03. Argantara Family

829 97 23
                                    

Happy Reading❤️
Jangan lupa follow aku 💋


Helaan nafas lagi-lagi terdengar dari bibir Acha. Gadis itu kini sedang duduk berselonjoran diatas tempat tidurnya dengan TV yang menyala. Dirinya begitu menghabiskan waktu seharian hanya berada di dalam aparteman yang sangat sepi.

Suara pintu terbuka membuat atensi Acha tersita untuk menoleh ke arahnya. Seketika senyumnya mengembang dengan sempurna melihat sosok yang sejak tadi telah ia nanti kepulangannya kini berjalan menghampiri dirinya dengan balutan seragam SMA.

"Kamu udah pulang?" ujar Acha begitu lembut menyambut indera pendengaran Yoga.

"Makanlah, lo pasti belum makan kan?" Yoga menyerahkan sebuah kantung plastik yang dibawanya yang kemudian langsung diterima oleh Acha.

"Kamu sudah makan?" tanya Acha sebelum membuka bungkus plastik tersebut.

Yoga menggelengkan kepalanya. "Gue akan makan di rumah nanti, sekarang lo makan dulu," Yoga beranjak dari ranjang yang didudukinya dan berlalu keluar dari dalam kamar yang berada di lantai dua itu.

Kaki jenjangnya melangkah membawa tubuh tegabnya menuju dapur untuk menuangkan air minum untuk dibawa kembali ke kamar yang sekarang di tempati Acha.

Acha menatap Yoga yang sudah kembali mendudukkan dirinya tepat dihadapannya, tangannya yang membawa gelas tergerak menuju nakas untuk menyipam gelas berisikan air putih tersebut.

"Kamu nggak mau makan bareng sama aku?" tanyanya yang lagi-lagi dibalas gelengan oleh Yoga.

"Aku akan pulang setelah ini."
Acha yang sedang menikmati makanannya kembali menatap Yoga dengan wajah sendunya. "Yah."

"Kenapa?"

"Aku bosan," beo Acha kemudian memasukkan nasi kedalam mulutnya.

Yoga yang mendengar itu mengembangkan senyumnya, tangannya tergerak untuk mengacak gemas rambut Acha membuat gadis itu terkejut menatap Yoga yang sedang tersenyum perdana kearahnya.

Ganteng. Batin Acha. Jujur, ini adalah kali pertama Acha melihat senyum Yoga yang begitu tulus. Sejak pertama kali dirinya membuka mata dan mendapati Yoga di hadapnnya, laki-laki itu terus saja memasang muka datarnya.

"Ya sudah lanjutkan makannya," seru Yoga kemudian.

"Kamu mau pulang sekarang?" tanya Acha dengan nada kecewa.

"Iya, nanti malam gue kembali lagi," tuturnya yang membuat senyum Acha mengembang seketika.

"Baiklah, kamu hati-hati, ya," ujar Acha akhirnya.

Yoga mengangguk, tangannya terulur untuk mengambil tas sekolahnya kemudian segera berlalu keluar dari kamar Acha.

***

Acha POV

Aku menatap punggung Yoga yang mulai berjalan menjauh dari diriku berada. Melihatnya dirinya tersenyum seraya mengacak-acak puncak kepalau membuat jantungku deg degan luar biasa. Dia sangat tampan dan juga perlakuannya sangat manis.

Sejak pertama kali bertemu dengan dirinya, dan dia menagtakan kalau dia menginginkanku juga anak dalam kandunganku, saat itu pula aku mulai menaruh harapan terhadap dirinya. Harapan yang mungkin akan sangat mengecewakan karena pada dasarnya, mungkin dia hanya merasa kasian denganku.

Aku tersenyum getir, bagaimana tidak kasian? Kita bahkan sama sekali tidak saling mengenal dan bagaimana mungkin dia bisa langsung jatuh cinta pada seorang gadis yang sangat biasa seperti diriku. Gadis yang sudah dijamah oleh laki-laki lain. Ah bukan gadis, lebih tepatnya wanita, ya aku bukanlah gadis lagi melainkan sudah menjadi seorang wanita.

Aracha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang