Kangen Daddy ama Mae

461 37 1
                                    

"Ini udah sore.... kok belum pada balik sih?!" omel Haechan yang nampak bosan menonton film. Kalimat itu sudah berulang kali ia ucapkan. Ia kesal dengan daddy, mae, dan kakaknya. Akhir - akhir ini memang mereka sering meninggalkan Haechan sendiri di rumah. Sebenarnya, ia tidak benar - benar sendiri. Masih ada Mark, Jeno, Nana, Renjun, Bi Ami, dan masih banyak yang peduli dan mau menemaninya. 


"Sabar dong, Chan!" jawab Jeno sembari mencubit pipi bulat Haechan. Nana ikut tertawa senang melihat muka Haechan yang semakin cemberut itu.

"Kak Mark!!!! Tangan Jeno cubit - cubit pipi Echan!!!" adunya kepada sosok yang paling tua di ruangan itu. Mark yang sedang membaca buku pelajarannya mendadak berhenti dan mengarahkan pandangannya ke sumber suara. 

"Jeno! Tangannya jangan usil ah! Kasian Echannya...." tegur Mark kepada adiknya. 

"Huh, gampang ngadu ih, ga asik!" ejek Jeno. Haechan yang mendengar ejekan itu langung terpancing. Mata bulatnya semakin bulat karena melotot. Hawa perselisihan mulai terasa. Nana alia Jaemin yang peka akan keadaan langsung mencoba menghentikannya dengan....

"KAK MARK!" panggil Nana yang mencoba menyadarkan Mark. Teriakan tersebut berhasil mengalihkan dunia Mark. Dengan cepat, ia bujuk Haechannya itu untuk duduk di sebelahnya.

"Echan, inih deket sama kakak. Mau telpon daddy atau mae?" bujuknya lembut. Mendengar hal tersebut, Haechan langung mendekati Mark. Ya, Mark berhasil meredam amarah beruang mungilnya itu. 

"Ayo di kamar Echan ajah call yaaa...." Mark hanya mengangguk. Mereka menaiki tangga dengan hati - hati meninggalkan dua sosok lainnya di ruang keluarga itu. 

"Nono.... emang Kak Mark dah punya HP?" tanya Nana penasaran.

"Belum, itu hp lama papa. Dipinjami sebentar tadi. Tapi, Kak Mark bentar lagi punya HP ih pasti.... Kata Bubu, kalo Kak Mark berhasil masuk SMP Neo, Bubu bakal ngasih HP, Papa juga katanya mau beliin kakak laptop baru..... enak banget jadi Kak Mark..." Jeno mengakhiri kalimatnya dengan nada lesu. 

"Heh, Nono ga boleh gitu. Itu kan kakak Nono sendiri. Bubu sama Papa itu lagi ngasih motivasi buat Kak Mrk biar rajin belajar. Kemarin Nono udah dapet sepeda baru loh waktu menang basket. Bahkan bubu beliin Nono sepatu limited edition, kan?" 

"Iya sih bener Nana.... ya udah deh.... Semoga Kak Mark bisa masuk SMP NEO....." 

"Jela bisa! Nana yakin 100%. Kak Mark itu pinter, jago main banyak alat musik, jago..."

"Terus ajah banggain Kak Mark!"

"Aduh.... ada yang ngambek nih?" tanya Nana dengan nada jahilnya.

"Udah dong jangan ngambek, kan Nana bilang fakta..... Nana salah?"

"Engga sih...." jawab Jeno dengan penuh kepasrahan

"Menurut Nana, tetep Nono yang keren. Apalagi kalo Nono lagi olahraga, keren banget!" mendengar perkataan terebut, senyum Jeno terbit dengan mudahnya. Namun, senyum itu tidak bertahan lama karena.....

"Tapi kalo boleh milih tetep Kak Mark sih....."

"NA JAEMIN!!!!" 

"Tapi kan..... Kak Mark bukan buat Nana.... Ih marah - marah mulu! Jangan dipotong kalo Nana lagi ngomong"

"Ga tau, udah terlanjur marah!" ucap Jeno yang tengah merajuk. Nana tersenyum lebar melihat tingkah lucu temannya itu. Karena tak ingin bertengkar, Nana mengalah. Ia mendekatkan dirinya ke tempat dimana Jeno duduk. Ia rentangkan kedua tangannya dan HAP, langung saja ia peluk tubuh itu. 

"Nana bercanda kok..... Nono masih marah?" 

Tau jawabannya? Ya! Amarah Jeno menguap ketika kedua tangan mungil itu memeluknya dari samping. Kalian semua haru tau dan catat ini. Salah satu elemahan Jung Jeno adalah pelukan hangat dari Na Jaemin. Catat ya! 

FOREVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang