Kak Mark

1.4K 104 8
                                    


Kedua keluarga kecil itu kini berkumpul dengan tenang di meja makan rumah Mark. Ya, mereka menikmati masakan Bubu dan Mae tentunya. Makan malam kali ini terasa hangat. Tak jarang, Mark dan Dery bercerita tentang mainan dan sekolah mereka.

"Dery, mulai Senin, Dery sekolah bareng Mark ya...." Ajak Bubu lembut.

" Siap aunty!!" jawab Dery riang

"Kok manggilnya masih aunty sih!! Panggil Bubu juga sayang....." rengek Bubu. Tangannya terulur mencubit pipi Dery. Sedangkan sang korban hanya tersenyum lebar. Semua ikut tersenyum melihat interaksi itu kecuali Mark yang sangat focus menghabiskan semangka yang sudah Bubu sajikan di meja makan.

Makan malam sudah selesai, kedua keluarga ini memilih untuk menghabiskan waktunya di halaman belakang rumah Papa Jaehyun. Di halaman belakang memang ada sisa tanah yang dimanfaatkan oleh Bubu untuk menanam beberapa tanaman bunga dan sayur. Ditambah ada gazebo kayu yang dibawahnya terdapat kolam ikan. Para orang dewasa sedang berbincang mengenai bisnis, sampai.......

"Mark..... kemari....." panggil Bubu , memanggil anaknya yang sedang bermain kucing dan tikus dengan Dery.

"Kenapa Bubu?" ujarnya polos.

"Sinih, duduk dulu, jagoan!!" ujar sang papa. Ia menarik tangan anaknya agar duduk dipangkuannya.

"Bubu mau ngasih sesuatu buat Mark, ayo tebak!" semua manusia yang berada di situpun tak bisa menahan senyumnya karena melihat wajah polos itu berpikir.

"Apa ya, Bu? Ayah tau gak? Permen? Mainan baru? Baju robot? Kebun semangka?!!! PASTI KEBUN SEMANGKA!!!" jawabnya riang. Jawaban itu mengundang gelak tawa semua orang dewasa yang ada di sana.

"Bukan Kak Mark!! Hahahahaha" timpal Papa Jae. Mark semakin bingung, ia mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Hah? Kakak?! Mark bakal punya adek?!!!" tanyanya, matanya berbinar menatap Bubu. Pertanyaan itu dihadiahi anggukan dari Bubunya. Ia langsung bangkit dan menubruk sang Bubu.

"Yeay, Mark bakal jadi kakak!!! Dery! Mending kamu minta adek juga ke Daddy dan Mae, biar kita bisa jadi kakak!!" ucapan polo situ membuat para orang dewasa melempar tatapan yang sulit diartikan.

"Mae..... Daddy......" ujar Dery dengan mata yang berkaca – kaca. Sebagai sahabat yang baik, Papa Jae hanya bisa menepuk pundah Daddy John.

"Selamat bercocok tanam kembali, Bro!"

.

.

.

.

.

.




2 bulan kemudian......

Sejak malam itu, Mark menjadi amat posesif terhadap Bubunya. Bahkan, Papa Jae sempat bingung.

"Bubu ga boleh capek- capek! Nanti adek Mark bakal ngos-ngosan di dalem!" ya.... Itu adalah salah satu contoh kalimat alarangan Mark untuk Bubunya.

"Mark, ini kan hari ulang tahunmu. Bubu hanya ingin meniup beberapa balon. Ini gak akan bikin Bubu capek, lagian ini juga kemauan adek kamu. Dia di dalem sana ikut ngerasain bahagia, kakaknya ulang tahun yang ke-3 hari ini. Jadi, boleh ya?" pinta Bubu. Jujur, Mark menuruni sifat papanya yang keras kepala, membujuknya adalah pekerjaan yang sulit, amat sangat sulit.

"Oh, begitukah?" sang anak langsung memeluknya dan mengelus lembut perut Bubunya.

"Hey baby, cepatlah keluar!! Aku ingin meniup lilin bersamamu!!! Hehehe...." Bubu ikut tersenyum melihat interaksi antara anak sulungnya dengan baby di perutnya.

"Sekarang, Mark mandi dan bersiap ya! Sebentar lagi Uncle John, Mae Ten, dan Dery akan datang. Papa lagi ngambil kue, oke?!"

"Siap, Bubu!!!" setelahnya kaki mungil itu berlari menuju kamarnya. 

"Mark harus ganteng!" bisiknya pada diri sendiri






















Hallow..... pendek ya..... Gue bakal sering up kok..... toh gue lagi gabut:( kalo banyak Voment lebih semangat nulis sihhh wkwkwkwkw..... Boleh hayuk mutualan twt   

@moonmaklum   okkay see you!!! thanks!!

FOREVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang