Tuhan tau apa yang Mark mau

942 79 2
                                    



Brukk....

Tubuh kecil itu menubruk sosok orang dewasa yang duduk gusar di bangku besi panjang rumah sakit. Anak itu kembali terisak. Ia rasakan tepukan tanda penguatan dari Daddy Johny.

"Jae, ini tas yang kamu maksdukan?" Tanya ten sambil menyerahkan tas yang tadi ia bawa.

"Terima kasih ya, kalian sudah mau repot membantu....." Daddy Johny langsung menyela

"Kita ini sudah seperti keluarga, simpan semua ucapan itu. Sekarang, tenangkan Mark, ia masih terkejut." Jaehyun mengangguk, dia masih harus menenangkan putra sulungnya! Astaga, ia tidak boleh terlalu kalut juga!

"Hallo Kak Mark..... Kakak yang tenang ya..... Dokter sedang membantu Bubu untuk mengeluarkan Adek. Mark ga boleh takut, Bubu dan Adek pasti kuat, sekarang Mark berdoa agar Tuhan memberikan jalan yang terbaik untuk kita, Okke?" jelasnya kepada sosok mungil yang terisak di pangkuannya. Mark menyatukan kedua tangannya di depan dada, kepalanya menunduk, dan matanya terpejam erat.

"Tuhan, beri Bubu dan Adek kekuatan. Mark belom bisa bantu tapi kata Papa, Mark bisa bantu lewat doa. Bantuin Bubu Ya Tuhan...."

Doa Mark terganggu karena terdengar suara tangisan bayi yang begitu kencang dari ruangan Bubu. Mark memandang Papanya, ia langsung memeluk papanya begitu erat. Begitu juga Papa Jae yang membalas pelukan putra sulungnya.

"Selamat Kak Mark! Selamat Jae!" ucap Ten.

"Terima kasih Ten, John, dan Dery!" jawab Papa Jae. Tak lama kemudian, pintu ruangan yang mereka tunggu terbuka.

"Dok! Bagaimana kondisi istri saya, Dok?!"

"Persalinan berjalan lancer, syukurlah kondisi ibu dan bayinya sehat. Selamat,Pak! Bayinya laki-laki. Untuk sementara bayinya sedang dibersihkan sedangkan sang ibu masih dalam pengaruh bius operasi. Untuk sementara biarkan kondisi sang Ibu sedikit pulih ya, Pak. Saya permisi." Ujar sang dokter ramah.

"Terima kasih, Dok!" ucap Jaehyun sambil membungkukan badannya.

"Sama-sama, Pak. Mari..."

"Mark, Adek Mark beneran laki-laki ya?" tanya sosok mungil itu

"Iya Der, pasti ganteng kaya Mark!" jawabnya bangga

"Emang Mark ganteng? Perasaan engga tuh...."

"Ihh, Daddy!! Dery nakal!"

"Hustt.... Sudah- sudah, jangan bertengkar. Yuk, ikut Daddy liat Adek Mark!"

"Papa kemana Dad?"

"Sudah masuk ke dalam ruangan Bubu, kata suster Bubu sudah boleh dijenguk tapi orang yang masuk masih di batasi" ujar Ten. Tangan kanannya menggandeng tangan Mark. Dery sedang merajuk kepada Daddynya agar ia belikan mainan mobil remot terbaru.

"Ayok, kita liat Adek Mark.... Daddy.... Dery.... Ayo..." ajak Ten. Merekapun beriringan menuju ruang bayi. .

.

.

.

"Mark! Sinih Daddy gendong. Kamu pasti belom sampe liat Adek...."

"Dery mau gendong kaya Mark?" tawar Ten

"Perut Mae dah besar, kasian Adek nanti kegencet Dery hihihi...." Ten terkekeh gemas mendengar jawaban anaknya itu.

"Sinih, Dery juga Daddy gendong, Mark yang kiri, Dery kanan. Okkey?" Akhirnya Dery dan Mark berada dalam satu gendongan Daddy Johny sedangkan Mae Ten berdiri sejajar dengan mereka.

"Wah, kok kecil sih...." Kaget Mark. Tangannya meraih kaca besar di depannya. Ya, mereka berdiri di depan ruangan bayi. Kebetulan, Adek Mark mendapat ranjang bayi yang dekat dengan jendela besar itu.

"Dulu Mark juga gitu.... Setelah minum susu dan makan, Mark jadi tumbuh membesar. Begitu juga Adek Mark besok....." jelas Johny

"Mark, udah nyiapin nama buat Adek belum?" tanya Ten

"Udah.... Mark udah bilang sama Papa dan Bubu, kalo Adek Mark mau di namain Jeno...."

"Hallo Jeno!!! Ini Kak Mark!!" lanjutnya

"Hallo Jeno, ini Kak Dery, temennya Kak Mark!!!" Dery tidak mau kalah. Bayi laki-laki yang dibalut kain biru itu tersenyum. Seolah mengerti jika sedang diperhatikan oleh orang- orang yang menyanyanginya.

"Mark, Jeno senyumnya kayak anjing......"

"DERY! KOK ADEK MARK DISAMAIN SAMA GGUKK GGUK SIHHH!!"

OEKKKKK.........

Part inipun ditutup dengan tangisan Jung Jeno yang terkejut karena teriakan Kak Mark.   





Annyeonggggg!!! Anjayy comeback wkwkwwk, mau tes gelombang wkwkwk tapi sadar kayaknya ga ada yang nunggu nih cerita~~~ But Love You and Thanks for vowels and comments on my story!! Makasih sudah membuang waktu untuk membaca cerita ini!!! aaaaa sayang kalian!!! Mau peluk!!!!!




V O M E N T    J U S E Y O ~~~~

FOREVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang