04. Hobi Acha

696 85 10
                                    

Hallo, guys👋 Jangan lupa follow aku yawww😁
Taburin komen yaww, kalau bisa tiap paragraf sekalian ahahahhaa😂
Happy Reading ❤️💋


Semua orang di keluarga Argantara kini tengah mendudukkan dirinya di meja makan dengan berbagai macam hidangan yang sudah tertata diatas meja. Hanya satu yang kurang yaitu, Yoga. Laki-laki itu nampak belum bergabung dengan yang lainnya.

"Li, kamu panggilin abang kamu gih!" pinta sang mama yang kini sedang menyendokkan nasi untuk suaminya.

Liona yang duduk bersebelahan dengan Reiki beranjak dari kursi yang didudukinya hendak memanggil sang kakak. Namun, belum sampai langkahnya mencapai anak tangga terlihat Yoga sudah turun dengan pakaian rapinya.

"Mau kemana?" tanya Liona menyapa kakaknya.

"Kepo lu," Yoga terus berjalan menjauh dari Liona. Liona yang melihat itu mengangkat sebelah alisnya saat melihat langkah kaki kakaknya bukan menuju meja makan dimana keluarganya sedang berkumpul melainkan menuju keluar.

"Makan malam dulu!" teriak Liona yang masih bisa didengar oleh Yoga.

"Kalian duluan aja, gue makan di luar ada janji sama teman," final Yoga sebelum akhirnya tubuh jangkungnya itu menghilang dibalik pintu yang semula terbuka kemudian tertutup dengan rapat tanpa meninggalkan celah.

Liona menghela nafasnya kemudian memutar tubuhnya dan kembali melangkah menuju meja makan. Disana, mama, papa dan juga kakak sulungnya terlihat sudah mulai menikmati makanannya. Liona mendudukkan dirinya pada kursi yang semula menjadi tempat duduknya dan mulai mengambil makanan untuk dirinya.

Nadin yang melihat putrinya kembali tanpa ada Yoga pun membuka suara. "Dimana kakak kamu? Kenapa nggak ikut turun?"

"Bang Yo keluar katanya mau makan di luar sama temannya," balas Liona kemudian memasukkan sesuap nasi beserta lauk pauk kedalam mulutnya.

"Dasar ya itu anak emang benar-benar kelewat nggak ada akhlak," seru Nadin kesal. Dirinya sudah susah payah masak makanan kesukaan semua anak-anaknya tapi putra keduanya itu malah dengan seenak jidatnya melenggang pergi begitu saja tanpa terlebih dahulu memakan masakannya.

"Mungkin dia memang ada urusan," Raka membuka suara. Setelah itu hening menghiasi suasana meja makan tersebut. Hanya dentingan sendok yang beadu dengan piring kaca yang sesekali terdengar disana.

Tidak sampai sepuluh menit lamanya, keluarga Argantara sudah menyelesaikan makan malamnya. Reiki kemudian berpamitan menuju ke kamarnya untuk mengerjakan tugas kuliahnya sama halnya dengan Liona yang memilih untuk menghabiskan waktu di dalam kamar. Jika kebayakan gadis yang notabenya adalah anak terakhir memiliki sifat manja yang sudah berpergian bersama dengan temannya, maka Liona berbeda. Gadis itu lebih suka menghabiskan waktu di dalam kamarnya sekedar untuk membaca novel atau menonton anime.

Diantara Reiki, Yoga dan Liona, Reikilah yang memilik sifat ceria. Laki-laki itu lebih sering pergi have fun bareng temennya daripada dilanda bosan di dalam rumahnya. Bisa dikatakan hampir sama dengan Yoga. Hanya saja, Yoga lebih banyak menghabiskan waktu untuk hal yang positif dibandingkan nongkrong ke tempat yang tidak penting seperti club atau bar misalnya.

Usai membereskan meja makan dengan dibantu oelh seorang PRT, Nadin memutuskan untuk menghampiri suaminya yang sudah disibukkan dengan televisi yang menyala didepannya. Nadin mendaratkan bokongnya pada sofa besar tepat disebelah suaminya. Pasangan suami istri anak tiga itu memang masih terlihat begitu harmonis diusianya yang sudah tidak lagi muda.

Suara bel terdengar membuat atensi Nadin tersita untuk menatap pintu yang tidak begitu jauh dari posisinya. "Aku buka pintu dulu," ujarnya pada Raka. Suaminya itu kemudian melepaskan rangkulan tangannya pada bahu sang istri membiarkan istrinya membukakan pintu untuk tamunya.

Aracha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang