episode 12

55 7 2
                                    

Matahari mulai menampakkan diri dengan malu malu, menyibak kabut dingin bersama kicauan burung yang hantarkan pagi dengan keindahan alam yang terbentang luas.

Perlahan Jisoo membuka matanya  menyambut pagi pertama ia di Alam bebas, Jisoo pun keluar dari tenda dan merenggangkan otot badannya sambil menghirup udara pagi yang sejuk dan segar.

Tampaknya semua orang belum terbangun dari tidurnya, Jisoo memanfaatkan waktu pagi yang cerah dengan sedikit berolahraga dan membersihkan diri.

Ketika Jisoo ingin menyalakan api untuk memasak air, ia melihat kayu bakar yang Jennie dan Haruto ambil kemarin siang sudah habis, ia pun berinisiatif mencari kayu bakar sendiri.

"Hemmm.. Lebih baik aku mencari sedikit kayu bakar saja!" ucap Jisoo sambil berjalan menuju hutan.

Di dalam tenda satunya ada sepasang mata yang telah terjaga karena mendengar suara diluar tenda, setelah suara itu menghilang orang itu keluar dari tenda dan melihat sekitar yang tidak ada siapapun.

Orang itu segera membulatkan matanya ketika menyadari si pemilik sua udah berjalan menghilang di dalam hutan, ia langsung menuju hutan ketika melihat punggung Jisoo mulai menghilang dari pandangannya.

Saat Jisoo sedang asik mengumpulkan kayu bakar tiba-tiba ada seekor anak Elk sedang melompat riang seperti sedang menggodanya, Jisoo yang sangat menyukai binatang tertarik untuk mendekati anak Elk itu, tapi anak Elk itupun terus menggoda Jisoo dengan berlari kecil sambil berbalik menatap Jisoo.

Jisoo terus mengejar anak Elk tersebut dan meninggalkan tumpukan kayu bakar yang sudah ia kumpulkan, Jisoo terus berlari sambil tersenyum melihat tingkah anak Elk tersebut.

Setelah anak Elk menghilang dari pandangannya Jisoo tersadar jika ia sudah sangat jauh dari perkemahan dan buruk nya lagi ia tidak tau jalan menuju perkemahannya.

Jisoo mulai panik, ia pun mencoba mencari jalan ke perkemahan tapi hasil nya nihil, karena ia semakin jauh dari perkemahan.

Jisoo terduduk lemas karena perutnya terasa lapar dan energinya sudah habis terkuras, Jisoo menangis pasrah dengan keadaannya sekarang, ia hanya mampu berdoa agar datang keajaiban untuknya saat ini.
Keadaan Jisoo semakin menurun, matanya  berat dan kepalanya terasa amat sangat sakit.

Di tempat lain ada seseorang yang dari tadi mencoba mencari Jisoo ketika ia menyadari Jisoo sudah memasuki kawasan hutan.

Semakin lama orang itu semakin kelelahan, sesekali ia memanggil nama Jisoo tapi sia sia karena ia tak mendengar tanda tanda Jisoo berada di sekitarnya.

Jisoo yang terduduk lemas merasa ada seseorang memanggil dirinya tapi entah siapa! matanya tidak mampu terbuka, mulutnya pun seakan tak mampu lagi mengeluarkan suara! semakin lama semakin sangat jelas sekali suara itu namun kesadarannya mulai menghilang.

Tak lama kemudian Jisoo tersadar dari pingsannya, ia melihat seseorang yang duduk membelakanginya, seorang laki-laki yang sedang menyalakan api untuk memasak makanan kaleng yang tersimpan di tas kecil yang selalu melekat di pinggangnya.

Jisoo berusaha duduk dengan menyandarkan tubuhnya di pohon karena ia merasa masih tidak memiliki tenaga.

"Kau sudah sadar?" tanya pria yang duduk membelakanginya.

"kau siapa?" Jisoo tidak menjawab pertanyaan pria tersebut,ia malah balik bertanya kepada pria tersebut dengan sedikit rasa takut karena dia tidak bisa melihat wajah pria itu.

"Kau ini bodoh atau kau memang tidak memiliki otak!" Teriak pria itu yang sangat kesal dengan tindakan Jisoo, sambil menatap Jisoo dengan tatapan marah.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang