka apa enggak. Dery Cuma punya itu....."

"Itu apasih, Der....." potong Mark.

"Dery mau ngasih adek Dery buat Mark! Kata Mae, kalo kita dikasih sesuatu itu harus dijaga, jadi Mark harus jaga adeknya Dery ya!!!"

"BUBU!!! DERY MAU PUNYA ADEK JUGA?" Tiba – tiba suasana menjadi hening.

"Bisa Anda jelaskan saudara Johny?"

"Ehehehehe, iya tadi pagi Ten mual, karena panik, aku bawa dia ke rumah sakit dan ternyatab ia hamil 2 minggu." Terang Johny.

Bubu yang berada di dekat Ten segera memeluk dan mengucapkan kata selamat. Begitu juga Papa Jae yang memberikan tepuk tangannya untuk Daddy John. Sementara Mark......

"Mark janji, deh. Bakal jagain adek Dery kaya Mark jagain adek sendiri."

Malam itu adalah malam yang sangat hangat bagi kedua keluarga ini.

Hayolohhh itu si Dery napa ngasih adeknya ke Mark ya? Ada yang mau nebak? Hahahahaha......

Thanks dah mau baca tulisan gaje ini..... Maapin typo! Voment juseyo~~~~~

FOREVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang