Kringggggg!!
" Halo!" suara serak Khas orang bangun tidur di seberang sana.
"Hei, kau belum bangun? dasar pemalas!" teriak Jisoo ketika mengetahui Haruto belum sampai ke Kampus dan baru bangun dari mimpinya.
" Ada apa chu? tidak bisa kah kau tidak berteriak ketika menelpon ku?" sahut Haruto dengan nada kesal.
"Cepetan kesini,kau tidak ingat jika hari ini kau sudah janji menemani ku berkeliling Busan ketika kuliah selesai?" sambil memanyunkan bibirnya yang tak dilihat Haruto.
"Oh iya maaf ya Chu, rencananya sih tadi aku akan bolos kuliah" sambil cengir Kuda."Baiklah Komandan,aku siap siap dulu ya! tunggu aku dan jangan kemana mana nanti aku kesulitan menemukan anak Kecoa" bergegas masuk kamar mandi.
"Dasar Naruto sialan,kau pikir Bapakku Kecoak? buruan mandi!" teriak Jisoo.
"Laksanakan Komandan! Sambil mematikan telpon.
Kampus.
Tanpa disadari sepasang mata menatap Jisoo yang asik memberi sepotong roti yang ia bawa didalam tas nya untuk seekor anak Anjing yang mendekatinya."Hai... Apa kamu lapar?dimana Ibumu?" tanya Jisoo pada seekor anak Anjing itu.
Seuntas senyum manis terukir dari kejauhan, dan tetap setia menatap gadis yang asik bermain dengan anak Anjing itu.
Seketika senyuman itu berubah menjadi kebencian ketika Haruto datang dan mengajak Jisoo pergi dari taman tempat Jisoo menunggu Haruto."Kau mengagetkan ku To!" sambil memukul lengan Haruto.
"To..To...To.. kau pikir aku Sunarto! kau selalu seenaknya mengganti namaku!" ucap Haruto yang memasang wajah kesal tapi Jisoo sangat menyukai Ekspresi itu."Hahaha iya maaf Naruto!" memasang senyum yang paling manis.
Mereka berdua berjalan menyusuri jalan menuju taman bermain.
" Tidak terasa sudah 5 bulan saja aku berada di Busan,dan sudah 5 bulan ini kau menjadi teman terbaikku" berjalan sambil memandang ke jalanan yang tidak terlalu ramai.
"Yups, tapi aku merasa kita sudah sangat lama berteman, aku belum pernah sebelumnya memiliki teman seorang gadis" memberikan senyum tulus kepada Jisoo.
"Ketika Ayahku mengatakan, jika kami sekeluarga akan pindah ke Busan, aku sempat menolak dan merasa aku tidak akan menemukan hari hari yang membuat ku nyaman seperti ini" sambung Jisoo.
"Dan kau beruntung menemukan aku" memasang wajah sok keren.
"Benar sekali, kalau aku tidak menemukan mu kau akan menjadi gembel di Kampus ini" Gia tertawa.
"Ya ...Ya Jisoo-yah! jaga mulutmu, aku ini pria tampan di Kampus ini, tidak mungkin aku akan menjadi gembel!" sangat kesal karena tiba tiba Jisoo mengatakan hal yang tida ia suka.
"Hei bro santai bro! aku hanya bercanda!" tertawa dan langsung memasang wajah serius.
" Tapi selama aku berteman denganmu aku belum pernah melihat kau berkencan dengan seorang gadis? dan setahuku jika orang tampan akan banyak gadis-gadis di sekitarmu, tapi nyatanya hanya aku yang mau berteman denganmu!"sambung Gia dengan senyum yang dikulum, karena Jisoo tau Haruto akan sangat kesal dengan perkataannya.
"Jisoo-yah! bisa tidak kau tidak membuatku kesal untuk hari ini saja!" sambil teriak dan menghentikan langkahnya.
"Hahahaha kau ini seperti anak kecil saja! ayok jalan!" tanpa menghiraukan perkataan Haruto yang sangat kesal.
Setiap hari kelakuan mereka seperti itu, walaupun hati Haruto harus tiap hari terbakar karena rasa kesalnya dengan ledekan Jisoo kepadanya,tapi Haruto tetap selalu berada disamping Jisoo,dan Jisoo semakin nyaman memiliki teman Haruto yang sangat sabar dengan sifatnya yang Tengil dan Jahil.
Terkadang Haruto akan menjadi Kakak bagi Jisoo, ataupun Haruto akan menjadi korban kejahilan Jisoo.
Walaupun begitu Haruto sangat tulus menyayangi Jisoo dan menganggap Jisoo seperti adiknya sendiri.
"Terkadang aku ingin menghampirimu. menyapamu,mengenalmu, mendengar suaramu dari jarak yang sangat dekat.
aku sangat iri dengan pria yang selalu menemanimu kemanapun kau pergi. selalu membuat senyum indah di bibirmu dan aku sangat iri karena dia yang selalu mendapatkan senyum itu.
aku terlalu takut dan jadi pecundang, aku sangat tidak suka pria itu lebih beruntung dariku!" ucap pria yang menatap mereka dari kejauhan.Hari itu Jisoo menghabiskan waktunya bersama Haruto berkeliling kota Busan.
makan Ramen dan bermain di taman hiburan ,mereka seperti anak kecil yang menghabiskan waktunya dengan semua permainan di taman hiburan tersebut,mereka melupakan usia dan waktu dengan sebuah kebahagiaan di sore itu.
canda tawa yang tak lepas dari wajah mereka membuat setiap orang yang lewat dan berada didekat mereka akan merasakan kebahagiaan yang sangat damai."Terima kasih Oppa sudah mengajakku berkeliling di kota yang indah ini"
memasang senyum manis yang khas.Haruto sangat tau jika Jisoo sudah memanggilnya Oppa, berarti Jisoo sangat serius kepada Haruto dan Haruto menyukai senyum Khas Jisoo ketika memanggilnya Oppa.
"Sama sama adik kecilku, walaupun umur kita hanya berbeda satu Tahun dan pertemanan kita baru hitungan Bulan,aku sangat menyayangimu adik kecilku!" sambil mengusap kepala Jisoo, itu adalah hal yang sangat disukai Haruto ketika sifat manja Jisoo keluar.
"Besok aku akan menjemputmu! kita ke Kampusnya bareng!" ucap Haruto.
"Tidak mau ah!" jawab Jisoo.
"Kenapa?" tanya Haruto bingung.
"Aku tidak mau jalan kaki ke Kampus,kan capek!" memasang wajah polos.
"Jisoo-yah! sepertinya kau memang punya Hobby menyepelekan ku ya?gini gini aku ini tampan dan kaya, dasar aku saja yang tidak mau seperti anak anak yang lainnya yang suka pamer harta orang tua!" memasang wajah datar.
"Jadi besok kau mengajakku pergi ke Kampus dengan Mobil?" tanya Jisoo.
"Ya iyalah, masa naik Sepeda!" mulai kesal.
"Memang kau ada Mobil?" tanya Jisoo dengan polos.
"Ya adalah" jawabnya ketus.
"Berarti besok kau pamer harta orang tua mu donk!!" sahut Jisoo.
"Ya..Iya... Aku kan belum bekerja dan memiliki uang yang banyak" jawab Haruto yang langsung melemah karena Jisoo sudah Menyekak nya dengan pernyataan "pamer harta orang tua".
Melihat Haruto memasang wajah sedih
Jisoo yang merasa candaannya sudah kelewatan dan membuat Haruto sedih.
"Oppa!" panggil Jisoo yang mengejutkan Haruto, "kau punya Motor kan? besok kau jemput saja aku dengan Motormu, karena aku bosan naik Mobil, dan aku ingin besok kau mengajakku jalan-jalan dengan Motormu itu".
Jisoo yang memang menyukai kesederhanaan lebih suka melihat sahabatnya dengan Fashion sederhana walaupun Jisoo tau jika Haruto anak Konglomerat.Seketika senyuman manis Haruto menghiasi wajahnya " sungguh kau ingin naik Motorku? baiklah besok akan ku ajak kau ke tempat Spesial" sambil bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story
Fanfiction"Jauh didalam hati, jauh di luar akal sehat, hatiku terpaut pada hati yang seperti kutub Utara! aku ingin menjadi mentari tapi rembulan lebih berkuasa di kutub itu, aku ingin menjadi lilin tapi kegelapan lebih menjelma begitu nyata! aku dapat meliha...