Hallo, Guys👋 Jangan lupa follow aku yawww😁
Taburin komen yaa kalau bisa tiap paragraf ahahahaa 😂
Oke, Happy Reading ❤️
•
•
•Usai dengan makan malamnya Acha kini sedang berdiri dihadapan rak yang terdapat buku novel berjajar rapi. Sejak lima menit yang lalu Acha terus melihat tanpa tahu novel seperti apa yang ingin dibelinya.
"Lo mau beli yang mana?" suara berat Yoga terdengar membuat atensi Acha beralih untuk menatap Yoga yang berdiri disebelahnya.
"Em aku akan melihat-lihat terlebih dahulu," balasnya seraya kembali mengalihkan atensinya pada novel yang berjajar rapi di depannya.
"Semuanya bagus aku jadi bingung mau beli yang mana," gumamnya.
"Ya udah beli aja semuanya," Yoga menanggapi perkataan Acha dengan wajah kelewat santainya membuat rahang Acha jatuh seketika dengan mata yang sedikit membola.
"Jangan bercanda!"
Yoga mengangkat sebelah alisnya. "Siapa yang bercanda?"
"Hmm," Acha hanya bergumam sebagai tanggapan. Gadis itu kemudian kembali memilah-milah novel yang ingin dirinya baca sampai akhirnya matanya tertarik pada salah satu novel dengan sampul remaja SMA. Tangan Acha terulur untuk mengambil novel tersebut dan membaca blurb yang tertulis di bagian belakang.
Sementara menunggu Acha memilih novel yang ingin dibelinya, Yoga memutuskan untuk memainkan ponselnya. Sebuah notifikasih telfon tiba-tiba terdengar membuat Acha lagi-lagi menatap Yoga yang nampak mendekatkan gawainya pada daun telinganya.
"Kenapa, Din?" ujar Yoga dengan suara yang begitu lembut sarat akan perasaan yang penuh dengan kasih sayang.
Melihat itu Acha sontak mengigit bibir bawahnya. Otaknya tiba-tiba berkelana memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa menyakiti hatinya. Kenapa aku harus tidak suka jika Yoga berbicara begitu lembut kepada orang lain namun tidak dengan diriku? Memang siapa aku? Batin Acha.
"Oke. Besok gue jemput," setelah mengatakan itu Yoga segera memutus sambungan telfonnya kemudian menatap Acha yang juga menatapnya.
"Kenapa?" tanya Yoga dengan sebelah alis yang terangkat.
"Tidak apa-apa," balas Acha dengan cempat kemudian kembali menyibukkan dirinya dengan novel-novel yang ingin dibelinya.
Setelah hampir satu jam lamanya, Acha akhirnya mendapatkan enam novel yang ingin ia baca. Setelah membayar novel tersebut, Yoga mengajak Acha menuju hypermart teman dimana segala macam kebutuhan perut disediakan dari mulai makanan ringan, buah-buahan hingga sayur-sayuran.
Yoga mendrong troli yang berisikan perlengkapan dapur sedangkan Acha sibuk memilah-milah camilan yang ia inginkan. Cukup lama Acha dan Yoga akhirnya selesai dengan belanjaanya dan segera memutuskan untuk membayarnya. Suasana hypermart yang cukup rami terpaksa membuat Acha dan Yoga mengantre menunggu gilirannya tiba.
"Yoga," panggil Acha tiba-tiba membuat Yoga yang sibuk dengan ponselnya itu kemudian mengangkat dagunya menatap Acha.
"Kenapa?" tanya Yoga saat gadis yang ditatapnya tidak kunjung membuka suara.
"Aku mau ice cream boleh?" Acha memasang wajah yang begitu polos seperti anak kecil yang sedang memohon untuk dibelikan ice cream kepada ibunya membuat siapa saja yang melihatnya pasti gemas seketika.
Tanpa aba-aba Yoga mencubir gemas pipi Acha membuat si empu terjengkit kaget kemudian mengerjabkan matanya beberapa kali membuat Yoga mengulum senyumnya. Gemes banget sih. Batin Yoga.
"Mau rasa apa?"
"Rasa mangga."
Setelah Acha mengatakan itu, Yoga kemudian berlalu dari tempatnya tidak lupa meninggalkan keranjang belanjaanya. Yoga berjalan menuju lemari pendingin yang menyimpan berbagai macam ice cream dengan macam-macam varian rasa. Saat mata Yoga menemukan ice cream yang diminta oleh Acha, Yoga segera mengambilnya dan membawanya menuju kasir bertepataan saat gilirannya tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aracha
Teen FictionJANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA DAN JANGAN LUPA DI TAMBAHIN KE PERPUSTAKAAN YA MAN-TEMAN🤗 JUGA, JANGAN LUAPAN VOTE DAN KOMEN SUPAYA AKU SEMAKIN SEMANGAT DALAM BERKARYA❤️ 💋💋💋 NO PLAGIAT AND HAPPY READING ❤️...