01. Prolog

2.4K 167 27
                                    

Jadi, anggap aja ini novel pertama aku di WP ya guys. Sebelumya udah dihilangkan. Bismillah memulai lembaran baru yang lebih baik, aamiin. Wkwkwkwk

Jangan lupa di vote, komen, dan share ke temen-temennya yah biar aku makin semangat nulisnya 😭❤️

Happy reading semoga sukaaa💋



Hujan turun semakin deras malam ini. Seorang gadis nampak meluruhkan tubuhnya ditepi jalan yang nampak sepi. Badannya mengigil hebat dengan bibir yang terus bergetar menandakan bahwa dirinya sekarang benar-benar merasa kedinginan. Air matanya terus berderai namun samar akan air hujan, kedua tangannya mendekap tubuhnya berharap bisa mengurangi hawa dingin yang seakan menusuk hingga tulang-tulangnya.

Dialah Aracha Deswinta Putri-seorang remaja SMA yang baru saja di DO dari sekolahnya dan juga diusir oleh orang tuanya karena sebuah inseden yang sedang menimpanya. Archa alias-Acha seorang gadis yang selalu ceria, bahkan terkenal suka menebar gombalan kepada teman-teman laki-lakinya kini sifatnya itu berubah 180 derajat setelah sebuah kejadian tak terduga yang sudah merenggut kesuciannya, dan kini-Acha gadis ceria itu dinyatakan positif hamil yang dimana usia kandungannya sudah mengijak usia ke-6 minggu lamanya.

Acha mengingat kejadian sebelum dirinya terdampar dipinggir jalan seperti seorang gelandangan. Ibunya itu begitu tega mengusirnya malam-malam bahkan dalam keadaan yang sedang hujan. Mengingat itu, hati Acha berdenyut nyeri, sangat-sangat nyeri.

Tubuh Acha tersungkur diatas halaman rumahnya yang berpafing, air matanya sudah mengalir sejak ibunya menjenggut rambutnya turun dari mobil sepulang ia dari sekolahnya. Mendengar kabar bahwa Acha di DO dari sekolahnya karena hamil, Mira-yang notabenya adalah ibu kandung dari Acha terkejut luar biasa.

Acha menangis tersedu-sedu tidak berani menatap sang mama yang memasang wajah murka apalagi menatap warga yang sudah mulai berkerumunan menonton dirinya seraya berbisik-bisik melemparkan pertanyaan kenapa Mira tega melakukan itu kepada putrinya.

"Kamu bener-bener tidak tahu diri ya?!" bentak Mira yang tidak mendapatkan balasan apa-apa dari Acha. Acha hanya bisa pasrah jika mamanya kembali mempermalukan dirinya, setelah disekolahnya yang tadi sempat mengundang perhatian seluruh siswa maupun siswi Angkasa 12 kini, mamanya mempermalukan dirinya didepan para tetangga.

"Kamu lahir saja sudah membuat malu, sekarang saat kamu sudah menginjak remaja pun masih membuat malu saya!"

Hati Acha nyeri luar biasa, seperti ada belati putih yang menikam dadanya tepat dimana jantungnya berada saat kalimat yang menyakitkan itu lagi-lagi terlontar dari mulut sang mama. Semua orang tentu saja tahu fakta bahwa Acha adalah anak Mira yang terlahir bersama dengan seorang laki-laki yang meniduri dirinya satu malam. Dan sampai detik ini, Acha masih belum tahu siapa ayah kandungnya.

"Lebih baik kamu pergi sekarang juga! saya tidak mau melihat kamu berlama-lama di rumah saja!" final Mira lantas bergegas masuk kedalam rumahnya tidak lupa pula mengunci pintu rumahnya.

Acha yang masih menangis menatap nanar pintu rumahnya yang sudah tertutup dengan rapat. Indera pendengarannya masih mampu mendengar para bisikan warga yang mulai menggosipkan dirinya yang ternyata hamil diluar nikah.

"Tidak nyangka ya, gadis yang terlihat baik-baik dan polos tidak tahunya malah hamil diluar nikah," itulah kalimat menyakitkan yang masih mampu Acha dengan sebelum akhirnya gadis itu memilih untuk beranjak dari tempatnya dan berlalu membawa kopernya.

Acha mengigit bibir bawahnya kuat-kuat tidak peduli jika nanti bibirnya akan terluka karena ulahnya. Tangannya tergerak untuk meremas dadanya yang terasa sakit dan sesak luar biasa. "Tuhan, bolehkah aku menyerah saja sampai disini? Semua ini terlalu menyakitkan, aku sudah lelah dengan semua ketidak adilan yang aku dapatkan," batin Acha masih dengan isak tangisnya.

Aracha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang