episode 4

46 7 0
                                    

Bruummm... Bruummm...
Tin...Tin.......

"Jisoo, itu sepertinya Haruto sudah menjemputmu!" panggil Ibu dengan suara lembut.

Ayah dan Ibu Jisoo sudah mengenal Haruto,seminggu setelah mereka berkenalan Jisoo mengajak Haruto kerumahnya, Ayah maupun Ibu Jisoo sangat menyukai Haruto.

Haruto pun sangat akrab dengan Ayah dan Ibu Jisoo apalagi Haruto sangat cocok menjadi Figur kakak yang mampu menjaga Jisoo.

"Yaaaa!!! Sebentar!! Jisoo lagi bersiap-siap" teriak Jisoo sambil menutup pintu kamarnya dan berjalan menyelusuri anak tangga menuju meja makan.

"Chu,ajak Haruto masuk,kita bisa Breakfast bersama!" Perintah Ayah.

"Ok , Chu Panggil Haruto dulu" sambil tersenyum manis.

"Hei Haruto, kau sudah sarapan? Ayah mengajakmu untuk sarapan bersama" panggil Jisoo didepan pintu.

"Wahhhhhh, kebetulan sekali cacing di perutku sudah demo" jawab Haruto menerima tawaran Jisoo.

"Lumayan makan gratis!" gumam Haruto melewati Jisoo yang berdiri didepan pintu.

"Huh... Dasar muka gratisan!" sahut Jisoo menyusul Haruto ke meja makan.

Suasana sarapan pagi ini sedikit berbeda, terdengar canda tawa yang terkadang berubah menjadi teriakan Jisoo yang merasa terzolimi oleh Haruto dan Ayahnya sendiri.

"Oh iya, hari ini Haruto mau mengajak Jisoo pergi, bolehkan?" Tanya Haruto setelah puas tertawa.

"Hemmmm" pura pura berpikir dan memasang wajah serius,
"Boleh tapi nanti bawakan Appa Gomjangeo" dengan senyum bodoh yang membuat semua orang tertawa melihat Ekspresi Ayah.

"Hahahaha... Tenang saja, nanti Haruto akan Bawakan Appa Gomjangeo Paman Jung yang paling terkenal di Busan " sahut Haruto.

"Oke kalau begitu, Appa akan bersiap siap ke kantor"berdiri memakai jas dan di bantu Ibu.

"Haruto,!!" cegah Ayah Jisoo ketika Haruto berdiri.

"Appa titip Jisoo, tolong jaga Jisoo karena Jisoo tidak memiliki Kakak, dan berjanjilah untuk Appa!" pinta Ayah kepada Haruto.

"Ah .... Appa bicara apaan sih, Jisoo tidak suka mendengar Appa bicara seperti itu," sergah Jisoo kepada Ayahnya.

"Appa kan tidak miliki anak laki-laki, maka dari itu Appa sudah menganggap Haruto anak laki-lakinya Appa, jadi ya wajarlah Appa percayakan Jisoo sama Haruto" mencoba menutupi kegusaran Ayah.

"Tanpa Appa minta pun Haruto akan jagain Jisoo sampai kapanpun, dan tidak akan membiarkan Jisoo terluka maupun bersedih, Appa jangan Khawatir" mencoba menenangkan Ayah yang kelihatan gusar.

Haruto yang memiliki kepekaan, sangat memahami kegusaran orang tua Jisoo,walaupun hati nya masih bertanya-tanya dan menebak nebak atas ucapan Ayah Jisoo.

"Appa, Eomma, kami berangkat ya" pamit Jisoo dan Haruto yang terdengar serentak.

"Hati hati ya sayang,!!" sahut Ibu sambil melambaikan tangan.

"Uto, jangan lupa ya pesanan Appa " sambil mengedipkan matanya dan tersenyum kepada mereka.

"Siap Komandan" sambil hormat kepada Ayahnya Jisoo.

Motor Haruto pun mulai membakar jalan raya dengan kecepatan sedang.

"Tidak anak, tidak orang tua suka sekali mengganti nama orang,
yang Naruto ,yang Uto ntah nanti apalagi, padahal Papi dan Mami potong Bebek Angsa buat nama Haruto, sekarang setelah bertemu keluarga ini namaku jadi tidak menentu" gerutu Haruto yang terdengar jelas di telinga Jisoo.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang